Validitas Butir Soal Reliabilitas Tingkat Kesukaran

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Metode dokumentasi

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang mendukung dalam penelitian. Data-data tersebut meliputi: daftar nama siswa yang menjadi subjek, nilai ulangan harian pada materi sebelumnya dan foto-foto selama penelitian berlangsung.

3.5.2 Metode tes

Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa. Tes yang diujikan adalah pretest dan posttest dengan bentuk soal berupa pilihan ganda.

3.5.3 Metode observasi

Metode observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung selama proses kegiatan pembelajaran. Pengamatan dilakukan untuk menilai hasil belajar psikomotorik, afektif serta aktivitas siswa selama pelaksanaan pembelajaran.

3.6 Analisis Uji Coba Instrumen

3.6.1 Validitas Butir Soal

Pengujian validitas butir soal digunakan rumus korelasi product moment yaitu = �Σ − ΣX ΣY �ΣX 2 −ΣX 2 �ΣY 2 −ΣY 2 Arikunto, 2002: 72 Keterangan : r xy : koefisien korelasi antara X dan Y X : skor tiap butir soal Y : skor total yang benar dari tiap subjek N : jumlah responden Selanjutnya pengujian harga koefisien korelasi yang diperoleh, dikonsultasikan ke tabel r product moment dengan taraf kesalahan 5. Berdasarkan tabel r product moment , untuk jumlah responden N 30 diperoleh harga r tabel sebesar 0,361. Soal dikatakan valid jika harga r hitung r tabel . Hasil analisis validitas soal disajikan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Soal Berdasarkan Validitas Kriteria soal Nomor soal Jumlah Valid 1, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 30 75 Tidak valid 2, 7, 10, 11, 12, 15, 20, 22, 24, 29 10 25

3.6.2 Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen digunakan rumus K-R 20 yaitu: 11 = −1 2 −� 2 Arikunto, 2002 : 100 Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen n : banyaknya butir soal p : proporsi siswa yang menjawab soal dengan benar q : proporsi siswa yang menjawab soal dengan salah s 2 : standar deviasi Berdasarkan tabel r product moment , untuk jumlah responden N 30 diperoleh harga r tabel sebesar 0,361. Jika harga r hitung r tabel maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Hasil perhitungan diperoleh harga reliabilitas r 11 soal sebesar 0,873; karena harga r 11 r tabel maka dapat disimpulkan bahwa semua soal yang diujicobakan bersifat reliabel.

3.6.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran butir soal ditentukan dengan rumus berikut: � = �� Arikunto, 2002: 207 Keterangan : P : indeks kesukaran soal B : banyaknya siswa yang menjawab dengan benar JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.2 Klasifikasi Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran Kriteria 0,00 � 0,30 Sukar 0,30 P 0,70 Sedang 0,70 P 1,00 Mudah Hasil analisis tingkat kesukaran soal disajikan dalam Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran Kriteria soal Nomor soal Jumlah Mudah 1, 2, 3, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 20, 21, 24, 28, 31, 33 18 45,0 Sedang 4, 8, 13, 18, 25, 27, 30, 34, 36, 37, 38, 39, 40 13 32,5 Sukar 5, 14, 17, 22, 23, 26, 29, 32, 35 9 22,5 3.6.4 Daya Pembeda Untuk menentukan daya pembeda butir soal digunakan rumus sebagai berikut: � = � − � Arikunto, 2002: 213 Keterangan : D : daya pembeda J A : banyaknya peserta kelas atas J B : banyaknya peserta kelas bawah B A : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar soal itu B B : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar soal itu Daya pembeda diklasifikasikan sebagai berikut: 0,00 � 0,20 : soal jelek 0,20 � 0,40 : soal cukup baik 0,40 � 0,70 : soal baik 0,70 � 1,00 : soal sangat baik D negatif : soal tidak baik Hasil analisis daya pembeda soal uji coba disajikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Soal Berdasarkan Daya Pembeda Kriteria soal Nomor soal Sangat baik - Baik 6, 17, 27, 33, 36, 39 Cukup 1, 3, 4, 5, 8, 9 ,13, 14, 16, 17, 19, 21, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 34, 35, 37, 38, 40 Jelek 2, 7, 10, 11, 12, 15, 20, 22, 24, 29 Negatif -

3.7 Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (Direct Instructional) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Contextual Teaching and Learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP NEGERI I PACET

0 18 1

PENERAPAN BETTER TEACHING AND LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH EKSPERIMEN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER MAHASISWA JURUSAN FISIKA SEMESTER V UNNES

0 7 176

PENGEMBANGAN MODEL BTL (BETTER TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA SMP

0 10 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP.

1 6 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN.

0 0 35

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMP.

0 4 53

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 1 62

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDI OLAEWA KECAMATAN BOAWAE KABUPATEN NAGEKEO

0 0 11