Defenisi Pembangkit Litrik Tenaga Uap PLTU

operasi, sisa atau bekas minyak berupa oli bekas dan ceceran minyak Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, 2007. 3. Limbah gas Limbah gas adalah limbah zat zat buangan yang berwujud gas Setiawan, 2015. Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan. Sumantri, 2013. Jenis bahan pencemar yang paling sering dijumpai ialah karbon monoksida CO, nitrogen dioksida NO 2 , sulfur dioksida SO 2 , komponen organik terutama hidrokarbon, dan substansi partikel Darmono, 2001. Limbah gas dan partikel adalah limbah yang dibuang ke udara. Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran udara Kristanto, 2013 yaitu : industri besi dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri aluminium, industri pembangkit tenaga listrik, industri kertas, industri kilang minyak, dan industri pertambangan.

2.3 Defenisi Pembangkit Litrik Tenaga Uap PLTU

Pembangkit listrik tenaga uap PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik ini menggunakan bahan bakar batubara, minyak atau gas sebagai sumber energi primer Marsudi, 2005. Pembangkit listrik tenaga uap PLTU, merupakan salah satu andalan pembangkit tenaga listrik yang merupakan jantung untuk kegiatan industri. Salah satu bahan bakar yang digunakan adalah batubara. Konsep dasar dari PLTU Universitas Sumatera Utara batubara ini adalah batubara sebagai bahan bakar utama harus disediakan dengan kualifikasi tertentu untuk jangka waktu lama Sukandarrumidi, 2006. Prinsip kerja PLTU batubara secara umum adalah sebagai berikut Nursyahid, 2013: Gambar 1. Prinsip Kerja PLTU Keterangan gambar : 1. Cooling tower 15. Penampung batubara 2. Cooling water pump 16. Pemecah batubara 3. Transimission line 3 phase 17. Tabung Boiler 4. Transformer 3-phase 18. Penampung abu batubara 5. Generator Listrik 3-phase 19. Pemanas 6. Low pressure turbine 20. Forced draught fan 7. Boiler feed pump 21. Preheater 8. Condenser 22. combustion air intake 9. Intermediate pressure turbine 23. Economizer 10. Steam governor valve 24. Air preheater 11. High pressure turbine 25. Precipitator 12. Deaerator 26. Induced air fan 13. Feed heater 27. Cerobong 14. Conveyor batubara Universitas Sumatera Utara Prinsip kerja : 1. Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor14 kemudian dihancurkan dengan thepulverized fuel mill16 sehingga menjadi tepung batubara. 2. Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas24 oleh forced draught fan20 sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar batu bara. 3. Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara disemprotkan kedalam boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti semburan api. 4. Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding boiler, air tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung boiler17 untuk memisahkan uap dari air yang terbawa. 5. Selanjutnya uap dialirkan ke superheater19 untuk melipatgandakan suhu dan tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang meyebabkan pipa ikut berpijar merah. 6. Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi ini, menjadi sumber tenaga turbin tekanan tinggi11 yang merupakan turbin tingkat pertama dari 3 tingkatan. 7. Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam governor valve 10 secara manual maupun otomatis. 8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari turbin tekanan tinggi 11 akan sangat berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler reheater 21 untuk meningkatkan suhu dan tekanannya kembali. Universitas Sumatera Utara 9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang 9, dan keluarannya langsung digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah 6. 10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih, sehingga perlu dialirkan ke condensor8 agar menjadi air untuk dimasak ulang. 11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator 12 oleh feed pump 7 untuk dimasak ulang. Awalnya dipanaskan di feed heater 13 yang panasnya bersumber dari high pressureset, kemudian ke economizer 23 sebelum dikembalikan ke tabung boiler 17. 12. Air pendingin dari condensor akan disemprotkan kedalam cooling tower 1 , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower. kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air pendingin ulang. 13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase5. Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah 20-25kV. 14. Dengan menggunakan transformer 3phase4 , tegangan dinaikkan menjadi tegangan tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3 phase. Universitas Sumatera Utara 15. Sedangkan gas buang dari boiler diisap oleh kipas pengisap26 agar melewati electrostatic precipitator25 untuk mengurangi polusi dan kemudian gas yang sudah disaring akan dibuang melalui cerobong27.

2.4 Limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU