2.4.2. Lingkungan Retail
Menurut Gosh 1994, lingkungan ritel terdiri dari dari dua lapisan yakni internal dan eksternal. Lingkungan internal terdiri dari pesaing competitor, costumer dan
pemasok supplier sedangkan lingkungan eksternal terdiri atas social-demographic environment, legal environment, economic environment, technology environment.
Gambar 2.1 menunjukkan lapisan-lapisan yang ada di lingkungan retail. Pesaing dan pemasok secara langsung mempengaruhi performance perusahaan
retail. Apabila pesaing membuat perusahaan retail dipaksa untuk selalu memonitoring strategi pesaing agar efisiensi pesaing dapat tercapai maka supplier sebagai pemasok
mempengaruhi strategip pengecer untuk selalu mencukupi kebutuhan perusahaan retail tersebut. Jadi antara pengecer dan pemasok saling mempengaruhi satu sama lain dalam
hal marketing channel.
Social-demographic Environment
Competitor Legal Technology
Environment Environment
Supplier
Economic Environment Costumer
Gambar 2.1. Gambaran Lingkungan Retail
Sumber : Gosh, 1994
Namun antara pesaing, pelanggan dan pemasok juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan baik makro maupun mikro. Pengecer harus merespons perubahan yang
terjadi di lingkungannya agar dalam pengambilan keputusan dapat sesuai dengan harapan, situasi dan kondisi lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pengecer harus
memperhatikan lingkungan-lingkungan sebagai berikut : Social-demographic environment seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, sosial dan
budaya serta pola permintaan konsumen terhadap barang dan jasa. Legal environment seperti peraturan dan perundang-undangan.
Economic environment seperti inflasi yang menentukan daya beli masyarakat Technology environment seperti teknologi komputer, komunikasi dan elektronik.
2.4.3. Peranan Retail dalam Pendistribusian Produk
Menurut Manson, et al dalam Susilowati 2005, retail memiliki peranan yang penting dalam proses pendistribusian produk dan jasa dari produsen ke konsumen akhir.
Namun retail memiliki 3 fungsi penting, diantaranya :
a. Mengatur Persediaan
Pengecer harus dapat mengatur persediaan yang ada dengan menentukan jumlah barang yang tepat, waktu yang tepat dan tempat yang tepat secara regular atau
berskala serta menanggung resiko dalam penyimpanan persediaan sebelum barang sampai ke konsumen akhir.
b. Promosi melalui Iklan dan Pelayanan Jasa
Pengecer juga menggunakan iklan sebagai promosi melalui berbagai media baik massa maupun elektronik untuk menginformasikan apa yang ada di dalam toko
tersebut, serta menyediakan pelayanan atau service store dan after sales service. c.
Mengatur Arus Informasi
Pengecer juga mengatur informasi yang berguna untuk konsumen dan produsen mengenai produk dan jasa yang tersedia dan yang diperlukan pada toko sudah
apakah telah tersedia.
2.4.4. Perusahaan Retail Kecil dan Tenaga Kerja