Permodalan Tenaga Kerja Struktur Organisasi Pemasaran

ternak milik kelompok Harapan Mekar terjamin. Namun, usaha penanggulangan terjangkitnya penyakit pada hewan ternak melalui pemberian obat-obatan dan vaksin pada hewan belum dilakukan oleh kelompok ini karena kurang adanya pengetahuan mengenai hal tersebut. Langkah yang dapat dilakukan dalam rangka pengadaan obat-obatan adalah dengan membuat anggaran pembelian obat-obatan tersebut pada awal periode.

4.2.4. Aspek Manajemen

Manajemen yang baik dapat membantu usaha kecil untuk dapat bersaing dan berkembang menjadi usaha dengan skala yang lebih besar. Manajemen yang baik harus mengkombinasikan aspek-aspek manajemen, seperti keuangan, SDM, produksioperasi dan pemasaran agar sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga diharapkan akan meningkatnya nilai pada usaha yang dijalankan. Berdasarkan hasil FGD dan wawancara secara mendalam terhadap anggota kelompok, maka diperoleh bahwa beberapa aspek manajemen kelompok Harapan Mekar pada saat ini adalah sebagai berikut:

a. Permodalan

Modal awal yang diberikan oleh Pemerintah Daerah pada saat itu yang berupa 4 ekor sapi tersebut kemudian dikembangkan oleh kelompok Harapan Mekar dan pada tahun selanjutnya kelompok ini memutuskan untuk beralih ke usaha ternak kerbau dan kambing pada tahun ketiga. Hasil penjualan kerbau tersebut digunakan untuk pembangunan kandang yang berukuran 40 m 2 dan pembelian bibit kambing berjumlah 20 ekor.

b. Tenaga Kerja

Berdasarkan diskusi terfokus dengan ketua kelompok Harapan Mekar didapatkan bahwa tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha ternak kelompok Harapan Mekar sebanyak 4 orang. Semua orang memiliki tanggung jawab dan kerja yang sama antara satu dan yang lain. Pengelola ini dipilih oleh ketua kelompok dari sekitar 20 orang anggota kelompok Harapan Mekar berdasarkan kinerja anggota yang dianggap baik oleh ketua, memiliki hubungan kekerabatan antara satu pengelola dengan yang lain, dengan tujuan ketika salah satu dari mereka tidak dapat memenuhi tanggung jawab mereka karena suatu halangan maka dapat digantikan oleh pengelola yang lain, dan kebanyakan pengelola ini bekerja pada ketua kelompok sebagai buruh tani, dengan maksud ketua kelompok dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap pengelola dan hewan ternaknya. Kelompok Harapan Mekar menyepakati bahwa pembagian hasil penjualan diberikan ketika seluruh hewan ternak terjual, dan keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut 50 diberikan kepada pengelola dan 50 sisanya sebagai tambahan modal untuk pembelian bibit pada musim berikutnya.

c. Struktur Organisasi

Berdasarkan penuturan dalam wawancara mendalam dengan ketua kelompok struktur organisasi usaha kelompok Harapan Mekar dalam masih sangat sederhana, dimana ketua kelompok memiliki tugas rangkap, diantaranya pengambil keputusan, pencatat arus kas keuangan dan pengawasan. Sedangkan pengelola hanya bertanggung jawab memelihara hewan ternak.

d. Pemasaran

Kelompok Harapan Mekar melakukan kegiatan pemasarannya selama ini hanya pada saat hari raya Idul Adha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah menjajakan kambing di pinggir jalan besar dan bahkan sebagian besar konsumen datang ke tempat ternak karena letaknya yang strategis yaitu berada di pinggir jalan alternatif menuju kampus IPB. Harapan kelompok ini di masa depan ialah mereka mempunyai hewan ternak dengan jumlah yang lebih banyak dan dapat memasarkan hewan ternaknya tersebut pada waktu diluar hari raya Idul Adha agar pendapatan yang diterima oleh pengelola dapat lebih besar dan berkala.

e. Keuangan

Dokumen yang terkait

Prospek Pengembangan Usaha Tani Melon Dan Usaha Tani Semangka Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Pasar V Kebun Kelapa, Kec. Beringin, Kab. Deli Serdang)

1 51 154

Prospek Pengembangan Usaha Ternak Kambing Di Kabupaten Karo (Studi Kasus : Desa Gurukinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo)

2 41 68

Analisis Usaha Ternak Kambing Etawa (Studi Kasus : Desa Paya Geli Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang)

7 110 61

Analisis Tingkat Partisipasi dan Loyalitas Anggota Pada Kelompok Tani Hurip Dengan Pendekatan Participatory Action Research /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 8 10

Analisis kelayakan usaha ternak kambing melalui penelitian aksi partisipatif (studi kasus : kelompok tani harapan mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat)

0 7 95

Analisis biaya dan kelayakan usaha penggilingan padi di kelompok tani Suka Tani, Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 15 119

Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Kelompok Pembudidaya Ikan Melalui Program Replika Skim Modal Kerja (Study Kasus Kelompok Tani Ikan Mekar Jaya di Lido, Bogor)

0 9 234

Strategi Pengembangan Usaha Sayuran Organik (Studi Kasus : Kelompok Tani Putera Alam Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor)

10 58 119

Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Ayam Kampung Kelompok Tani Sehati Desa Sirnagalih Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor.

0 4 77

Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perbibitan Sapi Bali dengan Menerapkan Sistem Integrasi Tanaman-Ternak (Studi Kasus pada Kelompok Tani Ternak Mekar Tani di Desa Kusamba Kabupaten Klungkung.

0 1 11