189
7.2 Implementasi Model Pada Pengembangan PP Lainnya
Paket model SISBANGPEL merupakan suatu sistem penunjang keputusan yang direkayasa dalam bentuk perangkat lunak komputer dengan
menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 dan program Microsoft Access 2002. Pengguna utama model ini adalah instansi pemerintah yang
berwenang dalam hal pengembangan suatu PP. Model pengembangan PPSC yang di rekayasa dalam penelitian ini SISBANGPEL dapat digunakan sebagai
konsep pengembangan PP lainnya. Penerapan SISBANGPEL sekalipun hanya di desain buat PPS, namun
demikian SISBANGPEL bisa diterapkan dalam pengembangan PPI, PPP, dan PPN. Sofware SISBANGPEL mampu mengakomodir dan menyimpan beberapa
PP sekaligus. Implementasi model SISBANGPEL untuk pengembangan PP lainnya
diperlukan penyesuaian-penyesuaian terkait dengan ketersediaan data di PP. Sofware SISBANGPEL yang dibangun telah diupayakan untuk lebih dinamis dan
fleksibilitas, termasuk dalam struktur dan ketersediaan data. Keluaran model akan sangat tergantung dari kualitas data yang merupakan inputannya.
Penyesuaian-penyesuaian tersebut meliputi antara lain: 1. Jenis pendekatan yang digunakan dalam pendugaan potensi SDI yang
merupakan bagian dari sub model potensi SDI, jika di wilayah pengembangan suatu PP tersedia data potensi SDI dari hasil perhitungan
langsung atau survey langsung di wilayah perairan tersebut maka model surplus produksi menggunakan model Scaefer dan Fox yang dihasilkan
oleh sub model analisis potensi SDI pada SISBANGPEL bisa dilakukan perbandingan.
2. Jumlah series data untuk masukan pada sub model prakiraan. Semakin banyak series data yang tersedia, maka sub model prakiraan akan
menghasilkan informasi yang lebih mendekati kebenaran. 3. Analisis tingkat pemanfaatan fasilitas sudah dirancang sangat fleksibel,
terutama formula yang digunakan bisa disesuaikan dengan ketersediaan data dan informasi yang ada di suatu PP dan kasus serta perspektif yang ada.
Untuk itu pemahaman yang komprehensif terhadap permasalahan yang muncul akan sangat membantu dalam menghasilkan keluaran yang lebih
tepat dan akurat.
190
4. Hierarki dan kriteria dalam analisis Prioritas pengembangan PP. Prioritas pengembangan PP yang menggunakan pendekatan Fuzzy-AHP, hierarki dan
kriteria yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan analis dalam pengembangan suatu PP.
5. Jumlah dan jenis Elemen dan sub elemen dalam analisis kelembagaan. penggunaan jumlah dan jenis elemen dalam analisis kelembagaan
disesuaikan dengan kebutuhan analis dalam pengembangan suatu PP. 6. Bentuk dan form data yang ada di suatu PP. Suatu PP terkadang ditemukan
form dan jenis data yang tercatat di suatu PP. SISBANGPEL sangat fleksibel, sehingga sekalipun berbeda dengan form dan jenis data yang tercatat di
PPSC model SISBANGPEL bisa mengakomodir dengan menu edit dan memasukkan sumber data baru.
8 KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan