independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF
tinggikarena VIF=1tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah tolerance
≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 Ghozali, 2011:95-96.
3.8.4 Uji Heteroskedastisitas
“Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain ”
Ghozali, 2011:125. Untuk mengetahui gejala
heteroskedastisitas dilakukan dengan cara Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara
SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah terprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi
– Y sesungguhnya yang telah di-studentized
Ghozali, 2011:125-126.
3.9 Uji Hipotesis Penelitian
3.9.1 Uji Simultan Uji F
“Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel dependen ” Ghozali, 2011:177. Penggunaan hipotesis uji f
dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS. Cara yang
digunakan untuk uji f yaitu dengan melihat probabilitas signifikansi dari nilai f pada tingkat signifikansi sebesar 5.
Penggunaan uji f dapat dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS release 20. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F
dengan menggunakan SPSS adalah:
1. Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F
hitung
signifikansi pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara simultan mempengaruhi perilaku belajar.
2. Jika nilai signifikansi F 0,05 atau koefisien F
hitung
signifikansipada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara simultan tidak mempengaruhi perilaku belajar.
3.9.2 Uji Parsial Uji t
Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:178.
Penggunaan hipotesis uji t menggunakan bantuan program SPSS 20, yaitu dengan membandingkan signifikansi hitung masing-masing variabel
bebas terhadap variabel terikat = 5. Ghozali 2011:99, cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t
hitung
signifikansi pada taraf kurang dari 5 maka Ho ditolak, yang berarti lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara parsial mempengaruhi perilaku belajar.
2. Jika nilai signifikansi t 0,05 atau koefisien t
hitung
signifikansi pada taraf lebih dari 5 maka Ho diterima, yang berarti yang berarti
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan motivasi belajar secara parsial tidak mempengaruhi perilaku belajar.
3.9.3 Koefisien Determinasi R