Perilaku belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik dari dalam keluarga, lingkungan alam, lingkungan sekolah,
lingkungan keagamaan maupun lingkungan keamanan. Keluarga yang memiliki kondisi yang baik serta fasilitas belajar yang
memadai, akan memberikan dampak positif bagi anak yaitu anak akan merasa senang dan bersemangat dalam kegiatan belajarnya,
karena kondisi serta fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya. Begitu juga dengan lingkungan sekolah di mana siswa menuntut
ilmu, sekolah dengan kondisi yang baik dan memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan belajarnya di sekolah serta pendidikan
plus atau pendidikan yang melibatkan mental atau karakter, yang dapat membangkitkan hati nurani anak, akan mempengaruhinya
dalam perilakunya dalam belajar. Apabila semua sekolah telah memiliki semua yang dibutuhkan oleh siswanya, maka perilaku
belajar mereka akan baik karena siswa akan lebih bersemangat dengan kondisi seperti itu. Jadi sangat memungkinkan kalau
faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perilaku belajar anak.
Dari uraian di atas maka dalam penelitian ini indikator perilaku belajar siswa yang digunakan adalah:
a. Kegiatan Kognitif
Kemampuan siswa b. Kegiatan Afektif
Aspek sikap c. Kegiatan Psikomotorik
Keterampilan skill atau gerakan fisik
2.2. Kajian Tentang Lingkungan Keluarga
2.2.1. Pengertian Lingkungan Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang akan selalu berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan tersebut dapat berupa lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah Pengalaman yang diperoleh oleh individu baik yang dilihat, didengar maupun dialami seringkali akan
ditiru oleh individu dalam bertingkahlaku. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap belajar serta prestasi yang diperoleh individu.
Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama sebelum lingkungan sekolah dan masyarakat,
Ngalim Purwanto 2004:141 menyatakan,
“lingkungan pendidikan yang ada dapat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama. 2. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua.
3.
Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga”. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa anak
menerima pendidikan pertama kali dalam lingkungan keluarga kemudian dilanjutkan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan kata lain
tanggung jawab pendidikan anak terletak pada kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga sebagai lingkungan belajar pertama
mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam menuntun perkembangan anak untuk menjadi manusia dewasa.
Menurut Imam Supardi 2003:2
menyatakan bahwa, lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang
ada di dalam ruang yang kita tempati. Sedangkan menurut Hamalik
2003:195 Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang
memiliki makna dan pengaruh tertentu kepada individu. Abu Ahmadi 2004:167
menyatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan
anak yang mempunyai hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Berdasarkan konsep tersebut, lingkungan keluarga yang merupakan
tempat di mana seorang anak mendapat pendidikan untuk yang pertama
kalinya jelas mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Hal ini berkaitan dengan bagaimana orang tua bisa mengontrol serta
mengawasi anak-anaknya selama belajar di rumah. Serta menyediakan fasilitas dan menciptakan kondisi yang nyaman ketika belajar di rumah.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga merupakan tempat atau keadaan yang meliputi
jumlah benda hidup maupun mati serta seluruh kondisi yang ada dalam suatu kelompok sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang
mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2.2.2. Tanggung jawab Keluarga Terhadap Pendidikan Anak