Berdasarkan uraian di atas, maka indikator lingkungan sekolah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keadaan gedung sekolah 2. Metode mengajar
3. Relasi siswa dengan siswa 4. Relasi guru dengan siswa
5. Disiplin sekolah Pengambilan 5 indikator dari 6 indikator didasarkan dari
pertimbangan jumlah indikator yang disesuaikan dengan kemampuan peneliti dan waktu pelaksanaan penelitian. Pemilihan indikator dari teori
Slameto tersebut disederhanakan agar mudah dijabarkan, mudah dimengerti dan mempunyai maksud yang hampir sama dengan indikator
dari teori lain yakni teori Syaodih.
2.4. Kajian Tentang Motivasi Belajar
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Begitu pentingnya peran motivasi
tersebut, terdapat banyak ahli yang membahas bagaimana motivasi tersebut muncul, bagaimana dapat mengembangkan motivasi, apakah
macam-macam motivasi tersebut menentukan prestasi yang dicapai anak
dan bagaimana pendidik dalam memberikan penghargaan hingga dapat meningkatkan motivasi tersebut.
Pengertian motivasi hingga kini masih terus diperdebatkan oleh para psikologi, sebagian pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi
merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku. Pengertian ini masih bersifat umum, sehingga banyak dihadapkan pada
pembahasan spesifik tentang makna motivasi yang dilandasi oleh berbagai asumsi dan terminologi. Demikian pula masalah yang paling
mendasar dalam memahami konsep motivasi adalah tidak adanya kemampuan seseorang dalam mengamati dan menyentuhnya secara
langsung. Konsep motivasi yang dikenal di dalam literatur psikologi merupakan konstruk hipotetik, dan motivasi itu memberikan ketetapan
yang menjelaskan tentang kemungkinan sebab-sebab perilaku peserta didik. Oleh karena itu motivasi tidak dapat diukur secara langsung, seperti
halnya mengukur panjang lebarnya ruangan. Diakui bahwa pemahaman tentang alasan peserta didik berperilaku
tentu merupakan aspek yang sangat penting dalam membantu kegiatan belajar. Kebanyakan pakar psikologi menggunakan kata motivasi dengan
mengkaitkan belajar untuk menggambarkan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan
perilaku, memberikan ruang terhadap perilaku yang sama, dan mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.
Peserta didik yang termotivasi menunjukkan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat apa yang telah dipelajari.
Slavin 1994 dalam Catharina Tri Anni 2007:156 “motivasi merupakan
proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-
menerus”. Menurut Egsenck dalam buku karangan Slameto 2003:170
“motivasi adalah suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia.
Seorang termotivasi atau terdorong untuk melakukan sesuatu karena adanya tujuan atau kebutuhan yang hendak dicapai
” Dimyati dan Mudjiono 2009:239 berpendapat bahwa, “motivasi
belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar”.
Sardiman 2011:73 berpendapat, “kata motif, diartikan sebagai
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu”. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
2.4.2. Macam-macam Motivasi Belajar