BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei bersifat deskriptif yang dilakukan dengan melakukan wawancara dan obsevasi lokasi penelitian untuk melakukan analisis
pengolahan limbah pada PLTU Labuhuan Angin di Kabupaten Tapanuli Tengah.
3.2 Lokasi dan waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PLTU Labuhan Angin Kabupaten Tapanuli Tengah. Alasan pemilihan lokasi ini karena :
1. Limbah PLTU merupakan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang
harus dikelola dengan baik sehingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan. 2.
Belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis pengelolaan limbah di PLTU Labuhan Angin.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulanApril sampai dengan bulan Juni tahun 2015.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah sarana dan proses pengolahan limbah yang dilakukan di PLTU Labuhan Angin Kabupaten Tapanuli Tengah.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh dengan cara observasi langsung terhadap objek penelitian, wawancara dengan pimpinan PLTU Labuhan Angin ataudengan
pegawai di bidang pengolahan limbah atau lingkungandan melalui kuesioner yang akan diberikan kepada petugastenaga kerja yang menangani pengolahan limbah
yang ada di PLTU Labuhan Angin untuk mengetahui karakteristikpetugastenaga kerja pengolah limbah tersebut.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dengan mengumpulkan semua data-data dari perusahaan, peraturan pemerintah, buku, dan jurnal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pengolahan limbah pada PLTU.
3.5 Defenisi Operasional
1. Sarana pengolahan limbah adalahmedia atau alat yang digunakan dalam
pengolahan limbah padat, cair dan gas pada PLTU. 2.
Petugas adalah tenaga kerja staf yang menangani pengolahan limbah di PLTU Labuhan Angin.
Universitas Sumatera Utara
3. Umur adalah usia responden yang dimiliki sejak lahir hingga dilakukan
penelitian ini. 4.
Jenis kelamin adalah jenis kelamin responden yang menangani pengolahan limbah.
5. Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang dimiliki responden saat
penelitian ini dilaksanakan.Tingkat pendidikan ini dibagi menjadi : a. Tingkat pendidikan rendah : yaitu petugas yang menangani pengolahan
limbah yang tidak pernah duduk dibangku sekolah, tidak menyelesaikan SD, dan tamat SD.
b. Tingkat pendidikan yang sedang : yaitu petugas yang menangani pengolahan limbah yang memiliki ijazah terakhir SLTP dan SLTA.
c. Tingkat pendidikan tinggi : yaitu petugas yang menangani pengolahan limbah yang memiliki ijazah terakhir akademi dan perguruan tinggi.
6. Lama kerja adalah waktuyang sudah dihabiskan responden sejak
bekerjasebagai petugas yang menangani limbah di PLTU Labuhan Angin. 7.
Tindakan adalah cara atau perbuatan responden menangani limbah dengan baik dan benar.
8. Penanganan limbah padat adalah perlakuan yang diberikan terhadap limbah
padat yang dihasilkan PLTU Labuhan Angin meliputi penimbunan Abu dan penyimpanan kemasan Bekas B3
9. Proses pengolahan limbah cair adalah tahapan-tahapan pengolahan air limbah
dari sumber limbah sampai menjadi air bersih meliputi unit waste water treatment plant WWTP dan coal waste water treatment plant CWWTP.
Universitas Sumatera Utara
10. Proses pengolahan limbah gas adalah tahapan-tahapan kerja peralatanyang
digunakan PLTU Labuhan Angin dalam mengendalikan emisi denganbahan pencemar berupa partikulat, SO
2,
dan NO
2
untuk menjaga kadar parameter emisi tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan.
11. Karakteristik bangunan tempat penyimpanan kemasan B3 adalah konstruksi
bangunan penyimpanan limbah B3 yang akan dibandingkan sesuai dengan persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 dalam KepKa Bapedal No.1
Tahun 1995. 12.
Kualitas limbah cair adalah hasil pengukuran parameter limbah cair yang meliputi pH, TSS, Cl
2
, Cr, Cu, Fe, Zn, SO
4 2-
, PO
-4
temperatur, salinitas, minyak dan lemak.
13. Kualitas limbah gasadalah hasil pengukuran parameter emisi gas buang yang
meliputi SO
2
, NO
2
, total partikulat dan opasitas. 14.
Memenuhi syarat kesehatan adalah apabila bangunan penyimpanan limbah B3 memenuhi syarat yang ditetapkan dalam KepKaBapedal No. 1 tahun
1995, parameter limbah cair tidak melebihi baku mutu air limbah dalam PerMen LH No. 08 tahun 2009, dan parameteremisitidak melebihi baku mutu
emisi berdasarkan PerMen LH No. 21 tahun 2008. 15.
Tidak memenuhi syarat kesehatan adalah apabila limbah padat, cair dan emisi tidak sesuai dengan dengan perundangan yang digunakan.
3.6 Aspek Pengukuran