Profil Perikanan Tangkap Cilacap

75 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Profil Lokasi Penelitian 5.1.1 Profil Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap terletak di bagian selatan propinsi Jawa Tengah dengan luas 225 360.4 m 2 , berhadapan langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki potensi yang cukup baik untuk pengembangan usaha perikanan, baik perikanan pelagis besar dan kecil maupun perikanan demersal. Secara geografis Kabupaten Cilacap berada pada 108 4’30”–109 45’30” BT dan 7 30’–75 45’20” LS, dengan batas wilayah sebagai berikut: - sebelah utara : Kabupaten Banyumas - sebelah selatan : Samudera Hindia - sebelah timur : Kabupaten Kebumen - sebelah barat : Kabupaten Ciamis Jawa Barat Berdasarkan topografinya, Kabupaten Cilacap terletak pada ketinggian antara 6–198 m di atas permukaan laut, terdiri dari daerah pantai, dataran rendah dan dataran tinggi. Keadaan letak wilayah Kabupaten Cilacap juga didukung dengan dekatnya jarak Pulau Nusakambangan yang dapat meredam besarnya gelombang Samudera Hindia. Wilayah pantai Cilacap merupakan dataran rendah dengan perairan laut yang berbentuk teluk dengan dasar perairan lumpur, lumpur berpasir dan sebagian berbatu karang. Perairan Kabupaten Cilacap merupakan perairan yang mengalami pasang surut harian ganda DPK Cilacap 2002. Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten terbesar di propinsi Jawa Tengah yang memiliki jumlah penduduk sampai dengan tahun 2004 sebanyak 1 674 210 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 0.31 per tahun. Berdasarkan mata pencaharian utamanya, penduduk Kabupaten Cilacap terdiri dari petani, buruh tani, nelayan, pengusaha, pengrajin, buruh industri, buruh bangunan, perkebunan, perdagangan, angkutan, PNS atau TNI POLRI dan pensiunan BPS 2006.

