Alumina Al TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 4. Sifat dan karakteristik MgO Kinniburgh, 1976 Parameter Nilai Struktur kristal kubik Densitas 3,580 grcm 3 Kekerasan 5,6 – 6,0 Gpa Koefisien ekspansi termal 10,8 x 10 -6 ˚? Konduktivitas termal 42 Wm -1 K Titik lebur 2800 ℃ Resistivitas pada suhu 25 o C 10 14 ohmcm Konduktivitas Listrik 10 -7 -10 -8 Scm Gambar 5. Struktur Spinel MgAl 2 O 4 Boch dkk, 1994. Spinel juga merupakan salah satu jenis refraktori hal ini disebabkan karena spinel memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dengan titik leleh sebesar 2135 ° C Valdez, 1997. Karakteristik dan sifat fisis spinel dapat dilihat pada Tabel Tabel 5. Karakteristik dan sifat fisis Spinel Valdez, 1997; Lee, 1990; Sutarno, 2007 Parameter Nilai Struktur kristal kubik Densitas 3,580- 4,00 grcm 3 Kekerasan 7,50 – 8,00 Gpa Fracture touhgnes 1,94- 1,97 MPam 12 Fracture energy 7,00- 16,9 Jm 2 Titik lebur 2135 ℃ Resistivitas pada suhu 25 o C 10 14 ohmcm Konduktivitas Listrik 10 -5 -10 -10 Scm M Al O

F. Silika SiO

2 Silika merupakan keramik tahan terhadap temperatur tinggi yang sering digunakan dalam industri baja dan gelas. Selain itu dalam kehidupan sehari-hari juga banyak diaplikasikan sebagai aplikasi elektronik, keramik, adsobden, katalisator. Karakteristik Silika dapat dilihat pada Table 6. Table 6. Karakteristik Silika Courtney, 1990; Surdia, 1999; Sigit, 2001 Parameter Nilai Rumus Molekul SiO 2 Densitas 2,2 Hardness Kuat tekuk 650 Mpa 70 Mpa Titik didih ˚C 2230 Titik leleh ˚C 1610- 1710 Konduktivitas termal suhu kamar Koefisien ekspansi termal 10 -6 K -1 1,3 – 1,4 WmK 12,3 Hambatan jenis, suhu ruang 10 14 Ohm cm Struktur silika terbentuk melalu ikatan kovalen yang kuat, serta memiliki struktur lokal yang jelas yaitu empat atom oksigen terikat pada posisi sudut tetrahedral disekitar atom pusat atom silikon. Struktur silica dapat dilihat pada Gambar 6 Gambar 6. Struktur Silika Sunarya, 2008 Si O O O O Setiap atom oksigen merupakan atom penghubung antara dua atom silikon dan setiap atom silikon dikelilingi oleh empat atom oksigen maka akan diperoleh suatu struktur jaringan Vlack, 1994.

G. Pengaruh penambahan Senyawa Lain terhadap cordierite

1. Penambahan MgO

Penelitian tentang pengaruh penambahan MgO terhadap I ini sebelumnya telah dilakukan oleh Tang pada tahun 2012, penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cordierite 20, alumina 80 serta penambahan MgO dari 0, 0,2, 0,4, 0,6, dan 0,8 berat. Menurut penelitian ini menunjukkan bahwa nilai densitas pada penambahan 0 MgO memiliki puncak tertinggi dan kemudian menurun pada penambahan 0,2 dan 0,4 dan kemudian meningkat pada penambahan 0,6 hingga 0.8. Begitu pula dengan nilai porositasnya yang berbanding terbalik dengan nilai densitas yang diperoleh. Nilai konduktivitas thermal yang diperoleh mengalami kenaikan pada awalnya dan mencapai nilai minimum pada penambahan 0,4 berat MgO Tang dkk, 2012. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Banjuraizah, 2010 memperlihatkan bahwa setelah sampel dipanaskan dengan suhu nonishothermal puncak kristalisasi pada grafik DTA meningkat sesuai dengan semakin banyaknya kadar penambahan MgO Banjuraizah dkk, 2010.

2. Penambahna Alumina

Menurut penelitian yang dilakukan Salwa, 2007 menjelaskan bahwa pada penambahan alumina 0 berat nilai densitas 2,55 gcm 3 , sedangkan nilai porositas yang dihasilkan adalah 2,17. Namun pada penambahan 10 berat alumina nilai