yang lain. Suatu hukum yang terkenal dari teori ini adalah hukum pragmanz, yang kurang lebih berarti teratur, seimbang,
harmonis. Belajar adalah mencari dan mendapatkan pragmanz, menemukan keteraturan, keharmonisan dari
sesuatu
c. Teori Medan atau Field Teori Teori ini sama dengan gestalt menekankan keseluruhan dan
kesatupaduan. Menurut teori ini individu selalu berada dalam suatu medan atau ruang hidup life space. Belajar adalah
berusaha mengatasi hambatan untuk mencapai suatu tujuan.
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Syaodih 2009:162-163. Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber
pada dirinya atau di luar dirinya atau lingkungannya. a. Faktor dari diri individu
1. Aspek Jasmaniah Aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani
indvidu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar sampai lima atau enam jam terus-menerus
tetapi ada juga yang hanya satu atau dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan kesehatan indera
penglihatan,
pendengaran, perabaan,
penciuman, dan
pengecapan. Indera yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Kesehatan merupakan syarat
mutlak bagi keberhasilan belajar.
2. Aspek Psikis atau Rohaniah Seorang sehat rohaninya akan merasakan kebahagiaan, dapat
bergaul dengan orang lain dengan wajar, dapat mempercayai dan bekerja sama dengan orang lain, dapat tidur nyeyak,
selera makan normal dan sebagainya.
3. Aspek Intelektual Kondisi sosial menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat,
baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan serta penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajaran yang lalu.
4. Aspek Kondisi Sosial Kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang
lain, baik gurunya, temannya, orang tuanya maupun orang- orang yang lain.
5. Kondisi Belajar Situasi dalam belajar, selain ketenangan dan ketentraman
psikis juga motivasi untuk belajar. Belajar perlu didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah
serta tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil
belajar.
b. Lingkungan 1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberi landasan dasar bagi proses belajar pada
lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh besar terhadap proses belajar siswa.
2. Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi
perkembangan belajar pada siswa. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti lingkungan kampus, sarana
dan prasarana yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, dan sebagainya. Sekolah yang kaya akan fasilitas
belajar, memiliki sarana prasarana yang memadai, terkelola dengan baik, diikuti dengan suasana akademis yang wajar,
akan mendukung semangat belajar para siswanya.
3. Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat di mana warganya memiliki latar
belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi mudanya.
2.1.4. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar