Pihak manajemen perusahaan mengatakan bahwa kecelakaan kerja di perusahaan yang pernah terjadi sampai tahun 2014 dibagi dalam 2 jenis: First Aid
yaitu kecelakaan kerja yang hanya membutuhkan pertolongan pertama kotak P3K dan Medical Aid yaitu kecelakaan kerja yang membutuhkan pengobatan medis.
Angka kejadian kecelakaan kerja yang terdapat diperusahaan tidak pernah dicatat. Namun, jika terjadi kasus kecelakaan kerja pada pekerja yang mengalaminya segera
dilakukan pertolongan pertama atau dibawa ke rumah sakit. Kasus kecelakaan kerja banyak terjadi akibat tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan
sewaktu kerja sehingga tangannya mengalami luka, tidak menggunakan sepatu boot hanya memakai sandal saat bekerja, luka dibagian kepala karena tidak menggunakan
helm pengaman, dan kasus kecelakaan disebabkan sewaktu bekerja kurang berhati- hati serta tidak menjalankan Standar Operasional Prosedur SOP atau kecelakaan
yang terjadi masih cenderung diakibatkan oleh tindakan tidak aman atau karena perilaku berbahaya.
Dari latar belakang di atas terdapat beberapa faktor-faktor bahaya kerja yang dapat mengakibatkan terjadinya permasalahan atau kecelakaan kerja salah satunya
adalah perilaku berbahaya dari pekerja. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh perilaku bahaya kerja terhadap risiko kejadian
kecelakaan kerja pada pekerja di PT Subur Sari Lastderich SSL di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya pengaruh perilaku bahaya kerja terhadap
Universitas Sumatera Utara
risiko kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT SSL Subur Sari Lastderich di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun
2015.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku bahaya kerja terhadap risiko kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT
Subur Sari Lastderich SSL di Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik pekerja PT Subur Sari Lastderich SSL Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun
2015. 2. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pekerja mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan risiko kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT Subur Sari Lastderich SSL Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta
Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015. 3. Untuk mengetahui hubungan sikap kerja dengan risiko kejadian kecelakaan kerja
pada pekerja di PT Subur Sari Lastderich SSL Desa Nagasaribu Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015.
4. Untuk mengetahui hubungan tindakan kerja dengan risiko kejadian kecelakaan kerja pada pekerja di PT Subur Sari Lastderich SSL Desa Nagasaribu
Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Hipotesis Penelitian
Perilaku bahaya kerja berpengaruh secara signifikan terhadap risiko kejadian kecelakaan kerja di PT Subur Sari Lastderich SSL Desa Nagasaribu Kecamatan
Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2015. 1.5 Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan mengenai perilaku bahaya kerja yang mempunyai risiko kecelakaan kerja guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan
kerja. 2. Sebagai bahan masukan kepada para pekerja mengenai perilaku bahaya kerja.
3. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan kepada penulis khususnya tentang pengaruh perilaku bahaya kerja tehadap risiko kejadian kecelakaan kerja pada
suatu perusahaan khususnya bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi dan pengelolaan aspal.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku Bahaya Kerja 2.1.1 Definisi
Perilaku berbahaya menurut Silalahi 1995 identik dengan istilah perbuatan berbahaya yang merupakan terjemahan dari unsafe act. Berberapa contoh tindakan
berbahaya menurut Silalahi antara lain kegiatan yang tidak sah, kegiatan dengan kecepatan yang berbahaya dan mengambil posisi kerja atau sikap yang tidak selamat.
McCormick dan Anastasi dalam Winarsunu 2008 menggunakan istilah unsafe behavior dan accient behavior untuk menggambarkan perilaku berbahaya dalam
bekerja seperti memakai perlengkapan keselamatan kerja secara tidak tepat, kurangnya keterampilan dan kegagalan dalam mendeteksi waktu. Disamping
menggunakan istilah unsafe behavior tetapi juga hazardous behavior untuk menggambarkan perilaku berbahaya dalam bekerja, misalnya tidak adanya perhatian
ketika bekerja, bekerja dengan cara yang kasar atau sambil berkelakar. Menurut Kavianian dalam Winarsunu 2010 perilaku berbahaya adalah
kegagalan human failure dalam mengikuti persyaratan dan prosedur-prosedur kerja yang benar sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Lawton dalam
Winarsunu 2010 menyatakan bahwa perilaku berbahaya adalah kesalahan-kesalahan error dan pelanggaran-pelanggaran violation dalam bekerja yang dapat
menyebabkan kecelakaan kerja. Berdasarkan beberapa defenisi di atas maka dalam kajian ini akan dititik
beratkan pada pengertian perilaku berbahaya sebagaimana yang dinyatakan Lawton
Universitas Sumatera Utara