BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
3.2. Definisi Operasional
3.2.1. Variabel Independen
Lama penggunaan komputer terdiri dari: 1.
Lama penggunaan komputer secara terus-menerus a.
Definisi operasional: lama penggunaan komputer secara terus-menerus adalah rata-rata jam penggunaan komputer secara kontinu, tanpa selingan
istirahat, dalam satu hari. b.
Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner.
c. Alat ukur adalah kuesioner dengan pertanyaan “Berapa jam biasanya Anda
menggunakan komputer secara terus-menerus dalam satu hari?”. d.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa jam penggunaan komputer secara terus-menerus dalam satu hari.
e. Skala pengukuran adalah skala rasio.
2. Lama penggunaan komputer rata-rata dalam satu hari
a. Definisi operasional: lama penggunaan komputer rata-rata dalam satu hari
adalah rata-rata jumlah waktu penggunaan komputer dari jam 00.00 sampai 23.59.
Lama Penggunaan Komputer
Sindroma Mata Kering Variabel Independen
Variabel Dependen
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
b. Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban
pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner. c.
Alat ukur adalah kuesioner dengan pertanyaan “Berapa jam rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari?”.
d. Hasil pengukuran yang diperoleh berupa rata-rata jam penggunaan
komputer dalam satu hari e.
Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio. 3.
Riwayat lama penggunaan komputer a.
Definisi operasional: riwayat lama penggunaan komputer adalah lama waktu penggunaan komputer dari sejak pertama sekali menggunakan
komputer sampai penelitian dilakukan. b.
Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner.
c. Alat ukur adalah kuesioner dengan pertanyaan “Sudah berapa lama Anda
menggunakan komputer?”. d.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa lama tahun penggunaan komputer.
e. Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio.
4. Indeks Penggunaan Komputer
a. Indeks penggunaan komputer IPK adalah angka yang menunjukkan
seberapa berat penggunaan komputer. b.
Cara pengukuran adalah dengan metode angket yaitu berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden pada instrumen kuesioner.
Kemudian, hasil yang diperoleh akan dihitung dengan menggunakan rumus Tatemichi et al., 2004:
Indeks penggunaan komputer IPK = A x B Keterangan:
A = Riwayat penggunaan komputer tahun dengan riwayat penggunaan komputer 5 tahun bernilai 1, 5-10 tahun bernilai 2, 10-20 tahun bernilai 3,
dan lebih dari 20 tahun bernilai 4.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
B = Rata-rata penggunaan komputer dalam satu hari jam. Rata-rata jam penggunaan 1 jam bernilai 1, 1 s.d. 4 jam bernilai 2, 4 s.d. 8 jam bernilai 3,
dan lebih dari 8 jam bernilai 4. c.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa nilai indeks penggunaan komputer yang dikategorikan. Kategori hasil pengukuran berupa:
i. Pengguna komputer ringan bila skor IPK 1-4
ii. Pengguna komputer sedang bila skor IPK 5-8
iii. Pengguna komputer berat bila skor IPK 9-16
d. Alat ukur adalah kuesioner dengan dua pertanyaan, yakni “Berapa jam
rata-rata Anda menggunakan komputer dalam satu hari?” dan “Sudah berapa lama anda menggunakan komputer?”
e. Skala pengukuran dinyatakan dalam skala ordinal dan rasio.
3.2.2. Variabel Dependen
Sindroma Mata Kering terdiri dari: 1.
Gejala-gejala Sindroma Mata Kering a.
Gejala-gejala Sindroma Mata Kering adalah kumpulan gejala pada pengguna komputer yang meliputi mata kering, mata lelah, mata seperti
terbakar, mata perih, mata terasa gatal, mata merah, mata berair, penglihatan kabur sesaat membaik dengan berkedip, dan sensitif
terhadap cahaya Begley et al., 2000, Jamaliah et al., 2002, Fenga et al., 2007, Garcia, G.M.J., et al., 2007.
b. Cara pengukuran adalah dengan cara menjumlahkan berapa gejala yang
dicontreng oleh responden dalam kuesioner. Setiap gejala yang dicontreng diberikan skor 1 Fenga et al., 2007; Salamanca et al., 2010.
c. Alat ukur adalah kuesioner yang berisi sepuluh gejala Sindroma Mata
Kering dari a sampai dengan j. d.
Hasil pengukuran yang diperoleh berupa nilai jumlah gejala dengan skor minimum 0 dan skor maksimum 10.
e. Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio.
2. Keparahan Gejala Sindroma Mata Kering pada pengguna komputer
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a. Keparahan Gejala Sindroma Mata Kering pada pengguna komputer adalah
seberapa parah kumpulan gejala sindroma mata kering dirasakan oleh responden.
b. Cara pengukuran dilakukan dengan menggunakan Visual Analogue Scale
VAS pada kuesioner. VAS dibuat dalam bentuk garis lurus vertikal sepanjang 100 mm dengan nilai 0 di paling bawah dan 100 di paling atas.
Nilai 0 menunjukkan tidak ada keparahan sedangkan nilai 100 menunjukkan keadaan sangat parah. Responden dipersilahkan untuk
memberikan tanda silang X pada rentang garis tersebut yang mengindikasikan seberapa parah gejala SMK ia alami. Nilai keparahan
dinilai dengan mengukur jarak antara nilai 0 dan tanda silang X yang dibuat responden Schaumberg et al., 2007.
c. Alat ukur adalah sebuah penggaris besi dengan skala terkecil 1 mm yang
digunakan untuk mengukur jarak antara tanda silang X dengan nilai 0 pada kuesioner.
d. Hasil pengukuran adalah nilai Visual Analogue Scale dengan nilai
minimum 0 dan nilai maksimum 100. e.
Skala pengukuran dinyatakan dalam skala rasio.
3.3. Hipotesis
Dengan mempertimbangkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian ini menganut hipotesis satu arah, yaitu:
1. Semakin lama penggunaan komputer, maka akan semakin banyak jumlah
gejala Sindroma Mata Kering. 2.
Semakin lama penggunaan komputer, maka akan semakin tinggi derajat keparahan Sindroma Mata Kering.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan studi cross sectional di mana proses pengambilan data, lama penggunaan komputer dan
Sindroma Mata Kering, dilakukan pada satu saat tertentu point time approach Sastroasmoro, 2008.
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan. Adapun pertimbangan memilih lokasi tersebut
karena: 1.
Daerah tersebut merupakan pusat perkantoran dan pusat pendidikan di Kota Medan Pemko Medan, 2011 sehingga distribusi pengguna
komputer cukup bervariasi dan cocok untuk penelitian. 2.
Belum pernah dilakukan penelitian untuk menilai lama penggunaan komputer dengan sindroma mata kering.
4.2.2. Waktu Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, mulai bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011 saat jam istirahat karyawan dan jam
pulang sekolah pelajar, mulai pukul 12.00 sampai 14.00 WIB. Pemilihan waktu penelitian dengan mempertimbangkan waktu bekerja atau belajar responden.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi target adalah seluruh karyawan dan pelajar pengguna komputer. Populasi terjangkau penelitian ini adalah karyawan dan pelajar pengguna
komputer berusia 18 tahun sampai 53 tahun Schaefer et al., 2009 yang
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara