Uji Reliabilitas Pengolahan dan Analisis Data

3.5.2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan setelah uji validitas, dimana reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama Umar, 2003. Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach, dengan rumus sebagai berikut : ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − = ∑ 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ ......................................................................2 Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen. k = banyak butir pertanyaan Σ σ b 2 = Jumlah varians butir σ t 2 = varians total Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercayadiandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Hasil dari uji reliabilitas dihitung dengan bantuan software SPSS 13.0 for Windows . Hasil pengukuran reliabilitas Lampiran 5 menyatakan bahwa kuesioner yang disebarkan dapat diandalkan untuk dijadikan alat ukur pada penelitian ini dimana r hit r tabel, r hit alpha cronbach sebesar 0,957 pada selang kepercayaan 95 dengan r tabel 0,361.

3.5.3. Pengolahan dan Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Analisis ini bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dan bentuk yang lebih ringkas. Analisis deskriptif nilai bisa diwakili oleh mean, median, modus, tabel frekuensi, persentase dan berbagai diagram Istijanto,2003. 2. Uji Wilcoxon Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon, untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap peningkatan prestasi kerja. Evaluasi pelatihan dan peningkatan prestasi kerja dilakukan dengan kuesioner pada akhirnya diolah menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 13.0 for Windows. Prosedur dalam uji Wilcoxon adalah Siegel, 1992 : 1. Untuk setiap pasangan, tetapkan selisih bertanda d i antara kedua skornya. 2. Bubuhkan peringkat harga-harga d i itu tanpa memperdulikan tanda. Untuk harga d yang sama buatlah rata-rata peringkat yang sama. 3. Bubuhkan setiap peringkat tanda + atau - untuk d yang dipresentasikan. 4. Tetapkan T = Jumlah yang lebih kecil dari kedua kelompok peringkat yang memiliki tanda yang sama. 5. Dengan mencacah, tetapkanlah N= banyaknya total harga d yang memiliki tanda. 6. Prosedur yang dipakai dalam menetapkan signifikasi harga T yang diobservasi bergantung pemilihan N : a. Jika N sama dengan 25 atau kurang, tabel G menyajikan harga- harga T untuk berbagai ukuran N. Jika harga T yang di observasi adalah sama dengan atau kurang dari harga yang diberikan dalam tabel itu, untuk suatu tingkat signifikasi tertentu, Ho dapat ditolak pada tingkat signifikasi itu. b. Jika N lebih besar dari 25, hitunglah harga z sebagaimana didefinisikan oleh rumus 4. Tentukan kemungkinan yang berkaitan dengan kemunculan harga itu dibawah Ho dengan melihat tabel A. Untuk suatu tes dua sisi, kalikan dua p yang ditunjuk itu, bila diperoleh dengan cra ini sama dengan atau kurang dari α , tolaklah Ho. Rumus Wilcoxon : 24 1 2 1 4 1 + + = − = − = N N N N N T T Z t t σ σ ……....……………3 Keterangan : T = Jumlah rangking positif atau negatif N = Banyak pasangan data yang ada t σ = Deviasi standar 3. Korelasi Peringkat Spearman Korelasi peringkat Spearman digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan antara dua variabel atau derajat hubungan yang mengukur korelasi berpangkat Usman, 2003. Rumus korelasi peringkat Spearman : r s = 1- 6 b 2 N 3 - N

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN