dimengerti dan mempunyai maksud yang hampir sama dengan indikator dari teori lain yakni teori Hamzah Uno.
2.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting digunakan sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mendukung dan
memperkuat latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya. Berikut beberapa ringkasan hasil penelitian terdahulu yang
disajikan pada tabel 2.1
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No peneliti
Judul Penelitian Hasil Penelitian
1 Nikmah, Afifatun
2011 Pengaruh
Pendidikan Karakter Dan Lingkungan
Keluarga Terhadap
Perilaku Belajar
Siswa Kelas Xi Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Sma Negeri 1 Batang
bahwa besarnya
pengaruh lingkungan
keluarga terhadap
perilaku belajar adalah 17,7
2 Sugih
Panuntun 2013
Pengaruh Kepedulian
Orang Tua
Terhadap Perilaku
Belajar Siswa
Kelas Xii di SMK 17 Agustus Bangsri Jepara
Tahun Pelajaran
20092010” variabel
kepedulian orang tua mempunyai
pengaruh perubahan
sebesar 46,2 terhadap
perilaku belajar
siswa pada
SMK 17
Agustus Bangsri
Kabupaten Jepara, sedangkan
variabel di
luar penelitian
mempengaruhi perilaku belajar siswa sebesar
53,8
3 Ramli
Bakar 2014
The Effect Of Learning Motivation On Student’s
Productive Competencies In
Vocational High
School, West Sumatra based on the results of a
simple linear regression analysis on pairs of data
between
learning motivation variable X
to the
productive competence
Y, it
produces direction of the
regression coefficient b of 0.088
and a
constant of
66.070. Thus, the shape of the influence of these
two variables can be expressed
by the
regression equation Y = 66.070 + 0.088 X.
Sumber : Penelitian terdahulu Berdasarkan Hasil penelitian terdahulu mengenai perilaku belajar. Terbukti
bahwa lingkungan, diantaranya lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, serta faktor internal yaitu motivasi memiliki pengaruh positif terhadap perilaku
belajar. Serta dapat meningkatkan perilaku belajar. Dari penelitian-penelitian di atas peneliti menggunakannya sebagai acuan dalam penelitian ini serta untuk
mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti 2.6.
Kerangka Berfikir
Belajar merupakan proses yang berlangsung secara continue, dari proses itu akan diperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Hasil belajar yang
baik akan diperoleh siswa apabila ia memiliki perilaku yang baik dalam
belajarnya perilaku yang baik adalah jika siswa dapat membagi waktu disiplin dan tanggung jawab terhadap dirinya sebagai pelajar yaitu belajar
Perilaku dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: Faktor internal meliputi kondisi rohani dan psikologi dan faktor eksternal meliputi
lingkungan sosial keluarga, pergaulan, belajar, kemudian lingkungan non sosial berupa gedung sekolah cuaca, fasilitas belajar. Keluarga merupakan unsur
sosial terkecil yang memberi fondasi primer pada anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah sebagai lingkungan belajar anak ikut memberi nuansa pada
perkembangan anak, karena baik buruknya struktur keluarga dan lingkungan sekitar memberi pengaruh baik dan buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
Pendidikan di lingkungan keluarga berpengaruh besar dalam pendidikan anak karena membantu perkembangan anak dalam belajar, memberi rangsangan pada
anak untuk lebih giat dalam belajar dan memberi dukungan mengenai perilaku yang benar. Dengan perilaku belajar yang benar dapat terciptanya prestasi
belajar yang baik. Lingkungan sekolah merupakan wadah sebagai pembentukan karakter setiap anak. Di dalam pergaulan, terjadi interaksi sosial yang intensif
terjadi setiap
waktu dengan
peniruan model
serta mekanisme
penerimaanpenolakan kelompok. Akibatnya interaksi yang berjalan dengan baik akan memberikan dampak pada kualitas karakteristik siswa yang baik
juga. Lingkungan akan menuntun individu di dalamnya untuk menjadi sebuah pribadi dengan karakter yang berbeda-beda. Pendidikan dan bimbingan bukan
hanya tergantung pada sekolah, tetapi juga tergantung pada kondisi dan situasi
lingkungan sekitar siswa. Pendidikan dalam keluarga sangat berpengaruh besar pada pendidikan anak di sekolah, karena dengan perhatian, kepedulian dan
kesejahteraan anak dalam keluarga menimbulkan motivasi dan perilaku belajar yang benar. Dengan perilaku belajar yang benar dapat tercipta prestasi belajar
siswa yang maksimal.
Adapun kerangka berfikir dari penjelasan di atas dapat dijelaskan melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir
Perilaku Belajar Siswa Y Indikator:
a. Kegiatan Kognitif
Kemampuan siswa
b. Kegiatan Afektif
Penilaian sikap c.
Kegiatan Psikomotorik
Keterampilan
skill atau
gerakan fisik. Syaodih. 2009: 35
Lingkungan Sekolah X2 Indikator:
a. Keadaan gedung sekolah b. Metode mengajar
c. Relasi siswa dengan siswa d. Relasi guru dengan siswa
e. Disiplin sekolah
Slameto. 2010: 64-65
Lingkungan Keluarga X1 Indikator:
a. Cara orang tua mendidik
b. Relasi antara
anggota keluarga
c. Suasana rumah d. Keadaan ekonomi keluarga
e. Perhatian orang tua Slameto. 2010. 60-63
Motivasi Belajar X3 Indikator:
a. Tekun menghadapi tugas b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Lebih senang
bekerja mandiri
d. Menunjukan minat terhadap macam-macam masalah
e. Dapat mempertahankan
pendapatnya Sardiman. 2011: 83
2.7. Hipotesis