Administration OSHA, sebuah badan khusus di bawah Departemen Tenaga Kerja yang mengeluarkan pedoman K3 termasuk untuk bidang konstrusksi, memperbaharui
peraturan K3-nya secara berkala setiap tahun. Peraturan atau pedoman teknis tersebut juga sangat komprehensif dan mendetil. Hal lain yang dapat dicontoh adalah
penerbitan brosur-brosur penjelasan untuk menjawab secara spesifik berbagai isu utama yang muncul dalam pelaksanaan pedoman teknis di lapangan. Pedoman yang
dibuat dengan tujuan untuk tercapainya keselamatan dan kesehatan kerja, bukan hanya sekedar sebagai aturan, selayaknya secara terus menerus disempurnakan dan
mengakomodasi masukan-masukan dari pengalaman pelaku konstruksi di lapangan. Dengan demikian, pelaku konstruksi akan secara sadar mengikuti peraturan untuk
tujuan keselamatan dan kesehatan kerjanya sendiri.
2.5 Risiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Asphal Mixing Plant AMP
Dalam Anonim 2014 bentuk kecelakaan kerja yang bisa terjadi pada pekerja Asphal Mixing Plant AMP bermacam-macam dan merupakan dasar dari
penggolongan atau pengklasifikasian jenis kecelakaan. macam –macam risiko
kejadian kecelakaan kerja pada pekerja aspal dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Terbentur struck by yaitu kecelakaan ini terjadi pada saat seseorang yang tidak diduga ditabrak atau ditampar sesuatu yang bergerak atau bahan kimia.
Contohnya: terkena benda asing misalnya material. 2. Membentur struck against yaitu kecelakaan yang selalu timbul akibat pekerja
yang bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan-bahan
Universitas Sumatera Utara
kimia.Contohnya: terkena sudut atau bagian yang tajam, terkena zat kimia yang sangat panas.
3. Terperangkap caught in, on, between, contoh dari caught in adalah kecelakaan yang akan terjadi bila kaki pekerja tersangkut. Contoh dari caught on adalah
kecelakaan yang timbul bila baju dari pekerja terkena kawat, sedangkan contoh dari caught between adalah kecelakaan yang terjadi bila lengan atau kaki dari
pekerja tersangkut bagian mesin yang bergerak. 4. Jatuh dari ketinggian fall from above yaitu kecelakaan ini banyak terjadi, yaitu
jatuh dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Contohnya jatuh dari tangga atau atap.
5. Jatuh pada ketinggian yang sama fall at ground level yaitu beberapa kecelakaan yang timbul pada tipe ini seringkali berupa tergelincir, tersandung, jatuh dari lantai
yang sama tingkatnya. 6. Pekerjaan yang terlalu berat over-exertion or strain yaitu kecelakaan ini timbul
akibat pekerjaan yang terlalu berat yang dilakukan pekerja seperti mengangkat, menaikkan, menarik benda atau material yang dilakukan di luar batas kemampuan.
7. Terkena aliran listrik electrical contact yaitu luka yang ditimbulkan dari kecelakaan ini terjadi akibat sentuhan anggota badan dengan alat atau
perlengkapan yang mengandung listrik. 8. Terbakar burn yaitu kondisi ini terjadi akibat sebuah bagian dari tubuh
mengalami kontak dengan percikan, bunga api, atau dengan zat kima yang panas. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja berdampak ekonomis yang cukup
signifikan. Setiap kecelakaan kerja dapat menimbulkan berbagai macam kerugian. Di
Universitas Sumatera Utara
samping dapat mengakibatkan korban jiwa, biaya-biaya lainnya adalah biaya pengobatan, kompensasi yang harus diberikan kepada pekerja, premi asuransi, dan
perbaikan fasilitas kerja. Terdapat biaya-biaya tidak langsung yang merupakan akibat dari suatu kecelakaan kerja yaitu mencakup kerugian waktu kerja pemberhentian
sementara, terganggunya kelancaran pekerjaan penurunan produktivitas, pengaruh psikologis yang negatif pada pekerja, memburuknya reputasi perusahaan, denda dari
pemerintah, serta kemungkinan berkurangnya kesempatan usaha kehilangan pelanggan pengguna jasa. Biaya-biaya tidak langsung ini sebenarnya jauh lebih besar
dari pada biaya langsung. Berbagai studi menjelaskan bahwa rasio antara biaya tidak langsung dan biaya langsung akibat kecelakaan kerja konstruksi sangat bervariasi dan
diperkirakan mencapai 4:1 sampai dengan bahkan 17:1 The Business Round table, 1991.
2.6 Kerangka Konsep