1. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t
hitung
signifikansi pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara parsial mempengaruhi perilaku belajar.
2. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t
hitung
signifikansi pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti yang berarti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara parsial tidak mempengaruhi perilaku belajar.
3.9.3 Koefisien Determinasi R
2
Koefiseien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2011:97.
Penghitungan koefisien determinasi secara simultan yang dilakukan dengan SPSS 20 dapat dilihat dari besarnya R square, sedangkan hasil
koefisien determinasi secara parsial dapat dilihat dengan mengkuadratkan besarnya nilai correlations partial. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen sangat terbatas
3.9.4 Koefisien Determinasi Parsial r
2
Cara mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan oleh masing- masing variabel, maka perlu dicari koefisien determinasi secara parsial.
Besarnya pengaruh X
1
dan X
2
r
2
dicari dengan menggunakan program SPSS release 20. Semakin besar nilai r
2
maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel terikat.
135
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan antara variabel lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan motivasi belajar terhadap
perilaku belajar siswa jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Masehi PSAK Ambarawa sebesar 55,4. Sehingga kenaikan secara simultan pada
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan motivasi belajar akan mempengaruhi kenaikan perilaku belajar.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan keluarga terhadap perilaku belajar siswa jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK Masehi PSAK Ambarawa dengan nilai kontribusi sebesar 10,4 tertinggi dari variabel yang diujikan. Jadi, semakin baik lingkungan keluarga
siswa maka perilaku belajar siswa akan baik. begitu juga sebaliknya semakin rendah lingkungan keluarga siswa maka perilaku belajar siswa juga semakin
rendah. 3. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara lingkungan sekolah
terhadap perilaku belajar siswa jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Masehi PSAK Ambarawa, dengan nilai kontribusi sebesar 9,6. Jadi,
semakin baik lingkungan sekolah siswa maka perilaku belajar siswa akan