yang mengelola usaha ternak kambing ini sebanyak 5 orang, tetapi anggota yang dapat dianggap sebagai ahli yang mengetahui keadaan usaha kambing
dari awal berdirinya usaha dan memiliki pengetahuan yang baik tentang cara beternak maka diambil 3 orang anggota.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
Proses penelitian aksi dalam penentuan strategi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap pengumpulan data atau input stage, tahap
pencocokan atau matching stage dan tahap pengambilan kebutuhan atau decision stage.
Data penelitia aksi yang diperlukan pada tahap pengumpulan data dalam rangka penentuan strategi meliputi, data kelemahan dan kekuatan dari
usaha yang berkaitan dengan faktor internal organisasi yang terdiri dari aspek manajemen, keuangan, SDM, pemasaran dan produksioperasi. Selain itu,
diperlukan juga data peluang dan ancaman dari usaha yang sengat berkaitan dengan faktor eksternal organisasi yang terdiri dari, aspek ekonomi, sosial
budaya, hukum, stabilitas politik, teknologi dan data eksternal lain. Tahap pencocokan data merupakan tahap dimana kelompok Harapan
Mekar mengkombinasikan antara sumber daya internal dengan peluang dan ancaman yang ada pada lingkungan eksternal organisasi. Pada tahap ini
digunakan beberapa alat, diantaranya: a.
Analisis SWOT Analisis ini merupakan model dalam merumuskan alternatif strategi yang
dikombinasikan dari data internal dan eksternal organisasi. Alternatif strategi tersebut ialah strategi kekuatan-peluang strategi SO, strategi
kelemahan-peluang strategi WO, strategi kelemahan-ancaman Strategi WT dan strategi kekuatan-ancaman strategi ST.
Penjabaran dari alternatif strategi adalah: i.
Strategi SO: strategi untuk mengerahkan segala kekuatan organisasi dalam merebut peluang yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi
strategi ofensif. ii.
Strategi WO: strategi untuk meminimalkan kelemahan dalam merebut peluang yang ada strategi defensif atau konsolidasi.
iii. Strategi WT: strategi meminimalkan kelemahan agar terhindar dari
ancaman eksternal strategi diversifikasi. iv.
Strategi ST: strategi ini diterapkan dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mengatasi ancaman yang ada strategi
diferensiasi. b.
Benchmarking Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan keadaan dan posisi
yang ada pada saat ini existing condition dengan pesaing atau pemain utama pada usaha ini. Dengan adanya perbedaan antara usaha kelompok
dengan pemain utama nantinya dapat dirumuskan strategi-strategi alternatif untuk mengembangkan usaha minimal sampai dapat menyamai
keadaan dan posisi dari pemain utama tersebut. Pada tahap pengambilan keputusan, alternatif strategi terbaik akan
diputuskan melaui metode Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. Metode tersebut secara obyektif menunjukkan strategi alternatif yang paling
baik karena metode QSPM menggunakan masukan dari analisis tahap pertama yaitu tahap masukan dan hasil analisis tahap pencocokan David, 2004.
Beberapa langkah untuk mengembangkan QSPM adalah: 1.
Membuat daftar peluangancaman ekternal kunci dan kekuatankelemahan internal kunci dari usaha di kolom kiri QSPM.
2. Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal.
3. Memeriksa matriks-matriks pada tahap pencocokan dan mengenali strategi
alternatif yang harus dipertimbangkan usaha untuk diterapkan. 4.
Menentukan Nilai Daya Tarik atau Atractiveness Score AS yang didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-
masing strategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. 5.
Menghitung Total Nilai Daya Tarik atau Total Atractiveness Score TAS. 6.
Menghitung jumlah total Nilai Daya Tarik TAS. Jumlah TAS mengungkapkan strategi yang paling menarik dari masing-masing
rangkaian alternatif.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses