Pengobatan dan Pencegahan .1 Pengobatan dan Paduan Obat TB MDR di Indonesia Pemberian Obat
Uji GeneXpert MTBRIF merupakan uji diagnostik TB yang memiliki banyak kelebihan diantaranya: mudah dipakai, mengurangi pemakaian
biosafety cabinet, hasil diperoleh lebih cepat yaitu kurang lebih 2 jam, dan tidak memerlukan tenaga ahli khusus untuk melakukannya. Tetapi GeneXpert
MTBRIF juga memiliki keterbatasan, diantaranya yaitu: adanya batasan masa pakai catridge, suhu pengoperasian kelembaban Boehme, 2009; Van
Rie et al, 2010; Evans, 2011; Trébucq et al, 2011 dibawah 30 C sehingga di
negara tropis membutuhkan penyejuk udara yang tetap menyala, biaya mahal Van Rie et al, 2010; Trébucq et al, 2011, ketersediaan aliran listrik, dan
memerlukan perawatan tahunan serta kalibrasi tiap mesin Van Rie et al, 2010; Evans, 2011; Trébucq et al, 2011.
Setelah seseorang didiagnosis sebagai TB MDR maka harus segera dilakukan pelacakan kontak erat pasien. Definisi kontak erat adalah orang yang
tinggal dalam satu ruangan selama beberapa jam sehari dengan pasien TB MDR, misalnya anggota keluarga, teman kerja dalam ruangan yang sama, dan lain-lain.
Berdasarkan pengalaman, kontak erat pasien TB MDR yang kemudian sakit TB sebagian besar juga sebagai pasien TB MDR Ditjen PP dan PL, 2013. Resistensi
terhadap obat ini biasanya tidak terdeteksi karena kultur dan uji kepekaan obat tidak rutin dilakukan pada klinik TB. Pemakaian OAT lini pertama untuk
pengobatan pada pasien meningkatkan resiko resistensi didapat, kambuh, dan pengobatan gagal Menzies et al, 2009.
2.8 Pengobatan dan Pencegahan 2.8.1 Pengobatan dan Paduan Obat TB MDR di Indonesia
Berdasarkan Petunjuk Teknis Ditjen PP PL 2013, klasifikasi OAT dibagi atas 5 kelompok pengobatan pasien TB MDR berdasarkan potensi dan
efikasinya yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Pengelompokan OAT Golongan
Jenis Obat
Golongan 1 Obat lini pertama
• Isoniazid H
• Rifampisin R
• Etambutol E
• Pirazinamid Z
• Streptomisin S
Golongan 2 Obat injeksi lini kedua
• Kanamisin Km
• Amikasin Am
• Kapreomisin Cm
Golongan 3 Golongan florokuinolon
• Levofloksasin Lfx
• Moksifloksasin Mfx
• Ofloksasin Ofx
Golongan 4 Obat bakteriostatik lini
kedua •
Etionamid Eto •
Protionamid Pto •
Sikloserin Cs •
Terizidon Trd •
Para amino salisilat PAS Golongan 5
Obat yang belum terbukti efikasinya dan tidak
direkomendasikan oleh
WHO untuk pengobatan rutin TB MDR
• Clofazimin Cfz
• Linezolid Lzd
• Klaritromisisn Clr
• Imipenem Ipm
• AmoksilinAsam Klavulanat
AmxClv Sumber: Ditjen PP dan PL 2013
Pilihan paduan obat TB MDR saat ini adalah paduan standar, yang pada permulaan pengobatan akan diberikan sama kepada semua pasien TB MDR yang
sudah terkonfirmasi TB MDR secara laboratoris. Adapun paduan yang akan diberikan adalah:
Paduan OAT juga akan disesuaikan paduan atau dosis obat pada: a.
Hasil uji kepekaan OAT lini kedua menunjukkan resisten terhadap salah satu obat di atas. Etambutol dan pirazinamid tetap digunakan.
Km – Eto – Lfx – Cs- Z – E Eto – Lfx – Cs – Z – E
Universitas Sumatera Utara
b. Ada riwayat penggunaan salah satu obat tersebut di atas sebelumnya
sehingga dicurigai ada resistensi, misalnya pasien sudah pernah mendapat kuinolon untuk pengobatan TB sebelumnya.
c. Terjadi efek samping yang berat akibat salah satu obat yang sudah dapat
diidentifikasi sebagai penyebabnya dan terjadi perburukan keadaan klinis, sebelum maupun setelah konversi biakan. Hal-hal yang harus diperhatikan
adalah kondisi umum, batuk, produksi dahak, demam, dan penurunan berat badan Nawas, 2010.