Metode Pelatihan Pelatihan 1. Pengertian Pelatihan

Rivai 2006 menyatakan agar pelatihan dan pengambangan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan, langkah-langkah yang harus diambil adalah langkah awal melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Langkah kedua adalah penetapan tujuan pelatihan dan pengembangan sesuai kebutuhan karyawan. Langkah kedua terbagi atas dua hal yaitu penentuan materi dan penetapan prinsip belajar. Materi program dan prinsip pembelajaran ini lalu diaplikasikan ke dalam program aktual dimana program ini ditujukan untuk meningkatkan pembelajaran, pengetahuan, dan keterampilan kerja. Langkah terakhir dari proses pelatihan adalah evaluasi dan umpan balik. Evaluasi ini disesuaikan dengan kriteria evaluasi yang telah ditetapkan pada saat penetapan tujuan pelatihan. Evaluasi dan umpan balik ini digunakan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Untuk lebih ringkas tahapan pelatihan dijelaskan pada gambar 1. Gambar 1. Tahapan Pelatihan Rivai, 2006

2.1.4. Metode Pelatihan

Menurut Robbins 2001 metode pelatihan diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu formal-informal dan on the job training-off the job training. Pelatihan formal bersifat tidak terstruktur, tidak terencana, dan mudah diadaptasikan dalam segala situasi dan individu untuk pembelajaran keahlian dan menjaga perputaran karyawan turn over. Sejalan dengan itu, Stoner 1996 mengemukakan pendekatan paling umum adalah metode pelatihan di tempat kerja on the job training Penilaian kebutuhan Tujuan Pelatihan dan pengembangan Materi Program Prinsip pembelajaran Program aktual Pembelajaran, pengetahuan, kemampuan pekerja Kriteria evaluasi Evaluasi dan umpan balik termasuk rotasi kerja dengan demikian karyawan belajar macam keterampilan dan metode pelatihan di luar tempat kerja off the job training misalnya vestibule training, bussines games, behaviorall experienced training, role plating, dan computer assisted instruction CAI. Menurut Sikula 1991 diacu Hasibuan 2001 metode-metode latihan adalah : 1. On The Job Para peserta pelatihan langsung bekerja ditempat untuk belajar dan meniru suatu pekerjaan dibawah bimbingan seorang pengawas. Metode latihan dibedakan atas dua cara. Pertama cara informal yaitu pelatih menyuruh peserta untuk memperhatikan orang lain yang sedang melakukan pekerjaan, kemudian ia diperintahkan untuk mempraktekannya. Kedua cara formal yaitu supervisor menunjuk seorang karyawan senior untuk melakukan pekerjaan tersebut, selanjutnya para peserta latihan melakukan pekerjaan sesuai dengan cara-cara yang dilakukan seniornya. 2. Vestibule Vestibule adalah metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau bengkel yang biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan industri untuk memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka mengerjakan pekerjaan tersebut. 3. Demonstration and example Demonstration and example adalah metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh atau percobaan yang didemonstrasikan. 4. Simulation Simulasi merupakan situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya tapi hanya tiruan saja. Simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpainya. 5. Apprenticeship Metode ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan keahlian pertukangan sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari segala aspek dari pekerjaan yang akan dijumpai. 6. Classroom Methods Metode pertemuan dalam kelas meliputi lecture pengajaran, conference rapat, programme instruction, metode studi kasus, role playing , metode diskusi, dan metode seminar. Lecture yaitu metode kuliah diberikan kepada peserta yang banyak didalam kelas. Conference dimana pelatih memberikan suatu makalah tertentu dan peserta pengembangan ikut serta partisipasi dalam memecahkan makalah tersebut. Programme instruction merupakan bentuk training sehingga peserta dapat belajar sendiri karena langkah-langkah pengerjaan sudah diprogram biasanya dengan komputer, buku atau mesin pengajar. Metode studi kasus dimana dalam teknik studi kasus, pelatih memberikan suatu kasus kepada peserta. Kasus ini tidak disertai dengan data yang komplet atau sengaja disembunyikan, tujuannya agar peserta terbiasa mencari datainformasi dari pihak eksternal dalam memutuskan suatu kasus yang dihadapinya. Role playing , teknik dalam metode ini, beberapa peserta ditunjuk untuk memainkan suatu peran dalam sebuah organisasi tiruan, jadi semacam sandiwara. Metode diskusi dilakukan dengan melatih peserta untuk berani memberikan pendapat dan rumusannya serta cara-cara bagaimana meyakinkan orang lain percaya pendapatnya. Metode seminar peserta dialtih agar dapat mempersepsi, mengevaluasi, dan memberikan saran-saran serta menerima atau menolak pendapat atau usulan orang lain.

2.1.5. Evaluasi Pelatihan