Gambar 7. Perangkat DTA Rajarathnam, 2009.
5. Konduktivitas Thermal
Konduktivitas thermal merupakan suatu proses perpindahan panas cara agitasi molekul dalam suatu material bahan secara keseluruhan Halliday, 1997.
Konduktivitas thermal merupakan suatu fenomena dimana terjadinya transfer energi pada material yang memiliki suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih
rendah Callister, 2003; Diller, 1993. Nilai konduktivitas termal dapat ditentukan dengan persamaan
K =
? ?
?
? ??
∆?
11 Keterangan :
Q= Panas ynag dihantarkan J T= Waktu pemanasan s
L= Ketebalan m A= Luas Permukaan m
2
ΔT= Perbedaan Waktu t Pan
Perekam Sinyal
Pendekte Furnace
sampel Termocoup
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2016 – September 2016 dilakukan di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Instrumentasi,
UPT. BPML-LIPI Tanjung Bintang. Karakterisasi Laboratorium Gedung 42 BATAN Puspitek Serpong, Laboratorium Karakterisasi Material Teknik Material
dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
B. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam preparasi sampel meliputi : Timbangan digital, beaker glass, kompor listrik, batang pengadukspatula, labu erlenmeyer, gelas ukur,
saringan 200 mesh 63µm, corong kaca, kertas saring, aluminium foil, tissue, pipet tetes, mortar dan pastel, pH meter, oven, cawan tahan panas, pengayak , magnetic
stirrer, furnace.
2. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian diantaranya sekam padi, akuades, larutan NaOH 1,5, larutan HNO
3
10, magnesium oksida MgO Sigma Aldrich alumina Al
2
O
3
Sigma Aldrich product of Germany.
C. Prosedur Penelitian
1. Preparasi Silika Sekam Padi
Prosedur pertama yang dilakukan adalah melakukan preparasi pada sekam padi, preparasi ini bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor yang masih tercampur
didalam sekam padi, yaitu dengan mencuci sekam padi dengan air dingin yang bersih, kemudian memisahkan sekam padi yang mengapung dibuang dan yang
tenggelam digunakan untuk tahap selanjutnya. Setelah proses pencucian, kemudian sekam padi direndam dengan menggunakan air panas selama 6 jam
yang bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor yang masih tersisa seperti debu, kutu, pasir, tanah, dan zat pengotor lainnya. Setelah proses perendaman
selesai, kemudian sekam dikeringkan, untuk proses pengeringan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan oven dan dengan
menggunakan sinar matahari. Namun pada penelitian ini menggunakan sinar matahari langsung karena akan mengakibatkan kekeringan sekam yang lebih baik
dan merata.
2. Ekstraksi Silika Sekam Padi
Ekstraksi silika sekam padi ini bertujuan untuk memperoleh silika bubuk yang merupakan salah satu bahan untuk membentuk keramik cordierite. Tahapan
pertama untuk ekstraksi yaitu sekam padi yang telah bersih ditimbang sebanyak 50 gram, kemudian dimasukkan kedalam beaker glass 500 ml, ditambahkan
NaOH 1,5 dan kemudian di aduk. Kemudian sekam padi yang telah dicampur dengan NaOH 1,5 dipanaskan selama 30 menit dengan menggunakan kompor