membuat belajar lebih mudah, efektif, dan permanen. Peran guru sangat penting dalam menggunakan teknologi karena apabila digunakan dengan benar dapat
membuat belajar yang menarik, tetapi apabila tidak digunakan dengan benar maka dapat mengalihkan perhatian pikiran anak-anak International journal of
scientific research,Vol:3, No:8 Tahun 2014. Penggunaan model Student Teams Achievement Division dengan media
audio visual ini lebih efektif dikarenakan dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, meningkatkan antusias siswa sehingga siswa lebih
tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran, melatih siswa bekerja dalam kelompok, selain itu dengan menerapkan model pembelajaran ini dapat meningkatkan
keterampilan guru di dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas IVB SDN Tawangmas 01 Kota Semarang
mengalami peningkatan.
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Pembelajaran PKn di kelas IVB SDN Tawangmas 01 Kota Semarang masih belum mencapai tujuan yang diharapkan. Interaksi antara peserta didik
dengan guru belum berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya inovasi yang dilakukan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran. Guru kurang
menggunakan model pembelajaran secara optimal yang sesuai dengan materi pelajaran. Guru juga kurang memotivasi siswa dalam belajar serta kurang
memanfaatkan media pembelajaran yang menarik di kelas. Akibatnya banyak siswa yang kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran, kurangnya interaksi
dan kerja sama antar siswa serta kurangnya motivasi siswa dalam belajar, sehingga membuat siswa kurang tertarik serta ada beberapa siswa ramai di kelas
yang mengganggu proses pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, guru menggunakan model
Student Teams Achievement Division dengan media audio visual di dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran ini cukup efektif
dikarenakan dapat mengaktifkan siswa di dalam kelas dan membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Siswa dituntut untuk aktif di dalam
kegiatan pembelajaran, dan juga melatih kemampuan siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, selain itu dapat meningkatkan interaksi dan kerja sama
antar siswa untuk dapat bekerja di dalam kelompok. Model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan keterampilan guru di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Dari uraian di atas, maka diperoleh alur berpikir sebagai berikut :
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
1 Guru kurang menggunakan model pembeljaran secara optimal.
2 Guru kurang menggunakan media pembelajaran yang menarik
3 Guru kurang memotivasi siswa dalam belajar. 4 Siswa kurang antusias dan aktif dalam pembelajaran.
5 Kurangnya motivasi siswa dalam belajar 6 Kurang interaksi dan kerja sama antar siswa
7 Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn masih di
bawah KKM.
Melalui model Student Teams Achievement Division dengan media audio visual
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan setiap kelomponya terdiri dari 4-5 siswa.
3. Guru menyajikan materi kepada siswa dengan memutarkan media audio visual.
4. Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang ditayangkan oleh guru.
5. Guru menjelaskan materi pembelajaran sesuai indikator dengan bantuan media audio visual.
6. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan LKK yang dengan di bimbing oleh guru.
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi. 8. Guru memberikan kuis kepada siswa untuk di
kerjakan secara individu. 9. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
yang mendapat skor paling tinggi. 10. Guru
bersama siswa
menyimpulkan hasil
pembelajaran. 11. Guru menutup pelajaran
1. Keterampilan guru dalam pembelajaran meningkat 2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat
3. Hasil belajar siswa meningkat
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN