10. Proses pengolahan limbah gas adalah tahapan-tahapan kerja peralatanyang
digunakan PLTU Labuhan Angin dalam mengendalikan emisi denganbahan pencemar berupa partikulat, SO
2,
dan NO
2
untuk menjaga kadar parameter emisi tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan.
11. Karakteristik bangunan tempat penyimpanan kemasan B3 adalah konstruksi
bangunan penyimpanan limbah B3 yang akan dibandingkan sesuai dengan persyaratan bangunan penyimpanan limbah B3 dalam KepKa Bapedal No.1
Tahun 1995. 12.
Kualitas limbah cair adalah hasil pengukuran parameter limbah cair yang meliputi pH, TSS, Cl
2
, Cr, Cu, Fe, Zn, SO
4 2-
, PO
-4
temperatur, salinitas, minyak dan lemak.
13. Kualitas limbah gasadalah hasil pengukuran parameter emisi gas buang yang
meliputi SO
2
, NO
2
, total partikulat dan opasitas. 14.
Memenuhi syarat kesehatan adalah apabila bangunan penyimpanan limbah B3 memenuhi syarat yang ditetapkan dalam KepKaBapedal No. 1 tahun
1995, parameter limbah cair tidak melebihi baku mutu air limbah dalam PerMen LH No. 08 tahun 2009, dan parameteremisitidak melebihi baku mutu
emisi berdasarkan PerMen LH No. 21 tahun 2008. 15.
Tidak memenuhi syarat kesehatan adalah apabila limbah padat, cair dan emisi tidak sesuai dengan dengan perundangan yang digunakan.
3.6 Aspek Pengukuran
Karakteristik tenaga pengolah limbah diketahui berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Kuesioner ini berisi 8 butir
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan dengan total skor 16. Ada pun ketentuan pemberian skor yaitu : jika reponden menjawab “ya”, maka diberi skor 2 dan jika responden menjawab
“Tidak”, maka diberi skor 0. Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tindakan tenaga pengolah limbah dikategorikan sebagai berikut :
a. Baik, apabila responden mendapat nilai 75 dari seluruh skor yang ada atau lebih dari 12.
b. Sedang, apabila responden mendapat nilai 45-75 dari skor yang ada atau antara 8-12.
c. Kurang, apabila responden mendapat nilai 45 dari skor yang ada atau kurang dari 8.
3.7 Analisis Data
Data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel distribusi kemudian dinarasikan. Kemudian data kualitas limbahyang diperoleh dianalisis secara
deskriptif dengan cara membandingkannya dengan teori-teori yang ada dan baku mutu yang digunakan untuk limbah padat berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal
No. 1 tahun 1995 tentang tata cara dan persyaratan teknispenyimpanan dan pengumpulan limbah bahanberbahaya dan beracun, untuk limbah cair berdasarkan
PerMen LH No. 08 tahun 2009 tentang baku mutu air limbah bagi usaha danatau kegiatan pembangkit listrik tenaga termal, dan untuk limbah gas berdasarkan
PerMen LH No. 21 tahun 2008 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi PLTU.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Sesuai Kebijakan Nasional di bidang energi, maka untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri dapat dimanfaatkan berbagai macam energi,
seperti tenaga air, minyak bumi, gas, batubara dan panas bumi. Berhubung minyak bumi merupakan sumber devisa terpenting saat ini, maka dalam kebijakan
nasional di bidang energi, perlu adanya diversifikasi. Rencana pembangunan PLTU Labuhan Angin di Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk melakukan diversifikasi energi. Upaya tersebut merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk
meningkatkan pemenuhan kebutuhan enegi bagi industri di Sumatera Utara dan Aceh secara khusus agar dapat mendorong kegiatan ekonomi daerah Tapanuli
Tengah. Untuk menunjang hal tersebut dan melihat potensinya, maka pemerintah
dalam hal ini PT. PLN Persero bermaksud akan membangun pembangkit Listrik Tenaga Uap Batubara Labuhan Angin dengan kapasitas terpasang sebesar 2 x 115
MW. Letak proyek di desa Tapian Nauli, Kecamatan Tapian Nauli I, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi Proyek ± 300 km dari Provinsi
Sumatera Utara di tepi Teluk Tapian Nauli, dimana lokasi tersebut terletak antara 01
37’ 15’’ – 01 14’ 18’’ LU dan 98
44’ 55’’ – 98 50’ 05’’ BT.
Status lahan yang digunakan untuk pembangunan PLTU Labuhan Angin saat ini adalah tanah kawasan Industri milik Kementrian Pertahanan dan
Universitas Sumatera Utara