BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Sampel
Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari 2015. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dari catatan medik RSUP Haji
Adam Malik Medan. Sampel yang dipilih adalah pasien suspek TB MDR RSUP Haji Adam Malik yang mempunyai hasil GeneXpert MTBRIF positif baik
resisten rifampisin maupun sensitif rifampisin dan yang mempunyai hasil uji kepekaan obat dari BPLK Bandung. Dilakukan penelusuran catatan medik dari
bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013.
Gambar 4.1 Bagan Hasil Penelitian
Suspek TB MDR Januari-Desember 2013 n= 222
Suspek TB MDR yang diperiksa dengan GeneXpert MTBRIF dan tercantum hasilnya
n = 158 Suspek TB MDR yang mempunyai
hasil uji kepekaan obat n = 81
Suspek TB MDR yang mempunyai hasil Genexpert MTBRIF + dan uji kepekaan obat n = 64
Hasil uji kepekaan obat dari BPLK Bandung
n = 64 Pengambilan data
karakteristik dasar penderita positif TB MDR, tempat
berobat TB sebelumnya, penyakit komorbid dan
kriteria suspek TB MDR n = 42
Pemeriksaan GeneXpert MTBRIF +
n = 64
TB MDR n = 42
Bukan TB MDR n = 22
Resisten Rifampisin
n = 48 Sensitif
Rifampisin n = 16
Universitas Sumatera Utara
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa suspek TB MDR dari Januari sampai dengan Desember 2013 terdapat 222 suspek, 158 diantaranya diperiksa dan
mempunyai hasil GeneXpert MTBRIF, 81 sampel yang mempunyai hasil uji kepekaan obat, 64 sampel yang mempunyai hasil GeneXpert MTBRIF dan uji
kepekaan obat serta 42 sampel positif TB MDR berdasarkan gold standard yaitu
uji kepekaan obat metode proporsi dengan media LJ yang diambil data dasarnya.
Penelitian ini menggunakan data rekam medik pasien yang didiagnosa secara uji kepekaan obat menderita TB MDR dan yang mempunyai hasil
GeneXpert MTB RIF. Dari data rekam medik mulai Januari sampai dengan Desemberi 2013 didapatkan 64 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
4.2 Karakteristik Subjek Penelitian 4.2.1 Usia Penderita TB MDR
Data dibawah ini menunjukkan usia penderita TB MDR di RSUP Haji Adam Malik Medan yang menjadi sampel penelitian. Dari jumlah sampel
sebanyak 42 sampel, usia penderita TB MDR terbanyak yaitu 25-34 tahun sebanyak 13 penderita 30,95. Rata-rata usia penderita TB MDR yaitu 43,24
tahun dengan rentang usia kurang dari 25 tahun sampai dengan usia lebih dari dan sama dengan 65 tahun.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan
Usia n
25 25-34
35-44 45-54
55-64
≥ 65 1
13 8
10 8
2 2,38
30,95 19,05
23,81 19,05
4,76 Jumlah
42 100
4.2.2 Jenis Kelamin Penderita TB MDR
Data di bawah ini menunjukkan jenis kelamin penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan. Didapatkan dari jumlah penderita TB MDR yaitu 42
sampel, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 sampel atau 71,43,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan perempuan sebanyak 12 sampel 28,57. Jadi terlihat persentase tertinggi penderita TB MDR di RSUP Haji Adam Malik Medan adalah berjenis
kelamin laki-laki dengan 30 penderita 71,43. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita TB MDR RSUP Haji
Adam Malik Medan Jenis Kelamin
n Laki-laki
Perempuan 30
12 71,43
28,57 Jumlah
42 100
4.2.3 Status Pernikahan Penderita TB MDR
Data di bawah ini menunjukkan status pernikahan penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan. Didapatkan dari 42 penderita TB MDR, yang
menikah sebanyak 38 sampel atau 90,48 dan yang belum menikah sebanyak 4 sampel atau 9,52. Jadi persentase tertinggi penderita TB MDR RSUP Haji
Adam Malik Medan adalah penderita yang telah menikah sebanyak 38 penderita 90,48.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan
Status Pernikahan n
Menikah Belum Menikah
38 4
90,48 9,52
Jumlah 42
100
4.2.4 Pekerjaan Penderita TB MDR
Data di bawah ini menunjukkan distribusi frekuensi pekerjaan penderita TB MDR RSUP haji Adam Malik. Didapatkan dari 42 sampel, PNSTNItenaga
kesehatan 4 sampel 9,52, petani 4 sampel 9,52, buruhkaryawan 11 sampel 26,19, wiraswasta 9 sampel 21,43, ibu rumah tangga 10 sampel 23,81,
tidak bekerja 1 sampel 2,38, dan yang tidak mempunyai data pekerjaan ada 3
Universitas Sumatera Utara
sampel 7,15. Jadi persentase tertinggi penderita TB MDR terbanyak pada buruhkaryawan dengan 11 sampel 26,19.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan
Pekerjaan n
PNSTNITenaga medis Petani
Buruhkaryawan Wiraswasta
Ibu rumah tangga Tidak bekerja
Tidak ada data 4
4 11
9 10
1 3
9,52 9,52
26,19 21,43
23,81
2,38 7,15
Jumlah 42
100
4.2.5 Tempat Berobat TB Sebelumnya Penderita TB MDR
Data dibawah ini menunjukkan frekuensi distribusi tempat berobat TB sebelumnya penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan. Didapatkan dari
42 sampel, penderita TB MDR yang berobat TB sebelumnya ke dokter spesialis 5 sampel 11,90, ke rumah sakit 7 sampel 16,67, ke puskesmas 11 sampel
26,19, berpindah-pindah tempat berobat ada 9 sampel 21,43, dan yang tidak mempunyai data tempat berobat TB sebelumnya ada 10 sampel 23,81 .
