Perumusan Masalah Rekayasa model pengembangan pelabuhan perikanan samudera Cilacap

10

1.2 Perumusan Masalah

Kabupaten Cilacap merupakan alternatif pusat pengembangan perikanan di pantai selatan Jawa, mengingat posisi dan kondisi geografis serta historis usaha perikanannya, serta semakin padatnya kegiatan perikanan di pantai utara. Sarana dan prasarana transportasi yang sangat mendukung baik darat, laut maupun udara memungkinkan dikembangkannya PP di Cilacap, hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat membangun pusat-pusat pertumbuhan baru growth center yang berada pada posisi lingkar luar wilayah Indonesia outer ring fishing port dan menunjang kapal-kapal yang beroperasi di perairan internasional luar ZEEI. PPSC dalam statusnya di pemerintah pusat sebagai Unit Pelaksana Teknis UPT yang operasionalisasinya berada di Cilacap, memegang peranan sangat penting dalam menunjang perkembangan perikanan tangkap di Jawa Tengah umumnya dan Cilacap khususnya. Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten penghasil udang terbesar di selatan Pulau Jawa. Selain itu PPSC berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang memiliki potensi SDI pelagis kecil maupun pelagis besar. PPSC sebagai PP dengan tipe “Samudera”, sampai saat ini masih belum mampu menunjukkan kinerjanya sebagai PP “Samudera” sebagaimana dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.16MEN2006 tentang Pelabuhan Perikanan DKP 2006. Tabel 3 Hasil evaluasi kinerja PPSC tahun 2004 No. Indikator Standar Realisasi Realisasi 1 Jumlah produksi ikan 60 tonhari 4.52 tonhari 7.53 2 Frekuensi kunjungan kapal 100 kapalhari 13 kapalhari 13.00 3 Jumlah nelayan 2 000 orangbulan 4 orangbulan 0.20 4 Penyaluran air bersih 100 tonhari 6.38 tonhari 6.38 5 Penyaluran es 100 tonhari 127.67 tonhari 127.67 6 Penyaluran BBM 100 tonhari 37.33 tonhari 37.33 7 PNBP Rp. 194 196 000 Rp. 115 947 154 59.00 Berdasarkan hasil evaluasi kinerja PP dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap nilai keberhasilan PPSC pada tahun 2004 sebesar 55.16 atau masuk kategori “sedang“ dengan jumlah produksi ikan sebesar 4.52 tonhari 7.53; frekuensi kunjungan 13.03 kapalhari 13.03; jumlah nelayan 4.29 orangbulan 11 0.21; penyaluran air bersih 6.38 tonhari 6.38; penyaluran es 127.67 tonhari 127.67; penyaluran Bahan Bakar Minyak BBM atau solar 37.33 tonhari 37.33; Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP Rp. 115 947 154 59.00 Tabel 3. Dari data time series PPSC sebagaimana yang dilaporkan pada laporan PPSC tahun 1996–2005, dapat dilihat adanya kecenderungan penurunan kinerja PPSC. Data produksi ikan dan udang yang dilelang di TPI PPSC menunjukkan kecenderungan menurun dari tahun ke tahun. Produksi udang antara tahun 1996 hingga 2005 mengalami penurunan. Tercatat pada tahun 1996 produksi udang laut di PPSC sebesar 488.13 ton. Namun, produksi tersebut terus mengalami penurunan hingga hanya mencapai 131.10 ton pada tahun 2005. Sedangkan produksi ikan di PPSC juga mengalami penurunan di mana selama periode tahun 1996–2005 produksi tertinggi dicapai pada tahun 1997 sebesar 15 080.87 ton. Setelah itu produksi ikan terus mengalami penurunan hingga mencapai 1 422 ton pada tahun 2004 dan sedikit mengalami kenaikan menjadi 1 452 ton pada tahun 2005 Tabel 4. Tabel 4 Data series volume dan nilai produksi di PPSC tahun 1995-2005 Udang Ikan No Tahun Volume Nilai Juta Rp Volume Nilai Juta Rp Ton Ton 1 1995 10 323.39 9 460.00 463.82 7 370.00 2 1996 9 652.47 9 500.00 488.12 6 470.00 3 1997 15 082.87 16 450.00 395.61 7 350.00 4 1998 7 780.72 16 720.00 464.74 29 670.00 5 1999 5 302.07 16 610.00 346.23 17 250.00 6 2000 4 308.84 18 960.00 397.70 25 410.00 7 2001 4 245.29 21 560.00 270.77 14 700.00 8 2002 4 978.98 22 210.00 236.22 10 920.00 9 2003 3 572.00 12 040.00 128.04 5 830.00 10 2004 1 421.67 55 760.00 126.58 56 710.00 11 2005 1 452.45 68 370.00 116.48 57 060.00 Sumber: PPSC 2006 Data kunjungan kapal yang terus mengalami penurunan sejalan dengan permasalahan di alur masuk kolam pelabuhan yang mengalami pendangkalan yang cukup tinggi. Fluktuasi kunjungan kapal di PPSC menunjukkan volume tertinggi antara tahun 1996–2005 terjadi pada tahun 1998. Kunjungan kapal dengan ukuran 10 GT tercatat sebanyak 570 armada, 4 591 armada untuk 10- 20 GT dan untuk kapal berukuran 20-30 GT sebanyak 