14
1.3 Perumusan Masalah
Keterpaduan kurikulum sistem pendidikan Islam di Indonesia dalam konteks sistem pendidikan nasional dalam kenyataanya tidak jarang menjadi objek
perdebatan ketika dalam proses dan mekanisme kebijakan politik pendidikan. Proses transformasi sosial lembaga pendidikan Islam dan praktik
kewarganegaraan komunitas gerakan Islam kadang mengalami berbagai benturan pemikiran dan wacana clash tought and opinion antara tafsir – praktik sosial
agama – dengan demokratisasi. Masalah yang hendak dijawab melalui penelitian
ini terutama menyangkut pertanyaan :
1. Bagaimana sesungguhnya profil pesantren Hidayatullah Semarang dan hubungannya dengan gerakan-gerakan Islamisme Indonesia dalam perspektif
sosiologis, pendidikan maupun teologis doktriner ?. 2. Bagaimana pola transformasi sosial yang dimiliki pesantren Hidayatullah
Semarang dalam konteks pengembangan karakter kewarganegaraan ?. 3. Apakah kointegrasi praksis Pendidikan Kewarganegaraan dengan paham
keagamaan di pesantren Hidayatullah memiliki relevansi teoritis dan praksis dalam upaya pengembangan karakter kewarganegaraan dan pemikiran
demokratisasi ?. 1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Mengetahui pola transformasi sosial Pesantren Hidayatullah Semarang
2. Memahami respons gerakan Islamisme ormas Hidayatullah terhadap proses demokratisasi dan implikasinya terhadap praksis pendidikan pesantren
15
3. Mengetahui konsepsi tentang sistem pendidikan Integral dan implementasi di pesantren.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi masyarakat umum Memberikan pemahaman yang proporsional tentang gerakan Islamisme dan
peranannya dalam pendidikan dan dan transformasi sosial. 2. Bagi pemerintah
Memberikan bahan masukan kepada pemerintah, khususnya dinas pendidikan pusat maupun daerah bagi pengambilan kebijakan mengenai pendidikan dan
pembinaan keagamaan. 3. Bagi dunia pendidikan dan disiplin ilmu
Memperkaya khazanah keilmuan sosial interdisipliner, khususnya dalam bidang pendidikan kewarganegaraan civic education, sehingga pada
gilirannya bisa dikembangkan menjadi model-model dan perbandingan teoritis yang berguna bagi pengkajian paradigma kurikulum dan
pengembangan karakter kewarganegaraan di sekolah dan masyarakat.
1.6 Sistematika Skripsi