III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan menjalankan operasinya dengan menggunakan tenaga karyawan untuk menghasilkan produkjasa yang dapat dipasarkan.
Oleh karena itu, kemampuan karyawan menjadi salah satu penentu kemajuan perusahaan. Suatu perusahaan yang ingin memiliki keunggulan
bersaing, menuntut untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki, sedangkan kualitas SDM banyak ditentukan oleh sejauh mana sistem di
bidang ini sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan dan perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu cara yang dapat menguntungkan
karyawan maupun perusahaan, salah satunya melalui pelatihan. Program pelatihan dapat menambah semangat kerja karyawan, selain itu membantu
karyawan untuk mengatasi kesulitan dalam bekerja, hal ini menguntungkan bagi perusahaan karena mengurangi kesalahan dan menambah kontribusi
perusahaan. PT Unitex, Tbk merupakan suatu perusahaan yang mempunyai
program pelatihan yang rutin. Program pelatihan tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan kerja karyawan. Namun sejauh
ini, PT Unitex, Tbk belum pernah melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang dilaksanakan. Evaluasi pelatihan berperan untuk perbaikan pada
pelatihan periode selanjutnya, sehingga pada pelatihan selanjutnya menjadi lebih baik. Penilaian prestasi kerja dilihat dari sebelum dan sesudah
pelatihan dengan tujuan mengetahui sejauh mana pelatihan mempengaruhi prestasi kerja. Penilaian kualitas pelatihan menggunakan kuesioner secara
kualitatif yaitu dengan analisis deskriptif. Adapun kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah dengan
mengetahui tahapan pelatihan yang merujuk pada Mangkunegara 2004, lalu mempelajari pelaksanaan pelatihan di PT Unitex, Tbk bagian produksi,
kemudian mengevaluasi pelatihan tersebut yang merujuk pada Dessler yaitu mencakup reaksi karyawan yang telah mengikuti pelatihan, pembelajaran
atas pelaksanaan pelatihan, perubahan sikap setelah mengikuti pelatihan, dan hasil dari pelatihan. Pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja dapat dilihat
dari prestasi kerja sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan dengan merujuk pada teori Bacal yaitu Rating System yaitu menggunakan skala likert. Data
diperoleh dari kuesioner yang diisi karyawan bagian produksi perusahaan. Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian diolah menggunakan alat
analisis uji Wilcoxon untuk mengetahui besarnya pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada
Gambar 2. Diagram alir pada penelitian ini Gambar 3 diawali dengan proses
pra penelitian menyangkut izin penelitian dan surat tugas. Proses wawancara dilakukan setelah pra penelitian selesai. Proses wawancara untuk mendapat
informasi seputar gambaran umum perusahaan termasuk didalamnya visi dan misi perusahaan. Proses wawancara pun menggali informasi tentang
pelatihan dari mulai perencanaan hingga pada tahap pelaksanaan pelatihan. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk melihat respon karyawan terhadap
pelatihan juga melihat perubahan prestasi kerja karyawan sebelum dan setelah pelatihan. Data yang diperoleh dari wawancara diolah dengan
analisis deskriptif, sedangkan data yang berasal dari kuesioner diolah dengan menggunakan uji peringkat Spearman dan uji Wilcoxon. Langkah terakhir
dari penelitian ini adalah interpretasi data agar data menjadi sebuah informasi yang mudah dipahami.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
= Ruang Lingkup Penelitian Visi dan Misi
PT Unitex, Tbk
Tahapan Pelatihan: 1.
Analisis Kebutuhan Pelatihan 2.
Menetapkan Sasarantujuan Pelatihan 3.
Menetapkan Kriteria Keberhasilan dengan Alat Ukurnya
4. Menetapkan Metode Pelatihan
5. Percobaan dan Revisi
6. Implementasi
7. Evaluasi Pelatihan
Pelaksanaan Pelatihan
Evaluasi Pelatihan : • Reaksi
• Pembelajaran • Sikap
• Hasil Rating
System
Prestasi Kerja
Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Pra Penelitian
Penelitian
Data Pelatihan Gambaran
Umum perusahaan
Penyebaran Kuesioner
Pengolahan Data dengan Uji
Wilcoxon
Interpretasi Data
Analisis Deskriptif
Wawancara
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian