11
Perlunya penelitian ini diangkat dengan judul tersebut di atas dengan alasan sebagai berikut :
1. Pentingnya transformasi sosial dan pembentukan karakter kewarganegaraan civic dispositions sejak dini di sekolah-sekolah adalah bagian dari upaya
meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan demokratisasi yang beradab. 2. Dalam lingkungan lembaga pendidikan umum maupun lembaga pendidikan
yang berbasis agama terdapat kausalitas antara transformasi sosial keagamaan dengan pengembangan karakter warga negara, di sisi yang sama
paradigma pendidikan demokrasi civics paraidigm yang secara kurikuler nasional termuat dalam kurikulum “kewarganegaraan” civic education
masih dipahami secara berbeda-beda karena sifat keilmuannya yang interdisipliner.
3. Meningkatnya fenomena mobilitas gerakan sosial agama yang juga konsens dalam bidang pendidikan secara sosiologis berpengaruh terhadap proses
demokratisasi.
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
Salah satu ormas Islam Indonesia yang berperan dalam pendidikan adalah ormas Hidayatullah. Meskipun secara struktur sosial ditengarai berada di
luar minstream sosial-politik Indonesia NU dan muhammadiyah, namun dalam konteks moderasi kebangkitan Islam posisi Hidayatullah telah diterima
masyarakat luas karena mempunyai konsep ideal kepemimpinan bangsa. Di sisi lain praksis ideologisasi pendidikan Hidatatullah yang menerapkan “Integralisasi
Islam” telah berhadapan dengan ideologi-ideologi global, dinamika dan sikap
12
kewarganegaraan santri dalam menawarkan proses transformasi sosial mengalami “perang wacana” – kontraposisi – pemikiran gerakan Islam vis a vis negara.
Berkaitan dengan luasnya analisa gerakan sosial di atas maka peneliti membatasi analisanya pada tiga hal yakni; pola transformasi sosial, karakter dan
sikap kewarganegaraan santri, dan kointegrasi pendidikan kewarganegaraan dengan paham keagamaan di Pesantren Hidayatullah Semarang.
Dengan pembatasan masalah tersebut, perlu juga batasan operasional agar orang lain yang berkepentingan dalam penelitian ini mempunyai persepsi
yang sama dengan peneliti. Batasan operasional yang perlu ditegaskan adalah : 1. Transformasi sosial
Transformasi sosial yang dimaksud adalah proses transformasi pemikiran, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat sipil civil society secara
kolektif maupun perseorangan, yakni suatu proses penciptaan kehidupan sosial masyarakat yang secara mendasar baru dan lebih baik Fakih, 2004: v
2. Karakter kewarganegaraan Karakter kewarganegaraan civic disposition adalah merupakan sifat-sifat
yang harus dimiliki setiap warga negara untuk mendukung efektifitas partisipasi politik, berfungsinya sistem politik yang sehat, berkembangnya
martabat dan harga diri dan kepentingan umum Cholisin, 2004: 20 3. Gerakan Islamisme
Gerakan Islamisme baru adalah gerakan sosial keagamaan dalam komunitas Islam, gerakan yang memberikan legitimasi pada visi baru dengan tema
13
kembali ke nash-nash serta inspirasi masyarakat Muslim awal. Rahmat dan Zada, 2004: 8.
4. Kointegrasi Kointegrasi adalah proses penggabungan bersama dua hal, bentuk, sifat, atau
pembauran sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh KBBI,1989: 335. Kointegrasi yang dimaksud di sini adalah kointegrasi Pendidikan
Kewarganegaraan dengan paham keagamaan di Pesantren Hidayatullah. 5. Paham keagamaan
Pandangan hakiki terhadap sistem kepercayaan kepada tuhan yang dimiliki agama tertentu yang mencakup sumber, dasarajaran, metode, praktek
keagamaan dan perbuatan yeng berhubungan dengan hal-hal yang suci. KBBI, 1989: 636 dan Durkheim dalam Topo Santoso, 2000: 31
6. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Kewarganegaraan adalah bidang studi Kewarganegaraan yang
diajarkan di sekolah berdasarkan kurikulum nasional atau yang lebih umum dikenal sebagai pendidikan pelatihan kemasyarakatan. konsepsi pendidikan
pesantren Hidayatullah. 7. Pesantren Hidayatullah Semarang
Pesantren Hidayatullah Semarang adalah lembaga pendidikan Islam di bawah naungan yayasan sosial keagamaan yang terletak di wilayah kota Semarang
yang digunakan peneliti sebagai tempat penelitian.
14
1.3 Perumusan Masalah