Jadi persentase tertinggi tempat berobat TB sebelumnya penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan adalah ke puskesmas sebanyak 11 penderita
26,19. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tempat Berobat TB Sebelumnya Penderita TB
MDR RSUP Haji Adam Malik Medan Tempat Berobat TB Sebelumnya
n Dokter spesialis
Rumah Sakit Puskesmas
Penderita yang berpindah-pindah berobat Tidak ada data
5 7
11 9
10 11,90
16,67 26,19
21,43 23,81
Jumlah 42
100
Universitas Sumatera Utara
4.2.6 Penyakit Komorbid Penderita TB MDR
Data di bawah ini menunjukkan penyakit komorbid penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan. Pada penelitian ini penyakit komorbid yang
dilihat adalah diabetes melitus dan HIVAIDS. Didapatkan dari 42 sampel, 10 sampel 23,81 yang mempunyai penyakit komorbid diabetes melitus, 27
64,29 sampel tidak mempunyai penyakit komorbid, tidak dijumpai penyakit komorbid HIVAIDS pada penderita TB MDR, dan terdapat 5 sampel 11,90
yang tidak mempunyai data lengkap penyakit komorbid penderita TB MDR. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penyakit Komorbid Penderita TB MDR RSUP
Haji Adam Malik Medan Penyakit Komorbid
n Diabetes Melitus
HIVAIDS Tidak ada penyakit komorbid
Tidak ada data 10
27 5
23,81 64,29
11,90 Jumlah
42 100
4.2.7 Kriteria Suspek TB MDR
Data di bawah ini menunjukkan kriteria suspek TB MDR penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan. Didapatkan dari 42 sampel, kriteria suspek
TB MDR 1 ada 2 sampel 4,76, kriteria suspek TB MDR 2 ada 4 sampel 9,52, kriteria suspek TB MDR 4 ada 13 sampel 30,96, kriteria suspek TB
MDR 5 ada 2 sampel 4,76, kriteria suspek TB MDR 6 ada 17 sampel 40,48, kriteria suspek TB MDR 7 ada 4 sampel, dan tidak ditemukan kriteria
suspek TB MDR 3, 8 serta 9. Persentase tertinggi kriteria suspek TB MDR adalah kriteria nomor 6 dengan 17 sampel 40,48.
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Kriteria Suspek Penderita TB MDR RSUP Haji Adam Malik Medan
Kriteria Suspek TB MDR n
1.Pasien TB kronik 2.Pasien TB pengobatan kategori 2 yang
tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan 3.Pasien TB yang mempunyai riwayat
pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan kuinolon atau obat injeksi
lini kedua minimal selama 1 bulan 2
4 4,76
9,52
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7 Lanjutan Kriteria Suspek TB MDR
n 4.Pasien TB kategori 1 yang gagal
5.Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan pengobatan
6.Pasien TB kasus kambuh relaps kategori 1 dan kategori 2
7.Pasien TB kasus kambuh setelah loss to follow-up lalai berobatdefault.
8.Suspek TB yang mempunyai riwayatkontak erat dengan pasien TB
MDR 9.Pasien koinfeksi TB-HIV yang tidak
respon terhadap pemberian OAT 13
2 17
4 30,96
4,76 40,48
9,52
Jumlah 42
100
4.2.8 Uji Kepekaan Rifampisin dan Isoniazid
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil uji kepekaan rifampisin dan isoniazid. Terlihat bahwa ada 48 sampel 75 yang resisten rifampisin dan
sensitif terhadap rifampisin ada 16 sampel 25. Angka resistensi sampel yang resisten dan sensitif terhadap isoniazid tidak berbeda jauh dengan rifampisin yaitu
44 sampel 68,8 dan 20 sampel 31,2. Tabel 4.8 Uji Kepekaan Rifampisin dan Isoniazid
Uji Kepekaan Hasil
n = 64 Rifampisin
Sensitif rif 16
25 Resistensi rif
48 75
Total 64
100 Isoniazid
Sensitif INH 20
31,2 Resistensi INH
44 68,8
Total 64
100
4.2.9 Perbandingan Hasil GeneXpert MTBRIF dengan Hasil Uji Kepekaan
Obat
Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan hasil pemeriksaan GeneXpert MTBRIF dengan hasil uji kepekaan obat metode proporsi media LJ.
