Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan Model Discovery Learning dengan media audio visual meningkat
dengan baik. Dengan demikian, penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung untuk melaksanakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti.
Dalam hal ini, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA kelas IV SDN Tambakaji 02 Semarang.
1.3 KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan hasil observasi, refleksi, dan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA kelas IV di SDN Tambakaji 02 masih belum optimal.
Guru lebih mengutamakan cara mengisi pikiran siswa. Siswa diberikan materi dalam bentuk utuh yang bersifat hafalan sehingga kemampuan berpikir siswa
kurang dibangun. Guru sudah menggunakan media pembelajaran, namun dalam penggunaannya masih kurang optimal. Siswa kurang terlibat aktif dalam
pembelajaran karena mereka menerima materi dalam bentuk hafalan saja, belum melalui proses penemuan sendiri sehingga materi yang mereka dapatkan tidak
bertahan lama dan mudah lupa. Siswa mencatat materi dan belum diarahkan belajar mandiri untuk menemukan sendiri pengetahuan baru yang sesuai dengan
materi. Keadaan tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa yang belum optimal. Hasil belajar IPA di kelas IV masih rendah ditunjukkan dengan data dari
35 siswa hanya 9 siswa 25 yang sudah mencapai KKM 62, sedangkan 26 siswa 75 lainnya masih di bawah KKM.
Melihat kondisi tersebut, peneliti bersama tim kolaborator melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model Discovery Learning
dengan media audio visual. Penerapan model Discovery Learning dengan media audio visual ini dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa karena
siswa diajak untuk menemukan sendiri konsep atau prinsip yang telah ditentukan. Dengan kegiatan tersebut, siswa akan lebih mudah menerima atau mengingat
materi yang telah dipelajari karena siswa belajar menemukan sendiri. Dalam pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator, yaitu membantu siswa dalam
melakukan kegiatan penemuan. Guru membimbing siswa jika bimbingan itu diperlukan saja.
Dengan demikian, pembelajaran IPA akan lebih bermakna karena siswa mencari dan menemukan informasi sendiri, tidak hanya menerima materi dalam
bentuk yang utuh. Penerapan model Discovery Learning dengan media audio visual akan meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
Skema alur kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dengan bagan berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
Kondisi Awal Kualitas pembelajaran IPA masih rendah ditunjukkan
dengan: a. Guru memberikan materi yang sifatnya hafalan dan
belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
b. Siswa: Siswa kurang aktif dalam pembelajaran, siswa belum dapat menemukan sendiri pengetahuan
barunya, hanya hafalan saja.
c.
Hasil belajar IPA masih rendah, dari 35 siswa hanya 9 siswa 25 yang sudah mencapai KKM 62,
sedangkan 26 siswa 75 lainnya masih di bawah KKM.
Tindakan Menerapkan model
Discovery Learning dengan media audio
visual Langkah-langkahnya adalah:
1. Guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran
stimulationpemberian rangsang 2. Guru mengajukan masalah melalui pertanyaan atau
pernyataan. problem statement identifikasi masalah 3. Membimbing siswa mengumpulkan data data
collection pengumpulan data 4. Membimbing siswa untuk mengolah data berdasarkan
data yang telah diperoleh. data processing pengolahan data
5. Melihat tayangan media audio visual verification pembuktian
6. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan generalization menarik kesimpulan.
Kondisi akhir Kualitas pembelajaran meningkat ditunjukkan dengan:
1. Keterampilan guru meningkat, guru mengarahkan siswa dengan belajar menemukan sendiri.
2. Aktivitas siswa meningkat, siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya.
3. Hasil belajar siswa meningkat
1.4 HIPOTESIS TINDAKAN