Metode Penilaian Prestasi Kerja

2.2.3. Metode Penilaian Prestasi Kerja

Metode penilaian prestasi kerja menurut Mangkuprawira 2002 ada dua yaitu metode penilaian berorientasi masa lalu dan metode penilaian berorientasi masa depan. Metode penilaian berorientasi masa lalu yaitu : 1. Skala penilaian ; sarat dengan evaluasi subyektifitas atas kinerja individual dengan skala terendah sampai tertinggi. 2. Daftar Periksa ; mensyaratkan penilai untuk menyeleksi kata-kata atau pernyataan yang menggambarkan kinerja dan karakteristik karyawan dengan diberi bobot pada setiap item yang terkait dengan derajat kepentingan item tersebut. 3. Metode pilihan yang dibuat ; dibuat dengan mensyaratkan penilai untuk memilih pernyataan paling umum dalam setiap pasangan pernyataan tentang karyawan yang dinilai. 4. Metode kejadian kritis ; mensyaratkan penilaian untuk mencatat pernyataan yang menggambarkan perilaku bagus dan buruk terkait dengan kinerja pekerjaan. 5. Metode catatan prestasi ; sangat dekat dengan metode kejadian kritis. Bentuk catatan berbagai presentasi meliputi aspek publikasi, pidato, atau peran kepemimpinan. Metode penilaian berorientasi masa depan yaitu : 1. Penilaian diri yaitu penilaian mengenai hal-hal apa yang perlu diperbaiki dari dalam diri sendiri. 2. Pengelolaan berdasarkan tujuan merupakan inti pokok berdasarkan tujuan meliputi tujuan-tujuan yang secara objektif dapat diukur dan bersama-sama diakui oleh karyawan dan manajer. 3. Penilaian psikologis yaitu dengan mempekerjakan ahli psikologi industri baik sebagai pekerja penuh atau paruh waktu untuk melakukan penilaian terhadap karyawan. 4. Pusat-pusat penilaian, bentuk penilaian terhadap karyawan yang standar yang mengandalkan pada beragam tipe evaluasi dan penilaian yang ganda. Metode penilaian prestasi menurut Dessler 2003 yaitu : 1. Metode skala peringkat grafis adalah teknik dengan menggunakan skala yang menyebutkan sejumlah sifat dan kisaran prestasi untuk masing-masing sifat itu, kemudian karyawan diberikan peringkat dengan mengenali nilai yang paling baik menjelaskan tingkatan prestasi orang itu untuk setiap sifat. 2. Metode peringkat alterasi dimana memberikan peringkat kepada karyawan dari yang terbaik hingga terburuk atas ciri tertentu dengan memilih yang tertinggi, kemudian terendah, hingga semuanya diberikan peringkat. 3. Metode perbandingan berpasangan dengan memberikan peringkat kepada karyawan dengan membuat bagan dari semua kemungkinan pasangan karyawan untuk setiap sifat dan menunjukan mana karyawan mana yang lebih baik dari pasangan itu. 4. Metode distribusi buatan serupa dengan memberikan peringkat pada kurva; persentase yang telah ditentukan sebelumnya atas orang yang akan diberikan peringkat ditepatkan dalam beagam kategori prestasi. 5. Metode kejadian kritis dengan menyimpan catatan tentang contoh bagus yang tidak umum atau contoh yang tidak disukai atas perilaku karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan dan meninjau catatan itu dengan karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 6. BARS behaviorally anchored rating scale yaitu metode penilaian yang bertujuan mengkombinasikan keuntungan naratif, kejadian kritis dan skala terukur dengan membuat skala terukur yang berdasarkan contoh naratif khusus mengenai prestasi baik dan buruk. 7. Bentuk naratif, penilaian tertulis final seringkali dalam bentuk naratif. 8. Management by Objective MBO melibatkan penetapan sasarasn khusus yang bisa diukur dengan setiap karyawan dan kemudian secara periodik meninjau kemajuan yang dihasilkan. 9. Penilaian prestasi terkomputerisasi dan berbasis web yaitu pengumpulan informasi dan catatan secara elektronik memberikan peringkat pada karyawan atas serangkaian prestasi. 10. Mencampurkan metode dengan mencampurkan metode satu dengan yang lain, yaitu metode-metode yang telah dijelaskan sebelumnya. Tiga pendekatan menurut Bacal 2001 ada tiga pendekatan evaluasi kinerja yaitu: 1. Rating System sistem ini terbagi dari dua bagian yaitu daftar karakteristik, bidang ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah skala dengan skala Likert ataupun cara lain untuk menunjukan tingkat kinerja dari tiap halnya. 2. Ranking system metode yang membandingkan orang-orang dalam pekerjaan yang sama untuk menentukan siapa yang terbaik, terbaik kedua, dan seterusnya. 3. Object based system menggunakan tujuan, standar dan target kerja.

2.2.4. Unsur Penilaian