Pada pemeriksaan GeneXpert MTBRIF dengan 48 sampel resisten rifampisin maka pada pemeriksaan hasil uji kepekaan obat 39 sampel yang resisten
Universitas Sumatera Utara
rifampisin dan resisten isoniazid, 5 sampel yang resisten rifampisin dan sensitif isoniazid, 1 sampel resisten isoniazid dan sensitif rifampisin serta 3 sampel
sensitif isoniazid dan sensitif rifampisin. Pada pemeriksaan GeneXpert MTBRIF dengan 16 sampel sensitif rifampisin maka pada pemeriksaan hasil uji kepekaan
obat metode proporsi media LJ menunjukkan 3 sampel resisten rifampisin dan resisten isoniazid, 1 sampel resisten rifampisin dan sensitif isoniazid, 1 sampel
resisean isoniazid dan sensitif resisten serta 11 sampel sensitif isoniazid dan sensitif rifampisin.
Tabel 4.9 Perbandingan Hasil GeneXpert MTBRIF dengan Hasil Uji Kepekaan Obat Metode Proporsi Media LJ
GeneXpert MTB RIF
Uji Kepekaan Obat Resisten
Rif Resisten
INH Resisten
Rif Sensitif
INH Sensitif
Rif Resisten
INH Sensitif
Rif Sensitif
INH Total
RR 39
5 1
3 48
SR 3
1 1
11 16
Total 42
6 2
14 64
Pada penelitian ini didapatkan 42 dari 48 sampel yang resisten terhadap rifampisin juga resisten terhadap isoniazid berdasarkan hasil uji kepekaan metode
proporsi dengan media LJ atau terdapat 87,5 penderita yang resisten terhadap rifampisin juga resisten terhadap isoniazid. Terdapat 4 dari 48 sampel resisten
rifampisin yang sensitif terhadap rifampisin berdasarkan uji kepekaan metode proporsi dengan media LJ 8,3.
4.3 Nilai Diagnostik
Nilai diagnostik pemeriksaan GeneXpert MTBRIF dalam mendeteksi resistensi rifampisin dan mendiagnosa TB MDR diperoleh dengan mentabulasi
data dan dimasukkan ke dalam tabel 2x2, kemudian dihitung nilai sensitivitas dan spesifisitas dengan menggunakan rumus. Tabel 4.10 menunjukkan hasil
sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan GeneXpert MTB RIF dibandingkan dengan baku emas kultur metode proporsi pada media LJ dalam mendeteksi
Universitas Sumatera Utara
resistensi rifampisin. Sampel yang dianalisis sebanyak 64 sampel yang sesuai dengan jumlah sampel yaitu suspek TB MDR yang mempunyai hasil GeneXpert
MTBRIF baik resisten maupun sensitif rifampisin dan yang mempunyai hasil uji kepekaan obat. Tabel 4.10 menunjukkan hasil sebagai berikut:
Sensitivitas : 91,67 Spesifisitas : 75
Tabel 4.10 Sensitivitas GeneXpert MTBRIF Mendeteksi Resistensi Rifampisin Dibandingkan dengan Baku Emas Kultur
GeneXpert MTBRIF Uji Kepekaan Metode Proporsi Media LJ
Resisten Rif Sensitif Rif
Total Resisten Rif
44 4
48 Sensitif Rif
4 12
16 Total
48 16
64
Tabel 4.11 menunjukkan hasil sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan GeneXpert MTBRIF dibandingkan dengan baku emas kultur metode proporsi
pada media LJ dalam mendiagnosa TB MDR. Sampel yang dianalisis sebanyak 64 sampel yang sesuai dengan jumlah sampel yaitu suspek TB MDR yang
mempunyai hasil GeneXpert MTBRIF positif baik resisten maupun sensitif rifampisin dan yang mempunyai hasil uji kepekaan obat. Tabel 4.11 menunjukkan
hasil sebagai berikut: Sensitivitas : 92,86
Spesifisitas : 59,09
Tabel 4.11 Sensitivitas GeneXpert MTBRIF Mendiagnosa TB MDR Dibandingkan dengan Baku Emas Kultur
GeneXpert MTBRIF TB MDR
Bukan TB MDR Total
Resisten Rif 39
9 48
Sensitif Rif 3
13 16
Total 42
22 64
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pembahasan Penelitian