Limbah Cair Proses Pengolahan Limbah .1 Limbah Padat

4.2.4 Proses Pengolahan Limbah 4.2.4.1 Limbah Padat Limbah padat yang berupa fly ash dan bottom ash dari silo diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dikumpulkan di landfill. Cara kerjanya adalah dump truck diposisikan tepat berada di bawah silo dan abu jatuh ke dalam bak dump truck. Setelah penuh, selanjutnya abu ini dibawa dan dibuang ke tempat pembuangan abu landfill yang luasnya sekitar 5,6 Ha. PLTU Labuhan Angin dalam pengolahan limbah abu ini akan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga. Limbah B3 seperti drum bekas, tong, kaleng, dll disimpan untuk sementara waktu dalam sebuah bangunan khusus tempat penyimpanan sementara TPS limbah B3. Bangunan tempat penyimpanan limbah B3 ini konstruksinya kokoh, pencahayaannya baik, dan setiap limbah padat ini disusun berdasarkan kesamaan jenis atau karakteristiknya.Dalam waktu tertentu limbah B3 ini diambil oleh pihak ketiga untuk dikelola lebih lanjut. Gambar 3. Skema Penangan fly ash

4.2.4.2 Limbah Cair

Pengolahan limbah cair PLTU Labuhan Angin terdiri dari dua unit pengolahan limbah dengan sumber limbah cair yang berbeda. Air limbah yang berasal dari water treatment plant WTP dan blowdown boiler diolah dalam unit fly ash dump truck ash disposal landfill ---- tanpa pengolahan ---- Universitas Sumatera Utara waste water treatment plant WWTP, sedangkan air limbah yang berasal dari air limpasan batubara diolah dalam unit coal waste water treatment plant CWWTP. 1. Waste water treatment plant WWTP Waste water treatment plant WWTP merupakan unit yang teritegrasi terhadap sistem pembuangan limbah industri di PLTU Labuhan Angin. Limbah boiler dan limbah WTP melalui beberapa proses, aerasi, penambahan kimia untuk mengendalikan pH. Koagulan dan flokulan juga ditambahkan untuk mempercepat proses sedimentasi, serta proses filtrasi untuk menghasikan air yang siap dikembalikan ke lingkungan dan atau dipergunakan kembali untuk penyiraman batubara. Proses pengolahan yang terjadi yaitu proses kimia dan fisika. Air dari blowdown boiler atau chemical cleaning dari boiler dipompakan menuju netralisasi basin.Suhu air blowdown berkisar 50 C.Di basin netralisasi air di aerasi dan diatur pH nya. Aerasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kontak antar udara dan air, sehingga terjadi proses oksidasi senyawa kimia dan pengadukan. Pada neutralizing ini, dilakukan juga penambahan alkali dan asam untuk memperbaiki pH.Kemudian air dipompakan ke waste water storage.Air limbah WTP yang terkumpul di basin drainage, dipompakan juga menuju waste water storage. Air limbah melalui mixing basin untuk diatur kembali pH nya dan aerasi untuk meningkatkan oksigen.Bagian akhir dari mixing basin ini adalah injeksi koagulan dan flokulan dengan pengadukan agiator.Kemudian air dialirkan ke sedimentation tank.Airakan mengalami pengendapan karena partikel padat Universitas Sumatera Utara menjadi besar dan berat. Pada tangki sedimentasi partikel yang besar akan terperangkap pada lamella dan terkumpul di dasar tangki untuk kemudian partikel padat yang membentuk lumpur dipindahkan ke sludge thickener, sedangkan overflow akan mengalir ke filter water basin sebagai umpan autobackwash filter. Air akan melewati filter dengan bantuan tekanan dari pompa filter water lit up, kontamnan akan terperangkap dalam permukaan filter. Selanjutnya air limbah tertampung pada middle water basin. Jika hasil proses belum tercapai, pH maupun TSS nya, akan dikembalikan ke waste storage basin.Purified waste water basinmenampung overflow dari middle water basin dengan kapasitas 20 M 3 , dan siap dipompakan ke basineffluent yang berdampingan dengan neutralizing basinuntuk kemudian digunakan sebagai cadangan umpan coal flusing storage penyiraman debu batubara dan atau siap di kembalikan ke lingkungan. Penanganan sludge terjadi di sludge thickener dimana cara kerjanya hampir sama dengan tangki sedimentasi. Feedwatermasuk ke tangki dan akan di atur pengendapan sludgenya dengan scrapper agar terpusat di tengah dasar tangki. Sedangkan effluentakanoverflow dari atas melewati weir, menuju industrial waste water drainage pipe.Sludge dipompakan menuju membrane filter press atauplate filter untuk memisahkan padatan yang tidak larut dalam air dan berupa lumpur dengan air, sehingga menjadi padatan dalam bentuk cake dan air. Dua lempeng plateini akan menutup dengan hidrolik, kemudian dialirkan sludge bertekanan melewati lempeng plate. Lumpur akan tertahan di lempeng dan air akan kembali Universitas Sumatera Utara ke sludge thickener. Ketika platedibuka akan dihasilkan padatan lumpur filter cake yang siap diproses selanjutnya. Gambar 4. Skema Waste Water Treatment Plant WWTP 2. Coal Waste Water Treatment PlantCWWTP Coal waste water treatment plantCWWTP merupakan unit yang terintegrasi dengan Coal Ash Handling di area PLTU Labuhan Angin.Limbah batubara yang dimaksud adalah limbah cair yang berasal dari limpasan air hujan di sekitar coal yard yang ditampung dalam basin penampungan dan air limpasan hasil penyemprotanpenyiraman debu batubara.Semua air limbah tersebut ditampung dalam basin pengendapan untuk diproses selanjutnya. Proses pengolahan yang terjadi adalah proses fisika dan kimia. Air limpasan batubara dikumpulkan dalam basin penampungan dan dipindahkan ke basin pengendapan yang berada di plant.Selanjutnya air dialirkan ke dalam kolam sedimentasi.Di atas kolam sedimentasi terdapat kran yang dilengkapi eskavator Mixing Basin Waste Water Storage Basin Blowdown boiler WTP Coagulan Sedimentation Tank Sludge thickener Middle Water Basin filter Basin effluent Universitas Sumatera Utara untuk mengangkat lumpur hasil pengendapan.Air limbah dialirkan ke middle water pond. Hasil overflowdiangkat ke waste water purifier disertai injeksi koagulan dan flokulan. Waste water purifier berupa media filter yang menyaring air dari middle water pond. Selanjutnya air hasil filtrasi tertampung dalam clean water pond dan akan mengalir overflow menuju coalflushing storage. Basin ini juga berguna sebagai tempat air untuk backwash waste water purifier. Gambar 5. Skema Coal Waste Water Treatment Plant

4.2.4.3 Limbah Gas