Resistensi Terhadap Isoniazid Acquired Drug Resistance Resistensi Obat Didapat
Menurut penelitian yang dilakukan David dalam Chiang 2013, rata-rata mutasi tiap bakterigenerasi adalah 2,56 X 10
-8
untuk isoniazid, 2,95X10
-8
untuk streptomosin, 2,2X10
-7
untuk etambutol dan 2,25X10
-10
untuk rifampisin. Penelitian lain menunjukkan bahwa rata-rata mutasi terjadi pada seleksi obat
alami, tetapi pada kebanyakan OAT hal ini terjadi pada rata-rata 10
-9
mutasi perbagian sel. Hal ini merupakan alasan utama mengapa OAT diberikan banyak
kombinasi, karena suatu mutan beresiko mengalami 2 mutasi resisten 10
-18
Da Silva dan Palomino, 2011.
Menurut Espinal dalam Patel et al 2012 ketika diobati dengan 1 jenis obat, populasi basil TB awalnya berkurang karena membunuh populasi TB yang
sensitif dan pada sputum smear apusan dahak sering memberikan hasil yang negatif menunjukkan bahwa organisme hanya sedikit. Organisme yang bertahan
pada fase awal adalah mutan yang resisten obat, kemudian berproliferasi dan akhirnya menyebabkan seluruh populasi basil menjadi resisten obat dan terus
menerus melakukan proliferasi sampai jumlah basil yang resisten obat cukup untuk menyebabkan gejala dan pada sputum smear memberikan hasil positif,
inilah yang disebut dengan “fall and rise phenomenon”. Menurut Canetti dan Crofton dalam Pinto dan Menzies 2011 jika hanya
diobati dengan 1 jenis obat saja, bacillary load organisme melebihi 10
6
dan munculnya strain yang resisten obat pasti terjadi. Jika bacillary load melebihi
10
8
, resistensi berkembang jika hanya 2 obat saja yang digunakan. Bacillary load yang melebihi 10
6
terjadi pada penderita dengan infiltrat tuberkulosis ketika hasil apusan dahak negatif meskipun hasil kulturnya positif dan melebihi 10
8
ketika kavitas ada pada penderita TB dan biasanya sputum direct smear apusan
langsung hasilnya positif.