Aktivitas Menulis Aktivitas Mengucap

model pembelajaran yang diterapkan. Selain itu, siswa juga terlihat antusias ketika percobaan dilakukan di luar kelas.

4.2.1.2 Aktivitas Mendengar

Aspek aktivitas mendengar yang diamati yaitu mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan Tabel 4.1, setiap pertemuan rata-rata aktivitas mendengar mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama, siswa sering berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Hal ini menyebabkan rata-rata aktivitas mendengar pada pertemuan pertama menjadi rendah. Pada pertemuan selanjutnya, rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran, siswa mulai terlihat antusias dan serius memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Munculnya perhatian siswa terhadap pembelajaran, menunjukkan siswa mempunyai minat untuk belajar. Menurut Nurnawati et al. 2012, minat merupakan sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Peningkatan rata-rata aktivitas mendengar siswa setiap pertemuan disajikan pada Gambar 4.1.

4.2.1.3 Aktivitas Menulis

Aspek aktivitas menulis yang diamati dalam penelitian ini yaitu menuliskan hasil percobaan. Secara umum, rata-rata aktivitas menulis siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Peningkatan rata-rata aktivitas menulis siswa setiap pertemuan disajikan pada Gambar 4.1. Menurut Alwi 2007: 646, menulis adalah membuat huruf atau angka dengan alat tulis, melahirkan pikiran atau perasaan dalam bentuk karangan atau membuat cerita Pada pertemuan pertama, siswa terlihat kesulitan dalam menuliskan hasil percobaan ke dalam tabel pengamatan. Setiap siswa diminta untuk menuliskan hasil percobaan pada lembar kerja masing-masing. Berdasarkan pengamatan pada pertemuan pertama terlihat banyak siswa yang menuliskan hasil percobaan tetapi masih kurang lengkap terutama masalah satuan. Pada pertemuan kedua dan ketiga, rata- rata aktivitas menulis siswa mengalami peningkatan yang tinggi setelah diberikan arahan dalam melakukan penulisan hasil percobaan. Menurut Syamsi 2012, seseorang dapat menyebarluaskan pemikiran, pandangan, pendapat, gagasan atau perasannya tentang berbagai hal secara produktif, menarik, dan mudah dipahami melalui keterampilan menulis yang baik.

4.2.1.4 Aktivitas Mengucap

Aspek aktivitas mengucap yang diamati dalam penelitian ini yaitu seluruh kegiatan yang berhubungan dengan berbicara seperti bertanya, menjawab pertanyaan, berpendapat dan menanggapi pendapat. Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata aktivitas mengucap siswa mengalami peningkatan yang paling rendah dibandingkan aktivitas belajar yang lain. Rendahnya aktivitas mengucap disebabkan karena siswa kurang berani dan merasa malu untuk mengemukakan pendapatnya. Melalui aktivitas mengucap, guru dapat mengetahui apa yang disampaikan oleh siswa sehingga guru dapat melakukan penilaian. Menurut Tukiyem 2012, siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan secara lisan melalui berbicara. Oleh karena itu, aktivitas mengucap merupakan aspek yang sangat penting dalam kegiatan proses pembelajaran. Aktivitas belajar merupakan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Aktivitas memegang peranan yang penting dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan berlangsung. Purba et al. 2006 mengungkapkan bahwa dalam KBM diperlukan aktivitas siswa pada setiap kegiatan yang dilakukan sehingga pembelajaran menjadi efektif. Secara keseluruhan rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan setelah diterapkan model BTL berketerampilan proses. Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian Nugroho et al. 2009 yang menyatakan bahwa penerapan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan proses dapat meningkatkan aktivitas siswa.

4.2.2 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (Direct Instructional) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Contextual Teaching and Learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP NEGERI I PACET

0 18 1

PENERAPAN BETTER TEACHING AND LEARNING (BTL) PADA MATA KULIAH EKSPERIMEN FISIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER MAHASISWA JURUSAN FISIKA SEMESTER V UNNES

0 7 176

PENGEMBANGAN MODEL BTL (BETTER TEACHING AND LEARNING) UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA SMP

0 10 183

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMP.

1 6 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN.

0 0 35

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA SMP.

0 4 53

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BILANGAN PECAHAN.

0 1 62

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDI OLAEWA KECAMATAN BOAWAE KABUPATEN NAGEKEO

0 0 11