Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan utama, di samping sangat menentukan dalam menanamkan dasar-dasar moral, yang tak kalah
pentingnya adalah berperan besar dalam proses internalisasi dan transpormasi nilai-nilai keagamaan ke dalam pribadi anak.
Kenyataan membuktikan, bahwa anak yang semasa kecilnya tidak dikenalkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan, tidak
pernah pergi bersama orang tua ke masjid atau tempat ibadah untuk melaksanakan ibadah, mendengarkan khutbah atau ceramah-ceramah dan
sebagainya, maka setelah dewasa mereka tidak akan memiliki perhatian terhadap hidup keagamaan.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa keluarga memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting untuk perkembangan seorang anak. Keluarga juga
merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Di samping itu,
keluarga merupakan tempat belajar bagi anak dalam segala sikap untuk berbakti kepada Tuhan sebagai perwujudan nilai hidup yang tinggi.Dengan demikian
jelaslah bahwa orang yang pertama dan utama bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan pendidikan anak adalah orang tua.
2.3.3. Indikator Lingkungan Keluarga
Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel lingkungan keluarga diambil dari faktor-faktor dalam lingkungan keluarga. Slameto 2010:60-64
menyebutkan faktor-faktor dalam lingkungan keluarga yang turut mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. Dari teori tersebut, maka indikator dari lingkungan keluarga adalah sebagai berikut:
1 Cara orang tua mendidik anak Orang tua yang terbiasa bersikap lemah lembut dan ramah terhadap
anak, tetapi tetap memiliki batasan tentang tingkah laku anak, memberikan perhatian serta cenderung memberikan penguatan akan menunjang motivasi
belajar dalam diri anak tersebut. 2 Relasi antar anggota keluarga
Keluarga sebagai lingkungan yang utama harus menjaga relasi antar anggota keluarganya dengan baik, saling membantu apabila ada kesulitan
serta saling mendukung sehingga tercipta motivasi belajar yang baik bagi anak.
3 Suasana rumah Suasana rumah yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-
kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh atau ramai dan semrawut tidak akan
memberikan ketenangan untuk anak yang belajar. Agar motivasi belajar dapat tercipta dalam diri anak, maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang
dan tenteram. 4 Keadaan ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga yang baik akan membuat orang tua mampu memberikan kesempatan belajar yang baik di rumah maupun di luar rumah
dengan menyediakan berbagai perlengkapan belajar. Hal tersebut merupakan salah satu penunjang dalam menumbuhkan motivasi belajar anak.
Alasan penulis memilih indikator di atas bahwa indikator tersebut sudah mampu untuk mengukur atau menggambarkan variabel lingkungan keluarga
karena telah mencakup bagaimana orang tua dalam mendidik anak sehingga dapat menimbulkan motivasi dalam diri seorang anak, relasi anggota keluarga, suasana
rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.Keluarga tidak hanya memberikan dukungan dalam bentuk moril, namun juga diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan seorang anak dalam bentuk materiil, seperti penyediaan fasilitas belajar.Sudah tidak asing lagi bahwa teknologi sangat dibutuhkan saat ini, terlebih
dalam dunia pendidikan. Adanya teknologi tersebut diharapkan dapat menunjang keterampilan seorang anak dalam hal proses belajarnya. Keterampilan di sini lebih
menitikberatkan pada hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.Salah satu fasilitas yang ada di dalam teknologi informasi dan komunikasi
yang saat ini sangat berperan penting dalam dunia pendidikan adalah internet. Adanya fasilitas yang memberikan layanan internet, seseorang diharapkan mampu
memanfaatkannya dengan baik untuk meningkatkan motivasi dalam belajar sehingga akan memudahkan dalam proses belajarnya. Dengan memanfaatkan
internet, seseorang dapat mengakses apa saja khususnya yang berkaitan dengan pelajaran, karena internet dapat digunakan sebagai sumber belajar yang di
dalamnya terdapat banyak informasi tentang hal yang berkaitan. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pemanfaatan internet sebagai sumber belajar.
2.4. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar