61
Adalah rutinitas kehidupan pesantren dengan dinamika keagamaan dan opini pemikiran dalam proses pembelajaran siswa santri.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian guna mendapatkan informasi yang diharapkan, pengumpulan data dilakukan melalui tiga instrumen, yakni:
1. Teknik observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film,
rangkaian slide atau rangkaian photo. Rachman,1999: 77. Secara khusus, dalam penelitian sosial-agama teknik observasi
menurut Black dan Champion dalam Suprayogo dan Tobroni 2001: 167-168 antara lain digunakan:
1. Untuk mengamati fenomena sosial-keagamaan sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan peneliti memandang fenomena tersebut sebagai
proses. 2. Untuk menyajikan kembali gambaran dari fenomena sosial-keagamaan
dalam laporan penelitian dan penyajian. 3. Untuk melakukan eksplorasi atas setting sosial dimana fenomena itu
terjadi.
62
Dalam proses observasi peneliti memadukan versi metodologis Rachman 1999 dan Spradly 1980 dalam Suprayogo dan Tobroni 2001:
167-168 yaitu dalam hubungannya dengan obyek dan fokus penelitian, peneliti menggunakan teknik observasi langsung dan observasi berperan aktif.
Peneliti melakukan observasi langsung terhadap lokasi pesantren. Observasi dimaksudkan untuk mendapat informasi awal mengenai; profil pesantren,
afiliasi pesantren, doktrin dan praktek keagamaan, aktor dan pendukung pendidikan, serta opini publik kajian pendidikan khususnya respon dan sikap
kewargaan atas demokratisasi dan globalisasi. Dengan informasi tersebut sehingga dimungkinkan adanya kontak dan
kerjasama dalam penyebaran angket maupun wawancara dan diskusi kelompok FGD lebih lanjut. Sedapat mungkin berbagai aktivitas mereka tabligh,
praktek keagamaan, proses belajar mengajar juga diobservasi. 2. Wawancara Interview
Metode wawancara merupakan sebuah metode yang sangat efektif dalam penelitian kualitatif. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara yang menetapkan informan sebagai sejawat, karena dalam penelitian ini peneliti menganggap bahwa informasi yang diperoleh
bergantung kepada informan. Wawancara ditujukan kepada informan utama yakni pimpinan yayasan pesantren Hidayatullah dan kepala bagian pendidikan.
3. Teknik dokumentasi Dalam penelitian ini, metode dokumentasi dilakukan dengan cara
dimana peneliti mengumpulkan data-data melalui pencatatan atau data-data
63
tertulis yang ada di Pesantren Hidayatullah Semarang. Teknik pengumpulan data tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui
dokumen, dimana dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, galeri foto, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainya.
3.5 Objektivitas dan Keabsahan Data