transaksi dan biaya waktu berupa keterlambatan dalam penggunaan jasa keuangan tersebut. Hal ini akan kontraproduktif dalam perekonomian maju dengan
perekonomian di negara berkembang. 5.
Biaya. Perekonomian membutuhkan sistem pembayaran yang memiliki biaya paling rendah pada semua aspek.
2.3. Definisi dan Karakteristik Sistem Pembayaran Elektronik
Sistem pembayaran elektronik dapat didefinisikan sebagai layanan perbankan modern dengan memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktifitas Wardiana, 2002.
Sistem pembayaran elektronik yang merupakan alat pembayaran dengan menggunakan kartu terdiri dari kartu kredit credit card, charge card, kartu debet
debit card, dan cash card. Ada perbedaan signifikan di antara kartu-kartu tersebut, baik fungsi maupun konsekuensi penggunaannya. Kartu kredit merupakan salah satu
alat pembayaran dengan cara kredit, konsumen dapat berbelanja meskipun pada saat itu tidak mempunyai uang. Prinsipnya, konsumen berbelanja dengan cara utang. Lebih dari
itu, konsumen diperkenankan membayar utang itu dengan mencicil sejumlah minimum tertentu dari total transaksi. Jumlah pembayaran minimum itu biasanya sebesar 10-20
persen dari saldo tagihan. Tetapi, konsekuensinya, terhadap sisa kredit yang belum dilunasi akan dikenakan bunga yang besarnya tergantung pada bank penerbit kartu
issuer. Umumnya tingkat bunga kartu kredit saat ini berkisar antara 3-4 persen per bulan. Selain mesti membayar bunga, jika terlambat membayar konsumen juga akan
dikenai denda keterlambatan late charge.
Berbeda dengan charge card, bila pembayaran utang kartu kredit bisa dicicil, hal itu tidak berlaku bagi charge card. Setiap bulannya konsumen harus membayar penuh
semua transaksi yang telah dilakukan dengan menggunakan charge card. Jika tidak bisa membayar penuh, konsumen akan dikenakan denda keterlambatan sebesar persentase
tertentu. Tetapi pengguna charge card tidak dikenakan bunga apapun. Jadi, bila konsumen berbelanja, katakanlah tanggal 8 Juli ini, dan kemudian membayar pada
tanggal 8 Agustus mendatang, maka jumlah yang ia bayarkan adalah sebesar nilai transaksi yang dilakukan. Artinya konsumen mendapatkan keleluasaan untuk berutang
selama 30 hari tanpa dikenakan biaya apa pun. Cash card adalah kartu untuk menarik uang tunai baik langsung melalui teller
bank atau melalui Anjungan Tunai Mandiri Kartu ATM dan belakangan ini juga sudah dapat dipergunakan pada toko-toko tertentu. Kartu ATM merupakan alat pembayaran
yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai atau pemindahan dana, dimana kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung
simpanan pemegang kartu pada bank atau lembaga selain bank yang mendapat persetujuan untuk menghimpun dana Bank Indonesia, 2006.
Sementara itu kartu debet merupakan alat pembayaran, seperti juga kartu kredit dan charge card. Hanya saja yang membedakan adalah pola penggunaannya. Kartu
debet mensyaratkan pemiliknya memiliki rekening di bank. Ketika pemilik berbelanja dengan menggunakan kartu debet, maka simpanan dalam rekeningnya akan terdebet
otomatis sebesar nilai transaksi yang ia lakukan. Dengan kata lain, kartu debet juga kerap didefinisikan sebagai pembayaran tunai tanpa perlu membawa uang tunai.
Saat ini ada dua jenis kartu debet. Pertama, kartu debet yang mengharuskan pemiliknya menggunakan Personal Identification Number PIN ketika bertransaksi.
Jadi, misalnya pemilik berbelanja di sebuah toko dengan menggunakan kartu debet, maka untuk dapat mendebet rekeningnya, terlebih dahulu ia harus memasukkan PIN dan
baru kemudian pendebetan dapat dilakukan. Kedua, kartu debet yang mekanisme penggunaannya mirip seperti menggunakan kartu kredit. Artinya, pemilik cukup
menyerahkan kartu debetnya kepada pramuniaga dan ia menggesekkannya pada alat elektronik yang on-line dengan bank. Pada saat itu juga terjadi pemotongan pada
sejumlah rekening pemilik sebesar nilai transaksi yang dilakukan. Hal ini dapat terjadi, karena di kartu debet pemilik ada semacam sistem magnet sebagai alat verifikasi
Masassya, 2001.
2.4. Perusahaan Retail