Pengertian Komunikasi Politik Komunikasi Politik 1. Pengertian Komunikasi dan Politik

sama dimengerti, komunikasi-pun tidak terjadi. Komunikasi merupakan serangkaian kegiatan atau proses dimana siapa mengatakan apa, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan pengaruh apa. Arti politik pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu Budiardjo, 2005: 8.

2. Pengertian Komunikasi Politik

Komunikasi dan politik itu adalah pertentangan dua kepentingan sekaligus pertemuan dua kepentingan, hasil akhirnya adalah kompromi dan kesepakatan dari apa yang telah dikomunikasikan secara politis Arrianie, 2010: 12. Menurut Nina. W. Syam dalam pohon komunikasi, komunikasi politik adalah merupakan; “salah satu cabang komunikasi organisasional berdasarkan pendekatan publik public approach. Artinya, komunikasi politik berlangsung dalam konteks organisasi dan dalam situasi publik” dalam Arrianie, 2010: 14. INT”L ENCYL OF Communication 1989 menggaris bawahi bahwa; Komunikasi politik adalah setiap penyampaian pesan yang disusun secara sengaja untuk mendapatkan pengaruh atas penyebaran atau penggunaan power di dalam masyarakat yang di dalamnya mengandung empat bentuk komunikasi yaitu; a Elite communication, b Hegemonic communication, c Petitionary Communication, d Associational communication dalam Arrianie, 2010: 14. Menurut Meuller bahwa “Komunikasi politik didefinisikan sebagai hasil yang bersifat politik apabila mereka menekankan pada hasil”. Almond dan Powell mendefinisikan komunikasi politik sebagai fungsi politik bersama-sama fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi dan rekruitmen yang terdapat di dalam suatu sistem politik dan komunikasi politik merupakan prasyarat prerequisite bagi berfungsinya fungsi-fungsi politik yang lain dalam Arrianie, 2010: 15. Objek material komunikasi politik menurut Sartori dalam Rush and Althoff, 1971: 46 adalah: “dimensi-dimensi komunikasi dari fenomena politik dan dimensi politis dari fenomena politik dan dimensi politis dari komunikasi”. Sesuai dengan apa yang diketengahkan oleh Gurevith dan Blumber yang mengetengahkan empat komponen dalam komunikasi politik yaitu dalam Arrianie, 2010: 15: 1. Lembaga-lembaga politik dalam aspek komunikasinya. 2. Institusi media dalam aspek politiknya. 3. Orientasi Khalayak terhadap komunikasi. 4. Aspek budaya politik yang relevan dengan komunikasi. Menurut Harsono Suwardi dalam Arrianie, 2010: 16: Komunikasi politik dapat dilihat dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit komunikasi politik adalah: “Setiap bentuk penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang-lambang maupun dalam bentuk kata-kata tertulis atau terucapkan, ataupun dalam bentuk isyarat yang mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam suatu struktur kekuasaan tertentu. Sedangkan dalam arti luas, komunikasi politik adalah: Setiap jenis penyampaian pesan, khususnya yang bermuatan info politik dari suatu sumber kepada sejumlah penerima pesan. Menurut Michael Rush dan Philip Althoff mendefinisikan komunikasi politik sebagai suatu proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik dalam Maran, 2007: 158. Komunikasi politik merupakan suatu elemen yang dinamis dan yang menentukan sosialisasi politik dan partisipasi politik Maran, 2007: 159. Pola-pola komunikasi politik-komunikasi pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap yang dikembangkan oleh suatu negara menentukan bentuk sosialisasi politik dan partisipasi politik yang terjadi di negara yang bersangkutan. Komunikasi politik-transmisi informasi yang relevan secara politis dari suatu bagian sistem politik kepada sistem politik yang lain, dan antara sistem sosial dan sistem politik yang lain, dan antara sistem sosial dan sistem politik merupakan unsur dinamis dari suatu sistem politik dan proses sosialisasi, partisipasi, dan pengrekrutan tergantung pada komunikasi. Komunikasi dari pengetahuan, nilai-nilai dan sikap-sikap adalah fundamental bagi ketiga hal tadi, karena semuanya menentukan bentuk aktivitas politik individu yang bersangkutan. Saluran Saluran Gambar 2. Sebuah model komunikasi yang sederhana dalam Rush dan Althoff, 2000: 255. Unsur suatu sistem komunikasi diperlihatkan dalam Gambar 2, yang terdiri dari: Sumber pesan, atau informasi, pesan, penerima informasi audiens dan suatu proses yang dikenal sebagai “umpan balik”. Menurut Astrid, komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat Sumber Pesan Umpan balik AudiensPende ngar semua warganya melalui suatu sanksi “yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik” dalam Sumarno, 1989: 9. Karena inilah maka kegiatan komunikasi politik merupakan suatu kegiatan prapolitik karena baru mencapai usaha untuk mencapai pengaruh yang dapat mencapai suatu situasi sehingga lembaga-lembaga politik dalam suatu negara perlu membahasnya dan mengambil suatu sikap dan keputusan tentang materi yang dibahas. Dengan demikian justru melalui kegiatan komunikasi politik terjadilah realisasi penghubungan atau pengaitan masyarakat sosial dengan lingkup negara. Komunikasi politik merupakan sarana untuk pendidikan politik dapat terjadi melalui komunikasi sosial dan komunikasi massa. Dalam setiap proses komunikasi politik memainkan peranan besar dalam proses perubahan politik, perubahan sosial, dan perubahan ekonomi.

3. Komunikasi Politik dalam Berbagai Sistem Politik