2 570 armada, serta kapal 12 dengan ukuran 30 GT sebanyak 1 690 armada. Puncak penurunan volume kunjungan kapal terjadi pada tahun 2004 Tabel 5. Penurunan kunjungan dan aktifitas kapal ke PPSC berdampak pada menurunnya suplai kebutuhan perbekalan melaut seperti es, air bersih dan solar yang dilayani di PPSC. Kebutuhan perbekalan nelayan tertinggi terjadi pada tahun 1996 untuk es dan air bersih yaitu sebesar 454 260 balok dan 10 913.10 m 3 . Penurunan kebutuhan es terjadi pada tahun 2003 di mana kebutuhan nelayan hanya sebesar 50 198 balok, sedangkan untuk kebutuhan air bersih mengalami penurunan hingga mencapai 2 455 m 3 pada tahun 2004. Kebutuhan solar cenderung mengalami peningkatan di mana dari kebutuhan solar yang tercatat hanya sebesar 5 984 ton pada tahun 1996 mengalami peningkatan hingga mencapai 12 428 ton pada tahun 2005, di mana volume kebutuhan solar tertinggi terjadi pada tahun 2001 sebesar 15 056 ton Tabel 6. Tabel 5 Data series jumlah kunjungan kapal masuk di PPSC tahun 1996-2005 UKURAN KAPAL MASUK NO TAHUN JUMLAH 10 10 -20 20 - 30 30 1 1996 263 3 394 2 279 1 430 7 366 2 1997 287 3 565 2 346 1 632 7 830 3 1998 570 4 591 2 570 1 690 9 421 4 1999 383 3 821 2 448 1 543 8 195 5 2000 324 3 451 2 153 1 361 7 289 6 2001 208 2 877 1 981 1 474 6 540 7 2002 81 1 881 1 679 560 4 201 8 2003 36 1 163 1 222 329 2 750 9 2004 253 1 096 948 352 2 649 10 2005 387 802 1 049 354 2 238 Sumber: PPSC 2006 Tabel 6 Data distribusi logistik di PPSC tahun 1996-2005 Penyaluran Tahun Es Balok BBM Ton Air m 3 1996 454 260.00 5 984.00 10 913.10 1997 282 835.00 5 853.00 6 823.40 1998 222 384.00 8 272.00 8 497.10 1999 262 572.00 9 562.00 7 420.80 2000 259 288.00 14 294.00 6 673.53 2001 370 397.00 15 056.00 6 601.60 2002 332 842.00 13 341.00 5 208.10 2003 50 198.00 11 194.00 4 524.87 2004 126 299.00 13 787.00 2 455.00 2005 159 518.00 12 428.00 3 676.28 Sumber: PPSC 2006 13 Dari hasil evaluasi kinerja dan data operasional PPSC tahun 1996–2005 Statistik PPSC 1996-2006 dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat operasional dan pelayanan PPSC kepada pengguna jasa belum optimal, oleh karena itu untuk lebih meningkatkan operasional dan pelayanan kepada pengguna jasa PP dalam melakukan aktifitas perikanan di PPSC di masa yang akan datang dan agar dapat memfungsikan PPSC secara optimal, maka perlu adanya pengembangan PPSC yang lebih baik dan profesional. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengembangan PPSC idealnyanya dilakukan secara terintegrasi dengan lembaga pendukung lainnya dan segala fungsi-fungsinya telah dirumuskan sejak awal. Selain itu, pengembangan PPSC seyogyanya dipolakan sesuai dengan potensi SDI dan keragaman skala usaha perikanan. Secara khusus, permasalahan pengembangan PPSC dirumuskan sebagai berikut: 1 bagaimana rencana pengembangan PPSC berkaitan dengan potensi perikanan?, 2 bagaimana proyeksi terhadap rancangan pengembangan?, 3 bagaimana tingkat pemanfaatan fasilitas di PPSC?, 4 bagaimana biaya dan manfaat pengembangan PPSC?, 5 bagaimana prioritas pengembangan PPSC?, 6 bagaimana kelembagaaan dalam pengembangan PPSC, dan 7 bagaimana strategi pengembangan PPSC?. Berdasarkan hal tersebut untuk lebih meningkatkan kinerja PP dalam memberikan pelayanan kepada kapal-kapal yang mendaratkan hasil tangkapan juga lebih memfungsikan PPSC secara optimal, maka perlu adanya rancangan pengembangan PPSC. Untuk itu perlu diadakan penelitian tentang “ Rekayasa Model Pengembangan Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap”.

1.3 Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Potensi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap untuk Pengembangan Industri Pengolahan Ikan

0 8 173

Rekayasa model pengembangan pelabuhan perikanan samudera Cilacap

1 34 612

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

3 21 115

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelabuhan Perikanan (Studi Kasus Di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap)

0 5 94

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 19

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 40

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 7

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP (Development Plan Of Cilacap Ocean Fishery Port) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 41