Komplikasi Sindroma Mata Kering Prognosis Sindroma Mata Kering

Canada Dry Eye Epidemiology Study CANDEES, Ocular Surface Disease Index OSDI, Women’s Health Study questionnaire, dalam hal ini tidak cocok untuk menilai SMK pada pengguna komputer sebab SMK yang dinilai berkaitan dengan aktivitas sehari-hari sedangkan SMK pada pengguna komputer biasanya hanya bersifat temporer tetapi muncul dengan pola repetitif.

2.10. Komplikasi Sindroma Mata Kering

SMK dan perjalanan penyakitnya menyebabkan kerusakan pada permukaan okular DEWS, 2007. Baik SMK temporer maupun permanen akan menurunkan produktivitas kerja, meningkatakan kesalahan dalam bekerja sehingga pekerjaan yang dilakukan tidak memuaskan AOA, 2003. Pada kasus yang lanjut dapat timbul erosi permukaan okular seperti penipisan kornea, ulkus kornea, dan perforasi. Kadang bisa juga terjadi infeksi bakteri sekunder yang dapat berakibat parut dan neovaskularisasi pada kornea yang makin menurunkan pengihatan bahkan kebutaan AAO, 2003, Albietz et al., 2004; Diller et al., 2005.

2.11. Prognosis Sindroma Mata Kering

Penelitian telah menunjukkan SMK mempengaruhi fungsi penglihatan, aktivitas rutin, fungsi sosial dan fisik, produktivitas kerja, pembiayaan penyakit, dan kualitas hidup. Ukuran kualitas hidup ditemukan menurun secara signifikan pada penderita mata kering Pflugfelder et al., 2004; Miljanovic et al., 2007. Pada penelitian Schiffman et al. 2003 dengan skala 0 sampai dengan 1 dengan 0 berarti kualitas hidup sangat buruk dan 1 menunjukkan kualitas hidup sangat baik, menunjukkan bahwa mata kering ringan mempunyai skor 0,81; mata kering sedang 0,78; mata kering berat 0,72; di mana nilai ini hampir sama dengan kualitas hidup penderita angina sedang yang menunjukkan skor 0,75. SMK yang berulang terus-menerus akan mengakibatkan penglihatan yang berfluktuasi dan akan menggangu ketajaman penglihatan dan sensitivitas kornea Huang et al., 2002; AOA, 2003. Hal ini akan mengganggu kegiatan sehari-hari. Jadi, perlu pencegahan primer untuk menghindari SMK dengan istirahat yang adekuat setelah menatap layar monitor. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Variabel Independen

Lama penggunaan komputer terdiri dari: 1. Lama penggunaan komputer secara terus-menerus a. Definisi operasional: lama penggunaan komputer secara terus-menerus adalah rata-rata jam penggunaan komputer secara kontinu, tanpa selingan istirahat, dalam satu hari. b. Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner. c. Alat ukur adalah kuesioner dengan pertanyaan “Berapa jam biasanya Anda menggunakan komputer secara terus-menerus dalam satu hari?”. d. Hasil pengukuran yang diperoleh berupa jam penggunaan komputer secara terus-menerus dalam satu hari. e. Skala pengukuran adalah skala rasio. 2. Lama penggunaan komputer rata-rata dalam satu hari a. Definisi operasional: lama penggunaan komputer rata-rata dalam satu hari adalah rata-rata jumlah waktu penggunaan komputer dari jam 00.00 sampai 23.59. Lama Penggunaan Komputer Sindroma Mata Kering Variabel Independen Variabel Dependen Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara