Implementasi Model Pada Pengembangan PPSC

7 RANCANGAN IMPLEMENTASI Rancangan implementasi merupakan telaahan tentang rencana pengembangan suatu PP. Tujuannya adalah untuk lebih mendayagunakan PP sebagai UPT DKP sehingga dapat melaksanakan segenap fungsi DKP di daerah dalam menyongsong era globalisasi dan pelaksanaan otonomi daerah untuk menunjang pengembangan perikanan nasional sebagai “prime mover“ pembangunan nasional. Pembahasan terdahulu pada kerangka pemikiran bagian dari disertasi ini menunjukkan bahwa pengembangan PP di suatu wilayah harus dilakukan secara terencana dan terpadu dengan menganalisis elemen-elemen penting yang terkait dalam sistem PP. Sistem PP merupakan bagian dari sistem perikanan yang meliputi hulu, pusat dan hilir. Pengembangan PP merupakan pekerjaan yang kompleks dan memerlukan biaya yang mahal, karena meliputi pekerjaan darat dan laut serta menyangkut sosial ekonomi nelayan sehingga diperlukan suatu perencanaan yang matang. Berdasarkan hasil penelitian, maka pengembangan suatu PP idealnya mempertimbangkan aspek sumberdaya ikan, aspek aktivitas di PP, aspek kelayakan ekonomi yang aspek biaya termasuk sumber dan besarnya biaya dalam pengembangan suatu pelabuhan serta aspek kelembagaan.

