Tujuan dan Manfaat Pelatihan Proses Pelatihan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pelatihan 2.1.1. Pengertian Pelatihan Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik sesuai standar Mangkuprawira, 2004. Sikula 1991 diacu Mangkunegara 2002 mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-manajerial mempelajarai pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Mutiara 2004 menyatakan pelatihan adalah salah satu cara yang digunakan untuk memberikanmeningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sekarang. Sejalan dengan itu, Hardjana 2001 mengemukakan trainingpelatihan adalah kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kinerja pekerja dalam pekerjaan yang diserahkan kepada mereka. Program pelatihan adalah proses yang di desain untuk mempertahankanmemperbaiki prestasi kerja saat ini Stoner, 1996. Sutedja 2001 mendefinisikan pelatihan sebagai suatu usaha yang terencana dengan memberikan fasilitas pembelajaran pekerjaan yang terkait dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku para pegawainya. Herlina 1998 menyatakan training dan development merupakan suatu bagian integral dari sistem kerja dengan komitmen yang besar dan akan memberikan hasil positif hanya jika pekerja yang dilatih diberikan kesempatan untuk menggunakan keahlian tersebut.

2.1.2. Tujuan dan Manfaat Pelatihan

Tujuan pelatihan dan pengembangan menurut Mangkunegara 2002 adalah : 1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideologi. 2. Meningkatkan produktivitas kerja. 3. Meningkatkan kualitas kerja. 4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumberdaya manusia. 5. Meningkatkan sikap moral dan tenaga kerja. 6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi secara maksimal. 7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. 8. Menghindari keusangan dan meningkatkan perkembangan pegawai. Menurut Rivai 2006 tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas output, untuk menurunkan biaya limbah dan pengawasan, untuk menurunkan turn over , ketidakhadiran kerja serta meningkatkan kepuasan kerja. Soetjipto 1997 mengemukakan pentingnya pelatihan berkaitan dengan produktivitas dimana pengaruh pelatihan bergantung pada kompleksitas kerja. Jika kompleksitas kerja rendah maka pelatihan meningkatkan produktivitas hingga dua belas kali lipat. Jika kompleksitas tinggi maka pelatihan menaikan produktivitas yang luar biasa sehingga sulit untuk di ukur.

2.1.3. Proses Pelatihan

Menurut Mangkuprawira 2004 tahapan proses pelatihan dan pengembangan adalah tahap penilaian dari proses pelatihan tahap analisis kebutuhan, tahap perumusan tujuan, tahap prinsip-prinsip belajarpelatihan, termasuk kriteria evaluasi pelatihan, merancang dan menyeleksi prosedur pelatihan, penentuan dan pelaksanaan program pelatihan, dan mengevaluasi pelatihan dan pengembangan. Sejalan dengan itu, Mangkunegara 2002 mengemukakan bahwa tahap penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah mengidentifikasi kebutuhan pelatihanpengembangan, menetapkan tujuan dan sasaran pelatihanpengembangan, menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya, menetapkan metode pelatihanpengembangan, mengadakan percobaan try out dan revisi, mengimplementasikan dan mengevaluasi. Rivai 2006 menyatakan agar pelatihan dan pengambangan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang diinginkan, langkah-langkah yang harus diambil adalah langkah awal melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan. Langkah kedua adalah penetapan tujuan pelatihan dan pengembangan sesuai kebutuhan karyawan. Langkah kedua terbagi atas dua hal yaitu penentuan materi dan penetapan prinsip belajar. Materi program dan prinsip pembelajaran ini lalu diaplikasikan ke dalam program aktual dimana program ini ditujukan untuk meningkatkan pembelajaran, pengetahuan, dan keterampilan kerja. Langkah terakhir dari proses pelatihan adalah evaluasi dan umpan balik. Evaluasi ini disesuaikan dengan kriteria evaluasi yang telah ditetapkan pada saat penetapan tujuan pelatihan. Evaluasi dan umpan balik ini digunakan untuk menilai sejauh mana pelaksanaan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pelatihan. Untuk lebih ringkas tahapan pelatihan dijelaskan pada gambar 1. Gambar 1. Tahapan Pelatihan Rivai, 2006

2.1.4. Metode Pelatihan