Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

hasil belajar hanya pada ranah kognitif saja, karena aspek afektif dan psikomotorik sudah masuk dalam kegiatan aktivitas siswa.

2.1.4 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang memberikan pemahaman dasar tentang pemerintahan, tata cara demokrasi, tentang kepedulian, sikap, pengetahuan politk yang mampu mengambil keputusan politik secra rasional, sehingga dapat mempersiapkan warga negara yang demokratis dan partisipasif melalui suatu pendidikan yang berorientasi pada pengembangan berpikir kritis dan bertindak demokratis Susanto, 2013: 226 Azra dalam Susanto, 2013: 226 mengartikan pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak dan kewajiban warga negara serta proses demokrasi. Berdasarkan Permendiknas No 22 Tahun 2006, Pendidikan Kewarganegaraan PKn diartikan sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak- hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Berdasarkan penjelasan tersebut, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan yang membekali siswa pengetahuan dan kemampuan tentang kenegaraa dimana agar siswa bisa menjadi warga negara yang baik dan mempunyai karakter serta pribadi yang luhur, agar dapat hidup bersama dengan lingkungan di sekitarnya sesuai yang diamalkan pancasila dan UUD 1945. 2.1.4.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 dalam Winarno, 2013: 18-19 bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Mampu berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. b. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bisa bertindak cerdas dalam semua kegiatan. c. Bisa berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. 2.1.4.3 Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar Menurut Fathurrohman dan Wuryandani 2011:33, PKn berperan penting dalam menyiapkan warga negara yang berkualitas, sehingga warga negara dapat berpartisipasi aktif, diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan, pengalaman praktis, dan pemahaman tentang pentingnya warga negara. Oleh karena itu sudah selayaknya pembelajaran PKn dapat membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan warga negara yang memadai serta pengalaman praktis agar memiliki kompetensi dalam berpartisipasi. Ruang lingkup PKn di sekolah sama, dari mulai SD, SMP dan SMA. Pembedanya adalah pada penjabaran yang ditekankan, kedalaman, dan keluasan ruang lingkup itu disesuaikan dengan tingkat sekolah. Perwujudan selanjutnya adalah pada msing-masing Standar Kometensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang ada. Rumusan SK-KD sesungguhnya secara implisit telah menampilkan ruang lingkup materi ajar apa yang hendak dibelajarkan dan ranah belajar yang mana yang hendak dibelajarkan. Winarno, 2013:30 Ruang lingkup mata pelajaran PKn SD menuru Standar Isi PKn 2006 dalam Winarno, 2013: 28-29 adalah sebagai berikut: a. Persatuan dan Kesatuan Bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, Hukum, dan Peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum, dan peradilan nasional, dan hukum dan peradilan internasional. c. Hak Asasi Manusia HAM, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional, dan internasional HAM, kemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan Warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. e. Konstitusi Negara, meliputi proklamasi kemerdekaan, dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan konstitusi. f. Kekuasaan dan Politik, meliputi pemerintahan desa, dan kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi-pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi. g. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. h. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonsia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi. Materi dalam penelitian ini masuk pada ruang lingkup Kekuasaan dan Politik. Standar Kompetensi yang digunakan yaitu SK 3. Mengnal Sistem Pemerintahan Pusat. Dan terdapat satu Kompetensi Dasar yang disajikan kepada siswa kelas IVB SDN Tawangmas 01 Kota Semarang pada penelitian ini. Setiap Kompetensi Dasar terdapat indikator-indikator pencapaian.

2.1.5 Model Student Teams Achievement Division

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DIRECT INSTRUCTION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 8 237

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SD TAWANG MAS 01 KOTA SEMARANG

0 13 253

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

0 10 290

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG

0 18 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

2 10 298

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BERBASIS MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN GUNUNGPATI 01 KOTA SEMARANG

0 16 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KEMBANGARUM 01 KOTA SEMARANG

0 5 224

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176