63
tertulis yang ada di Pesantren Hidayatullah Semarang. Teknik pengumpulan data tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui
dokumen, dimana dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, galeri foto, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan dokumen
lainya.
3.5 Objektivitas dan Keabsahan Data
Objektifitas dalam penelitian ini atas dasar paradigma mikro naturalistik yaitu bahwa objektif yang dimaksud adalah realitas
sebagaimana dipahami dan dihayati oleh subjek, bukan sembarang subjektif melainkan objektif menurut para subjek objectivied subjectivites.
Sutandyo dalam Tobroni, 2001: 101. Sedangkan untuk mendapatkan keabsahan data trustworthiness diperlukan teknik pemeriksaan.
Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan
credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Moleong, 2002: 171-173.
Teknik yang digunakan untuk mengetahui objektifitas dan keabsahan data pada penelitian ini adalah menggunakan dua teknik
“pembandingan data” triangulasi pertama, dengan “triangulasi sumber” sebagaimana dijelaskan Denzin 1978 dan Patton 1987 dalam Moleong
2002: 178 yaitu pemeriksaan keabsahan data dengan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara kemudian
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
64
yang dikatakannya secara pribadi. Kedua, dengan “triangulasi metode” yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari
beberapa teknik pengumpulan data, kemudian mengecek derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.
3.6 Model Analisis Data
Analisis mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam penelitian. Analisis data menurut Moleong 1990: 103 adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan dan dapat dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data.
Tahap analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui empat tahap sebagaimana versi Miles dan Huberman 1984 dalam Suprayogo dan Tobroni
2001: 192-194 yaitu: 1. Pengumpulan data, yaitu mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan
yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada dilapangan dengan menggunakan berbagai metode.
Analisis selama pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan multi sumber bukti, membangun rangkaian bukti dan klarifikasi dengan informan
tentang draf kasar dari laporan penelitian Yin: 1987 dalam Suprayogo dan Tobroni, 2001: 192-194
2. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan lapangan. Reduksi data akan dilakukan terus-menerus selama penelitian berlangsung. Dalam proses redukasi data yang akan dilakukan
65
peneliti berusaha melakukan pilihan-pilihan terhadap data yang hendak dikode, mana yang dibuang dan mana yang merupakan kebutuhan analisis.
Menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. Dengan cara demikian harapannya kesimpulan-
kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 3. Sajian Data, yaitu menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dalam pengambilan tindakan.
4. Penarikan KesimpulanVerifikasi data, yaitu langkah terakhir dari analisa data. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi data dan sajian
data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat dalam penelitian. Keempat tahapan diatas merupakan satu kesatuan pada saat sebelum,
selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”.Suprayogo Tobroni,
2001: 196. Dapat digambarkan melalui bagan sebagai berikut:
Analisis data versi Miles dan Huberman 1992: 20
Gambar. 3
Pengumpulan Data Pengumpulan Data
Penyajian Data
Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Reduksi Data
66
Adapun temuan-temuan data yang berisfat konsep hasil pemikiran, teks dan doktrin keagamaan dielaborasikan dengan pendekatan hermeunetika murni
sebagai metode ilmu itu sendiri, yakni upaya menjelaskan dan menelusuri makna-pesan dan pengertian dasar yang diterapkan pada teks. Bukannya
hermeneutika praksis yang cenderung menekankan pada kaidah keragu-raguan. Secara operasional dalam studi Islam disebut ta’wil, yakni tafsir dengan
mempertimbangkan tiga aspek yang saling berkaitan; 1 dalam konteks apa suatu teks ditulis dalam konteks apa suatu ayat diwahyukan, 2 bagaimana komposisi
tata bahasa sebuah teks ayat dan dalam bentuk apa pengungkapannya, 3 bagaimana spirit atau pandangan hidup yang terkandung dalam keseluruhan teks.
Komarudin, 1996: 125.
3.7 Prosedur Penelitian