ditemukan memijah pada kedalaman antara 13 m – 35 m. Ayub dan Ahmed 2002 menyatakan udang P. merguiensis matang gonad banyak ditemukan di
perairan pantai yang memiliki kedalaman 10 m – 12 m untuk memijah.
4.9 Hubungan Distribusi Kelas Ukuran Udang Putih dengan Jenis Mangrove dan Karakteristik Lingkungan
Hasil analisis distribusi spasial udang putih berdasarkan kelas ukuran dihubungkan dengan jenis mangrove dan karakteristik lingkungan pada setiap
stasiun disajikan pada Gambar 30. Hasil analisis menunjukkan udang putih berukuran kecil banyak ditemukan pada zona belakang Stasiun 1, 2, dan 3, yang
dicirikan oleh kerapatan mangrove jenis N. fruticans, H. tiliaceus, B. parviflora, E. agallocha
, dan B. gymnorrhiza tinggi, dengan karakteristik lingkungan memiliki kecepatan arus, NO
3
, PO
4
, DO, substrat lumpur dan liat yang tinggi. Udang putih berukuran sedang banyak ditemukan pada zona tengah Stasiun
4 dan 5 yang dicirikan oleh kerapatan mangrove jenis R. mucronata, A. alba, dan X. granatum
yang tinggi, sedangkan udang putih berukuran besar banyak ditemukan pada zona depan stasiun 6, yang dicirikan oleh kerapatan mangrove
jenis S. alba tinggi, dengan karakteristik lingkungan memiliki kecerahan air, suhu air, kedalaman air, salinitas air, salinitas substrat, pH, dan substrat pasir tinggi.
Gambar 30 Hubungan distribusi kelas ukuran udang putih dengan jenis mangrove dan karakteristik lingkungan.
St1 St2
St3 St4
St5 St6
Nip Avi
Exo Hib
Xyl Br g
Br p Rhi
Son Sh
Kcr Kec A
Ked DO
SA SS
pH NO3
PO4 Psr
Liat Lpr
-16 -12
-8 -4
4 8
12 16
20
-20 -16 -12 -8 -4 4
8 12 16 20 24 28
F 2
12,53
F1 71,26 Biplot axes F1 and F2: 83,79
St1 St2
St3 St4
St5 St 6
Kj Kb
Sj Sb
Bj Bb
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-1.5 -1
-0.5 0.5
1 1.5
-- axis F2 16.05
--
-- axis F1 81.74 -- Symmetric Plot axes F1 and F2: 97.79
Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa zona belakang stasiun 1, 2, 3 dan zona tengah Stasiun 4 dan 5 yang dicirikan oleh mangrove jenis
N. fruticans, H. tiliaceus , B. parviflora, E. agallocha, B. gymnorrhiza,
R. mucronata, A. alba, dan X. granatum yang tinggi, merupakan daerah
asuhannursery ground bagi udang putih, yang ditandai dengan banyaknya ditemukan udang putih berukuran kecil dan sedang Gambar 31. Banyaknya
ditemukan udang putih berukuran kecil dan sedang pada zona belakang dan zona tengah diduga disebabkan ditemukan beberapa jenis mangrove yang memiliki
sistem perakaran yang rapat dan menjulur ke dalam perairan, sehingga sangat baik untuk tempat berlindung udang putih juvenil dari predator. N. fruticans
merupakan jenis mangrove yang umumnya tumbuh pada tegakan yang
berkelompok, serta memiliki sistem perakaran yang rapat. B gymnorrhiza
m erupakan jenis mangrove yang tumbuh pada salinitas rendah, dengan sistem
perakaran berupa akar papanbuttress root yang melebar ke samping, dan akar lututknee root yang tumbuh ke arah permukaan substrat, kemudian melengkung
menuju ke substrat. B. parviflora
merupakan jenis mangrove yang sering ditemukan di sepanjang alur air dan sekitar tambak, dan memiliki sistem
perakaran berupa akar lutut. E. agallocha
merupakan jenis mangrove yang sering ditemukan pada bagian pinggir mangrove menuju daratan, dan memiliki akar
kabel yang menjalar di sepanjang permukaan substrat. R. mucronata
merupakan jenis mangrove yang tumbuh pada
substrat lumpur berliat dan berpasir, serta memiliki sistem perakaran berupa akar tunjangstilt root yang keluar dari
percabangan bagian bawah batang dan tumbuh ke dalam substrat, sedangkan X. granatum
merupakan jenis mangrove yang s ering ditemukan tumbuh
mengelompok, dan memiliki sistem perakaran berupa akar papanbuttress root yang melebar ke samping dan berbentuk seperti lempengan.
Banyaknya dijumpai udang putih berukuran kecil dan sedang pada kedua zona ini juga diduga disebabkan oleh tingginya produksi serasah dan ketersediaan
pakan alami yang terdapat pada kedua zona ini. Produksi serasah yang dihasilkan pada zona belakang ekosistem mangrove berkisar 2.204,04 g berat keringm
2
th – 2.327,82 g berat keringm
2
th, sedangkan ketersediaan pakan alami berupa plankton berkisar 4.878.000 sell – 5.145.000 sell, dan makrozoobentos berkisar
7.200 indm
2
– 7.778 indm
2
. Pada zona belakang, produksi serasah yang dihasilkan berkisar 2.858,96 g berat keringm
2
th – 3.239,23 g berat keringm
2
th, sedangkan ketersediaan pakan alami berupa plankton berkisar 5.928.000 sell -
6.225.000 sell, dan makrozoobentos 8.533 indm
2
- 8.644 indm
2
Tabel 15.
87
Tabel 15 Hubungan distribusi kelas ukuran udang putih dengan jenis mangrove dan karakteristik lingkungan
Stasiun Jenis
Produksi Kelimpahan
Kelimpahan Fisik kimia
Udang putih mangrove
serasah plankton
makrozoobentos g berat kering
selm
3
indm
2
m
2
th 1, 2, dan 3
N. fruticans 2204,04 sd
4878000 sd 7200 sd
Suhu air rendah, kecepatan arus tinggi, ukuran kecil
zona belakang H. tiliaceus
2327,82 5145000
7778 kedalaman air rendah, salinitas air dan substrat
ekosistem mangrove B. parviflora
rendah, pH air rendah, DO tinggi, NO
3
tinggi, PO
4
E. agallocha tinggi, substrat berlumpur
B. gymnorrhiza 4 dan 5
A. alba 2858,96 sd
5928000 sd 8533 sd
Suhu air rendah, kecepatan arus rendah, ukuran sedang
zona tengah R. mucronata
3239,23 6225000
8644 kedalaman air rendah, pH air rendah, substrat
ekosistem mangrove X. granatum
berlumpur 6
S. alba 2608,05 5400000
6956 Suhu air tinggi, kecerahan air tinggi, kedalaman ukuran
besar zona depan
air tinggi, salinitas air dan substrat tinggi, pH air ekosistem mangrove
tinggi, substrat berpasir
87
4.10 Distribusi Temporal Udang Putih Berdasarkan Tingkat Kematangan Gonad