5.1.2 Profil Perikanan Tangkap Cilacap

Berdasarkan hasil penelitian Giyatmi 2005 kawasan pengembangan Jawa Tengah terbagi atas tiga kawasan pengembangan. Kabupaten Cilacap terpilih sebagai kawasan pengembangan tiga kawasan pengembangan selatan 76 Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas diantara 35 kabupaten dan kota di propinsi Jawa Tengah. Kabupaten Cilacap terbagi dalam 24 kecamatan dan 11 kecamatan diantaranya memiliki wilayah pantai. Kabupaten Cilacap mempunyai potensi industri besar seperti kilang bahan bakar minyak Pertamina, pabrik semen, industri pupuk kantong, biji coklat, bahan karet, tepung terigu, benang tenun, penggergajian kayu dan pasir besi serta sentra industri jamu tradisional terbesar di Jawa Tengah. Potensi lain adalah pertanian, perkebunan rakyat dan pariwisata. Giyatmi 2005 menyebutkan bahwa Cilacap dikategorikan sebagai wilayah potensial. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Kabupaten Cilacap memiliki potensi produksi perikanan laut yang cukup besar di wilayah pantai selatan Pulau Jawa. Sektor perikanan dan kelautan di Kabupaten Cilacap memegang peranan penting dalam perekonomian regional dan nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan dan sumber devisa yang sangat potensial. Potensi kelautan di Kabupaten Cilacap sangat besar, dengan garis pantai 201.9 km dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia sepanjang 80 km. Potensi perikanan pantai Cilacap dan lepas pantai Kabupaten Cilacap sebesar 60 560 ton DPK Cilacap 2002. Daerah penangkapan meliputi perairan Teluk Penyu, Teluk Penunjang Pangandaran dan selatan Yogyakarta sampai Pacitan. Jumlah nelayan di Kabupaten Cilacap 21 348 orang. Operasi penangkapan yang dilakukan oleh nelayan Cilacap pada umumnya telah menjangkau daerah perairan di jalur I, II, III, ZEE serta perairan internasional. Hasil tangkapan yang mendominasi adalah udang, sehingga Kabupaten Cilacap terkenal sebagai penghasil udang terbesar di selatan Pulau Jawa. Selain itu hasil tangkapan yang lain adalah ikan tuna, cakalang, ubur-ubur dan cumi-cumi. Dalam meningkatkan pelayanan proses pemasaran dan tempat untuk pendaratan hasil tangkapan para nelayan, Kabupaten Cilacap memiliki 11 tempat pelelangan ikan 6 TPI propinsi dan 5 TPI kabupaten, yaitu TPI Sentolokawat, Padanarang, Lengkong, Tegalkatilayu, Sidakaya, Begawan Donari, Kawunganten, Tambakreja, Nusawungu dan PPSC, serta sarana dan prasarana lain yang menunjang kegiatan perikanan dan kelautan di Kabupaten Cilacap Tabel 7. Sarana dan prasarana dalam pengembangan perikanan dan kelautan yang cukup penting perannya di Kabupaten Cilacap adalah PPSC dengan kapasitas 250 kapal, pabrik es kapasitas 236 ton sebanyak 5 unit, cold storage 77 kapasitas 75 ton sebanyak 5 unit, serta kawasan industri dan zona pengembangan seluas 16.81 Ha. Armada penangkapan sebanyak 1 988 buah yang terdiri 1 141 unit trammel net, 745 unit gillnet dan kapal longline 102 unit DPK Cilacap 2002. Tabel 7 Sarana penunjang usaha perikanan dan kelautan di Kabupaten Cilacap Jenis sarana Lokasi dan jenis sarana Transportasi • Angkutan umum • Jalan aspal sampai ke lokasi tempat pendaratan atau pelelangan ikan Pasar Pasar Gede, Pasar Sariwangi, Pasar Sidodadi, Pasar Tanjung, Pasar Limbangan Tempat penjualan BBM Damalang, Gumilir, Sentolokawat, Lomanis, Kompleks PPSC Pabrik es CV. Sari Petojo, PT. Sumber Asrep, PT. Andalan Pelabuhan • Pelabuhan udara Tunggul Wulung • Pelabuhan laut Tanjung Intan Sumber : DPK Cilacap 2002 Pengelolaan pasca panen produksi hasil perikanan di Kabupaten Cilacap dengan menggunakan teknologi modern dan tradisional. Daerah pemasaran produk yang dihasilkan adalah pasar lokal sampai ekspor. Jumlah pengolah yang menggunakan teknologi modern sebanyak 11 perusahaan, sedangkan secara tradisional yang dikelola oleh kelompok tani wanita nelayan dan perorangan sebanyak 28 buah. Tahun 2002 perusahaan eksportir yang mendapat sertifikat kelayakan mutu dari lembaga pengujian mutu hasil perikanan LPMHP Cilacap sebanyak 7 perusahaan. Hasil pengolahan perikanan secara modern yang umumnya merupakan produk ekspor, diantaranya produk beku seperti tuna, udang, keong, dan layur; produk kering atau asin berupa ubur-ubur, teri dan ebi; serta produk kaleng dari ikan cakalang dan tuna. Negara tujuan utama ekspor produk perikanan Cilacap adalah Amerika Serikat, Jepang, dan China. Pada jenis ikan dan udang tertentu untuk komoditas ekspor, tidak diolah di Cilacap, tetapi diolah di luar daerah seperti Jakarta, sehingga mengurangi nilai jual dari produk tersebut.

5.1.3 Profil PPSC

Dokumen yang terkait

Potensi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap untuk Pengembangan Industri Pengolahan Ikan

0 8 173

Rekayasa model pengembangan pelabuhan perikanan samudera Cilacap

1 34 612

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

3 21 115

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

0 5 94

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 19

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 40

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 41