peserta kembali ke Indonesia dan membuat laporan pelatihan sebagai tindak lanjut pelatihan.
4.2. Karakteristik Responden
Karakteristik yang diperhatikan pada penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, lama bekerja dan bagiandivisi kerja. Jenis kelamin dijadikan
indikator penilaian responden dikarenakan membedakan pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja berdasarkan jenis kelamin. Jenis kelamin dapat
mempengaruhi produktivitas kerja. Karyawan wanita lebih cepat lelah dan cepat sakit dibandingkan karyawan laki-laki. Semua jenis kelamin
responden adalah laki-laki. Hal ini disebabkan kebijakan perusahaan yang sengaja memilih seluruh karyawan yang akan mengikuti pelatihan adalah
laki-laki. Pertimbangan perusahaan tidak memilih wanita adalah faktor keluarga, kesehatan, dan finansial.
Karakteristik usia dipilih menjadi indikator penelitian karena usia mempengaruhi jenis kerja yang ditekuni, profesionalisme kerja dan kualitas
kerja. Usia muda cenderung memiliki semangat kerja yang tinggi dan hal ini berpengaruh pada produktivitas kerja. Sebagian besar karyawan yang dipilih
perusahaan adalah karyawan yang berusia tua yaitu diantara 35 tahun hingga diatas 45 tahun yaitu sebesar 40,7. Usia lebih dari 45 sebanyak 38,3.
Usia 25 tahun -35 tahun sebesar 21. Tidak ada karyawan yang mengikuti pelatihan pada usia dibawah 25 tahun. Perusahaan memilih karyawan
dengan usia tersebut, karena pada usia tersebut rata-rata telah diangkat menjadi karyawan tetap.
Faktor lama bekerja dijadikan indikator karakteristik penelitian disebabkan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kualitas pelatihan
terhadap karyawan yang telah lama bekerja dengan karyawan yang masih baru bekerja. Semakin lama bekerja dapat disimpulkan semakin banyak
pengalaman, semakin baik kualitas kerja jika dibandingkan yang baru bekerja. Karyawan yang baru cenderung banyak yang mengalami kesalahan
kerja. Kenyataannya bahwa sebagian besar peserta yang mengikuti pelatihan berasal lebih dari 30 tahun bekerja dengan persentase sebesar 48,1.
Persentase lama bekerja antara 15-30 tahun sebanyak 39,5. Persentase
terkecil untuk lama bekerja adalah pada usia kurang dari 5 tahun dengan nilai 0. Pada rentang 5-15 tahun lama bekerja jumlah karyawan yang ikut
pelatihan adalah sebanyak 12,3. Perusahaan mempertimbangkan kesenioran karyawan dan loyalitas karyawan sebagai reward karyawan
untuk mengikuti pelatihan di Jepang. Karakteristik antar divisibagian menjadi salah satu yang dinilai
karena setiap divisibagian memiliki pekerjaan yang berbeda sesuai dengan proses produksinya. Peserta pelatihan diambil dari tiap divisi pada bagian
produksi dengan karyawan yang diutamakan bagian dyeing karena proses produksi di bagian ini lebih rumit dibandingkan dengan divisi lainnya.
Perusahaan menentukan karyawan yang ikut pelatihan dari setiap bagian disesuaikan dengan kebutuhan karyawan terhadap pelatihan.
Tabel 2. Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Jumlah orang
Persentase Jenis Kelamin
Laki-laki 81
100 Perempuan -
- Total 81
100 Usia
25 th
- -
25 th- 35 th 17
21 35 th- 45 th
33 40,7
45 th 31
38,3 Jumlah 81
100 Lama Kerja
5 th -
- 5 -15 th
10 12,3
15 – 30 th 32
39,5 30 th
39 48,1
Jumlah 81 100
Bagian Spinning
9 11,1 Weaving
15 18,5 Dyeing
28 34,6 Yarn Dyeing
7 8,6 Technical production
4 4,9 Guarantee of quality
3 3,7 Utility
15 18,5 Jumlah 81
100
4.3. Evaluasi Pelatihan