7.1 Implementasi Model Pada Pengembangan PPSC

Berdasarkan hasil analisis terhadap potensi SDI, maka rancangan pengembangan PPSC antara lain: perluasan dermaga bongkar, pengembangan TPI I dan II, pengembangan kawasan industri, pengadaan keranjang ikan, serta fasilitasi sarana angkut dari dermaga bongkar menuju TPI. Trend penurunan tingkat kegiatan di PPSC sebagaimana hasil analisis prakiraan menunjukkan bahwa rancangan implementasi pengembangan PPSC harus diarahkan untuk mengembangkan tingkat kegiatan di PPSC melalui upaya perbaikan pada fasilitas yang menjadi penyebab penurunan tersebut. Penurunan tingkat kegiatan produksi akibat dari pendangkalan alur pelayaran. Kegiatan yang perlu dilakukan oleh pengelola PPSC adalah perbaikan dan pengerukan alur masuk pelabuhan, sehingga dengan kegiatan ini diharapkan tingkat kegiatan di PPSC mengalami trend positip. Berdasarkan analisis kondisi dan tingkat pemanfaatan fasilitas di PPSC, menunjukkan tingkat pemanfaatan yang masih rendah. Rendahnya tingkat 185 186 pemanfaatan fasilitas di PPSC akibat dari sedikitnya jumlah kapal yang melakukan kegiatan karena adanya pendangkalan di alur pelayaran. Rancangan pengembangan PPSC ditinjau dari kondisi dan tingkat pemanfaatan fasilitas di PPSC adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas yang ada termasuk dalam hal ini pengerukan terhadap alur pelayaran yang selama ini menyebabkan tidak optimalnya pemanfaatan fasilitas di PPSC. Sintesis hasil pengolahan data terhadap pemikiran pakar pada proses penentuan prioritas pengembangan PPSC, maka kegiatan yang perlu dilakukan oleh pengelola PPSC adalah perbaikan dan pengerukan alur masuk pelabuhan, pengembangan dermaga bongkar dan tambat, pengembangan kawasan industri, penambahan fasilitas SPBU dan logistik, dan pengembangan TPI. Prioritas kegiatan pengembangan PPSC tersebut sangat logis, karena dengan perbaikan dan pengerukan alur masuk pelabuhan diharapkan kegiatan di PPSC mengalami trend positif. Berdasarkan perhitungan manfaat tidak langsung menunjukkan hasil yang cukup besar, hasil tersebut akan menjadi pertimbangan penting dalam pengembangan suatu PP. Pengembangan suatu PP tidak harus menghitung untung rugi, namun harus juga memperhitungkan kebutuhan jangka panjang dan manfaat tidak langsung lainnya. Sintesis hasil pengolahan data pemikiran pakar pada proses strukturisasi dan klasifikasi sub elemen untuk masing-masing elemen, pemeringkatan tingkat kepentingan membawa implikasi pada perlunya pengembangan kelembagaan untuk mengkoordinasikan berbagai aktivitas agar menghasilkan aktivitas yang saling melengkapi dan saling menguatkan. Strategi yang dijalankan untuk pencapaian pengembangan PPSC adalah 1 optimalisasi pemanfaatan potensi SDI sekaligus pengamanan wilayah perairan Indonesia; 2 menyediakan fasilitas yang memenuhi standar internasional; 3 pemeliharaan dan perbaikan fasilitas operasional PP; 4 peningkatan kapasitas kelembagaan; dan 5 pengawasan dan penegakan hukum. Strategi ini dapat dipahami bahwa strategi pengembangan harus mampu merevitalisasi dan merestrukturisasi usaha yang bergerak dibidang usaha penangkapan sehingga akan meningkatkan daya saing PP. Sebagai penanggung jawab umum pelaksanaan program pengembangan PPSC di tingkat pusat adalah Direktur Jenderal Perikanan Tangkap. Sedangkan Kepala Dinas Perikanan Propinsi Jawa Tengah maupun Kabupaten Cilacap merupakan penanggung jawab program di tingkat daerah sesuai dengan jenjang 187 kewenangannya. Sebagai pelaksana program di tingkat lapangan adalah Kepala PPSC. Secara langsung Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap bersama dengan Dinas Perikanan Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Cilacap melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan PPSC, antara lain dengan melakukan koordinasi dan fasilitasi, memberikan dukungan pendanaan bagi pembangunan fasilitas pendukung serta melakukan pemantauan dan evaluasi. Pelaksanaan pengembangan PPSC dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan potensi, daya dukung sosial ekonomi dan sumber daya serta kemampuan PPSC. Pengembangan PPSC sangat tergantung pada sumber dana, jadi sekalipun semua variabel umumnya mendukung pengembangan PPSC. Jika ketersediaan dana pengembangan PPSC tidak jelas sumber dan pendukungnya maka pengembangan PPSC agak sulit terwujud. Pada Tabel 55 dirinci peran dari masing-masing unsur yang terlibat dalam pengembangan PPSC, sehingga diharapkan pengembangan PPSC dapat berjalan optimal. Tabel 55 Rincian peran lembaga dalam pengembangan PPSC No Lembaga Peran 1 Nelayan ♦ Memberikan masukan dalam pengembangan PPSC. ♦ Terlibat dalam pemantauan dan evaluasi. 2 KUD ♦ Memberikan masukan dalam pengembangan PPSC terkait dengan tugas-tugas KUD di PPSC yaitu dukungan fasilitasi kegiatan penangkapan dan pelelangan ikan. ♦ Terlibat dalam pemantauan dan evaluasi. 3 UPT PPSC ♦ Perencanaan pengembangan PPSC. ♦ Pelaksana program di tingkat lapangan. ♦ Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi di wilayah untuk mengoptimalkan pengembangan PPSC. ♦ Pelaksanaan pengawasan dalam pengembangan PPSC. 4 Kesyahbandaran ♦ Keamanan dan ketertiban dalam menciptakan suasana kondusif sehingga pengembangan PPSC dapat berjalan optimal. ♦ Melakukan koordinasi terkait masalah pengawasan yang berkaitan dengan keselamatan berlayar bagi kapal perikanan. 5 POLAIRUD ♦ Keamanan dan ketertiban dalam menciptakan suasana kondusif sehingga pengembangan PPSC dapat berjalan optimal. ♦ Melakukan koordinasi terkait masalah keamanan. 188 No Lembaga Peran 6 Pemprop Jateng Dinas Perikanan dan Kelautan Propinsi Jawa Tengah, mempunyai wewenang dan tanggung jawab pembinaan teknis perikanan sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah dibidang perikanan dan kelautan. ♦ Melakukan perencanaan pengembangan PPSC sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ♦ Melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan PPSC. ♦ Melakukan koordinasi dan fasilitasi ♦ Memberikan dukungan pendanaan ♦ Melakukan pemantauan dan evaluasi 7 Pemkab Cilacap Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cilacap, mempunyai wewenang dan tanggung jawab pembinaan teknis perikanan sesuai dengan kewenangan pemerintah daerah di bidang perikanan dan kelautan. ♦ Melakukan perencanaan pengembangan PPSC sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ♦ Melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan PPSC. ♦ Melakukan koordinasi dan fasilitasi. ♦ Memberikan dukungan pendanaan. ♦ Melakukan pemantauan dan evaluasi. 8 Pemerintah Pusat ♦ DKP sebagai penanggung jawab umum pelaksanaan program pengembangan PPSC. ♦ DKP merupakan lembaga yang mempunyai peran yang sangat besar atau bertanggung jawab dalam peningkatan kapasitas kelembagaan PPSC mengingat PP merupakan UPT Ditjen Perikanan Tangkap. ♦ Melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan pengembangan PPSC. ♦ Melakukan koordinasi dan fasilitasi. ♦ Memberikan dukungan pendanaan. ♦ Melakukan pemantauan dan evaluasi. 9 Lembaga Keuangan ♦ Memberikan dukungan dana dan kemudahan akses pembiayaan pengembangan PPSC. 10 LSM ♦ Memberikan masukan hal-hal yang terkait dalam pengembangan. ♦ Terlibat dalam pemantauan dan evaluasi. 11 HNSI ♦ Memberikan masukan hal-hal yang terkait dalam pengembangan. ♦ Terlibat dalam pemantauan dan evaluasi. 12 Perguruan Tinggi ♦ Memberikan masukan dalam perencanaan pengembangan PPSC. ♦ Terlibat dalam pemantauan dan evaluasi. 189

7.2 Implementasi Model Pada Pengembangan PP Lainnya

Dokumen yang terkait

Potensi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap untuk Pengembangan Industri Pengolahan Ikan

0 8 173

Rekayasa model pengembangan pelabuhan perikanan samudera Cilacap

1 34 612

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

3 21 115

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

0 5 94

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 19

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 40

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 41