memperluas pembelajaran. Kegiatan extension dapat meliputi penyediaan bahan bacaan tambahan, tugas percobaan atau latihan.
Bagan alur tahapan ICARE dalam kegiatan pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 2.1.
2.2 Pendekatan Keterampilan Proses
Keterampilan proses yaitu keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan terlatih akan menjadi suatu keterampilan.
Menurut Semiawan 1992: 16, keterampilan proses merupakan keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan mendasar yang dimiliki,
dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga menghasilkan penemuan yang baru. Pendekatan keterampilan proses memandang anak didik
sebagai manusia seutuhnya. Cara memandang ini dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar yang memperhatikan pengembangan pengetahuan, sikap, nilai
serta keterampilan. Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu dan terampil dalam bentuk aktivitas.
Gambar 2.1 Tahapan Penerapan Model BTL
Introduction Connection
Application Reflection
Extension
Pendekatan keterampilan proses merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran IPA yang menganggap bahwa IPA terbentuk dan berkembang
melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik sebagai pengalaman yang bermakna yang dapat digunakan sebagai bekal
perkembangan diri selanjutnya Memes, 2000: 17. Pendekatan keterampilan proses menekankan siswa untuk belajar dan mengelola yang diperoleh, sehingga
mudah dipahami dan digunakan dalam kehidupan nyata. Harlen 1999 menyatakan bahwa:
Learning with understanding in science involves testing the usefulness of possible explanatory ideas by using them to make predictions or to
pose questions, collecting evidence to the test the prediction or answer the questions and interpreting the result; in the other word, using the
science process skills.
Belajar memahami IPA meliputi pengujian ide dapat menggunakan keterampilan proses sains untuk membuat prediksi atau mengajukan
pertanyaan, mengumpulkan fakta untuk menguji prediksi atau menjawab pertanyaan dan menginterpretasikan hasil.
Ada beberapa alasan penerapan pendekatan keterampilan proses pada kegiatan pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Dimyati Mudjiono
2009: 137: 1 percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi;
2 pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar didapatkan hasil belajar yang optimal;
3 penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi pencarian abadi kebenaran ilmu.
American Association for the Advancement of Science AAAS sebagaimana dikutip oleh Devi 2010: 7, mengklasifikasikan keterampilan proses
menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan proses dasar terdiri dari 1 pengamatan, 2 pengukuran, 3
menyimpulkan, 4 meramalkan, 5 menggolongkan, dan 6 berkomunikasi sedangkan keterampilan proses terpadu terdiri dari 1 pengontrolan variabel, 2
interpretasi data, 3 perumusan hipotesis, 4 pendefinisian variabel secara operasional, dan 5 merancang eksperimen. Menurut Amnah et al. 2013,
science process skills need to be realized by teachers that it is important in the learning of science and it serves as a scaffold to other cognitive skills such as
logical thinking, reasoning, and problem solving skills. Keterampilan proses sains perlu disadari oleh guru karena penting dalam pembelajaran sains dan
berfungsi sebagai penghubung untuk keterampilan kognitif lainnya seperti berpikir logis, penalaran dan keterampilan pemecahan masalah.
Proses pembelajaran menggunakan keterampilan proses, melatih siswa untuk memperoleh pengalaman dan pengetahuan sendiri melalui penyelidikan
ilmiah sehingga dapat merangsang keingintahuan untuk meningkatkan pengetahuan yang baru diperoleh. Hasil penelitian Rahayu et al. 2011
menunjukkan bahwa: “penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir
kreatif siswa”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aktamis Ergin 2008,
“pembelajaran keterampilan proses sains dapat meningkatkan prestasi belajar dan kreativitas ilmiah siswa”. Melalui pengembangan keterampilan memproseskan
perolehan, anak akan mampu mengemukakan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Oleh karena
itu, keterampilan tersebut menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep, serta penumbuhan pengembangan sikap dan nilai.
2.3 Aktivitas Belajar