Tabel 4.6 Data Hasil Pengukuran Kualitas Limbah Cair PLTU Labuhan Angin Bulan Oktober 2014
NO Parameter
Satuan Hasil
Pengujian Baku
Mutu Metoda
1. Sumber Outlet WWTP
Fisika
1 TSS
mgL 32,25
100 SNI 06-6989.3-2004
Kimia
1 pH
mgL 7,5
6 – 9 SNI 06-6989.11-2004
2 Cu
mgL 0,08
1 APHA 3111 B 2005
3 Fe
mgL 0,95
3 APHA 3111 B 2005
4 Zn
mgL 0,31
1 APHA 3111 B 2005
5 Cl
2
mgL 0,01
0,5 APHA 4500-CI B 2005
6 Cr
mgL 0.09
0,5 APHA 3111 B 2005
7 Minyak dan
Lemak mgL
0,97 10
SNI 06-6989.10-2011 8
PO
4
mgL 0,77
10 SNI 06-6989.31-2004
2. Sumber Outlet Limbah Stockpile
Fisika
1 TSS
mgL 141
200 SNI 06-6989.3-2004
Kimia
1 pH
mgL 6,8
6 – 9 SNI 06-6989.11-2004
2 Fe
mgL 1,22
5 APHA 3111 B 2005
3 Mn
mgL 0,74
2 APHA 3111 B 2005
Sumber : Binalab, 2014 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diukur pada outlet
WWTP dan stockpile tidak ada yang melebihi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2009 tentang baku mutu
air limbah bagi usaha danatau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal.
4.2.7 Kualitas Emisi
Cerobongasap PLTU Labuhan Angin mengeluarkan emisi yang dapat mencemari lingkungan. Pengolahan yang dilakukan terhadap emisi ini yaitu
dengan memasang ESP yang dapat menurunkan kadar partikulat di udara. PLTU Labuhan Angin melakukan pemantauan terhadap kualitas udara secara periodik
Universitas Sumatera Utara
sekali dalam enam bulan. Lokasi pengambilan contoh uji emisi adalah pada gas turbin generator 2A, selanjutnya dianalisis di laboratorium Binalab dan hasil
laboratorium dibandingkan dengan baku mutu udara menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 21 tahun 2008. Hasil analisisudara emisi dapat dilihat
pada tabel 4.7 dibawah ini:
Tabel 4.7 Data Hasil Pengukuran Emisi PLTU Labuhan Angin Bulan Desember 2014
No Parameter
Satuan Hasil
Pengujian Baku
Mutu Metode
1 SO
2
mgNm
3
97,47 750
SNI 19-7119.7-2005 2 NO
2
mgNm
3
76,21 850
SNI 19-7119.2-2005 3 Total Partikulat
mgNm
3
33,3 150
SNI 19-7119.12-2005 4 Opasitas
mgNm
3
18 20
SNI 19-7119.11-2005 Sumber : Binalab, 2014
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa seluruh parameter yang diukur untuk menentukan kadar emisi tidak ada yang melebihi baku mutu yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 21 tahun 2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi usaha danatau kegiatan pembangkit
tenaga listrik termal.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Jumlah Limbah Yang Dihasilkan
Produksi abu pada satu unit PLTU Labuhan Angin mencapai 45 tonhari.Kondisi ini masih dibawah rata-rata jumlah abu yang dihasilkan PLTU
yaitu 500-1000 tonhari Samijo, 2010. Namun jika perlakuan terhadap abu ini hanya dengan membuangnya ke landfill tempat penimbunan abu maka abu akan
terakumulasi di tempat penimbunan abu tersebut dalam jumlah yang sangat banyakdan tidak dikelola dengan baik tentu saja suatu saat akan menimbulkan
masalah lingkungan. Hal ini seiring dengan pernyatan Kurniawan, dkk 2010, jumlah abu batubara yang sangat besar dan apabila tidak dikelola dengan benar
dapat menimbulkan masalah lingkungan yang serius dan memerlukan tempat penampungan yang sangat luas.Oleh karena itu pengolahan limbah segera
dilakukan misalnya memanfaatkan limbah abu tersebut. Debit limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan PLTU Labuhan Angin 60
M
3
jam sedangkan pengukuran kecepatan alir emisi yang dikeluarkan gas buang belum dilakukan. Pengeluaran emisi harus dipantau secara terus menerus agar
dapatdiketahui cara pengolahan limbah yang tepat dan datanya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki sarana pengolahan limbah jika
sewaktu-waktu terjadi masalah pencemaran lingkungan akibat emisi tersebut.
5.2 Karakteristik Petugas Yang Menangani Pengolahan Limbah
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 25 responden menunjukkan bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok umur 25 tahun yaitu 14 orang
Universitas Sumatera Utara