Keterangan:
A. PUUN
Dilihat dari struktur sosial pemerintahan adat Suku Baduy, maka kedudukan puun sudah jelas yaitu sebagai pemimpin tertinggi adat di Baduy. Fungsi dan tugas
utamanya adalah pengambil keputusan dan menetapkan hukum adat yang berlaku atas dasar hasil musyawarah lembaga adat dan sekaligus penjamin keberlangsungan
pelaksanaan hukum adat di masyarakat Suku Baduy. Puun dipandang sebagai kepala adat, pemimpin tertinggi adat atau pemberi restu hukum adat. Puun tidak langsung
mengurus danatau memimpin senua kegiatan kemasyarakatan secara operasional. Puun adalah sebagai pemberi keputusan tertinggi terhadap hukum adat dalam rangka
menjalankan amanah wiwitan. Ruang lingkup dan gerak kehidupan anggota masyarakatnya, kehidupan puun lebih mendekati pada kehidupan seorang
begawanresi yang jauh dari nafsu kematerian. Suku Baduy sangat jauh dari timbulnya persaingan kekuasaan apalagi perebutan
kekuasaan. Mereka menyadari sepenuhnya bahwa pemimpinkekuasaan hanyalah sebuah kepercayaan dan amanat dari leluhurnya bukan karena semata-mata didorong
oleh keinginan pribadi.
B. Jaro Tangtu
Jaro tangtu adalah wakil puun yang memiliki mandat untuk melaksanakan roda pemerintahan dan segala amanat hukum adat dengan kedudukannya adalah sebagai
tangan kanan puun yang berkaitan dengan pelaksanaan seluruh aspek kehidupan seluruh kegiatan adat, baik yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan,
pelaksanaan dan penerapan hukum adat rule of law beserta penerapan sanksi,
penentuan dan pengaturan waktu kegiatan upacara-upacara adat, sosialisasi seputar tatanan hukum adat pada masyarakat, penataan keamanan dan ketertiban. Jaro tangtu
merupakan pusat pemecahan masalah dan berkewajiban untuk mengambil sikap demi terjaminnya pelaksanaan hukum adat dan keselamatan masyarakat Suku Baduy. Jaro
tangtu berkewajiban mengawasi secara umum tentang pelanggaran pelaksanaan hukum adat di masyarakat Baduy dalam maupun di Baduy luar.
C. Jaro Warega