DIAMETER MAHKOTA HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENCELUPAN

41 20 40 60 80 100 120 H0 H4 H8 H12 H15 HVS + 10 HVS + 5 Koran + 10 Koran + 5 Kraft + 10 Kraft + 5 Buram + 10 Buram + 5 tangan untuk melindungi kulit terkena langsung cairan tersebut. Pada konsentrasi tersebut, larutan kimia tersebut dapat mengakibatkan kulit tangan melepuh, perih, dan gatal.

B. DIAMETER MAHKOTA

Bunga merupakan komoditas hortikultura yang masih melakukan aktifitas metabolisme setelah pemanenan. Proses tersebut selalu mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan yang akhirnya akan menyebabkan benda-benda tersebut menjadi rusak FG. Winarno dan Moehammad Aman, 1979. Pada proses metabolisme tanaman, akan terjadi beberapa perubahan fisik dan kimia yang pada umumnya terdiri dari perubahan tekanan turgor sel, dinding sel, zat pati, protein, warna, senyawa turunan fenol, dan asam-asam organik. Salah satu perubahan fisik yang diamati selama masa penyimpanan krisan yaitu kemekaran bunga. Kemekaran bunga ditunjukkan dengan peningkatan diameter mahkota bunga sampai maksimum dan selanjutnya menurun sampai bunga menjadi layu. Gambar 10. Perubahan diameter mahkota bunga krisan selama penyimpanan Keterangan : HVS + 10 : Kemasan HVS, konsentrasi KMnO4 10 A1B1 HVS + 5 : Kemasan HVS, konsentrasi KMnO4 5 A1B2 Koran + 10 : Kemasan kertas koran, konsentrasi KMnO4 10 A2B1 Koran + 5 : Kemasan kertas koran, konsentrasi KMnO4 5 A2B2 Kraft + 10 : Kemasan kertas kraft, konsentrasi KMnO4 10 A3B1 Kraft + 5 : Kemasan kertas kraft, konsentrasi KMnO4 5 A3B2 Buram + 10 : Kemasan kertas buram, konsentrasi KMnO4 10 A4B1 Buram + 5 : Kemasan kertas buram, konsentrasi KMnO4 5 A4B2 42 Kontrol 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 H0 H4 H8 H12 H15 Kontrol Pada gambar di atas, menunjukkan bahwa diameter mahkota krisan mengalami penambahan pada semua jenis perlakuan. Bunga tersebut masih aktif melakukan proses metabolisme dengan direndamnya seluruh batang bunga pada masing-masing perlakuan ke dalam ember yang berisi air. Untuk mengganti kandungan air yang hilang melalui penguapan, sel-sel yang terdapat pada batang akan berusaha menyerap air sebagai pengganti air yang telah hilang. Proses kemekaran bunga selama penyimpanan menggunakan energi yang didapatkan dari proses respirasi bunga. Respirasi bunga menggunakan oksigen untuk pembakaran senyawa makromolekul seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang akan menghasilkan CO2, air dan energi. Gambar 11. Perubahan diameter mahkota bunga krisan tanpa perlakuan Hasil analisa sidik ragam lampiran 8 menunjukkan tidak adanya pengaruh kemasan dan konsentrasi terhadap perubahan diameter mahkota pada hari ke 4, 8, 12, dan 15. Hal tersebut karena proses metabolisme bunga krisan masih aktif terjadi, karena tangkai bunga selalu terendam air selama penyimpanan. Air merupakan zat yang berperan pada proses metabolisme tanaman. Sedangkan dari uji Duncan didapatkan hasil bahwa perlakuan yang paling bagus untuk mencegah kerusakan bunga berupa pertambahan diameter yang terlalu besar yaitu perlakuan A1B2 kemasan HVS, konsentrasi 5, yang hanya meyebabkan penambahan diameter sebesar 32 . Kertas HVS mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kertas buram dan kertas koran. Pada jenis kertas kraft, sebenarnya merupakan jenis kertas yang paling kuat dan 43 tebal yang digunakan pada penelitian kali ini. Akan tetapi, karena pengaruh KMnO4 pada kertas tersebut, menyebabkan kertas tersebut labil dan mudah sobek. Tabel 5. Analisa sidik ragam perubahan diameter pada hari ke-4 penyimpanan Sumber keragaman Jumlah kuadrat Derajat bebas Kuadrat tengah F hitung F tabel Kemasan 45.840 3 15.280 .264 3.24 Konsentrasi 12.104 1 12.104 .209 4.49 kemasan konsentrasi 509.304 3 169.768 2.928 3.24 Error 927.730 16 57.983 Total 5418.966 24 Tabel 6. Uji Duncan perubahan diameter mahkota pada hari ke-15 penyimpanan perlakuan N A1B2 3 32.2428a A2B2 3 34.2611a A3B1 3 36.1100a A1B1 3 36.8251a A4B2 3 37.9467a A4B1 3 39.3276a A3B2 3 44.0781a A2B1 3 47.7310a

C. PANJANG TANGKAI