Komputer Computer Vision Syndrome

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komputer

Komputer merupakan salah satu penemuan teknologi terpenting pada abad ke-20 Ting, 2005. Sekarang, komputer juga tampil berupa laptop dan netbook. Menurut Blissmer 1985, komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan tugas menerima input, mengolahnya, dan menyediakan output berupa hasil komputasi. Hasil komputasi akan dikonversi menjadi data visual yang dapat dilihat dengan menggunakan monitor atau visual display terminal Humaidi, 2005. Visual Display Terminal VDT atau yang biasanya disebut monitor adalah bagian yang biasanya ditatap dan menimbulkan gangguan kesehatan mata pada penggunanya Fauzia, 2004. Menurut Gartner 2002 dan Yates 2007 terdapat hampir 1 miliar komputer yang digunakan di dunia. Sekitar 75 pekerjaan di dunia bergantung pada komputer dan 50 rumah memiliki setidaknya sebuah komputer Kanitkar et al., 2005. Sekitar 100 juta penduduk Amerika Serikat menggunakan komputer untuk pekerjaannya sehari-hari Izquierdo, 2010. Di Washington, 90 pelajar usia 5-17 tahun dan 60 orang berusia 18 tahun ke atas menggunakan komputer setiap hari dengan mayoritas menggunakan komputer untuk bekerja, belajar, dan mengakses internet DeBell et al., 2003. Penelitian Hoesin et al. 2007 pada 2500 orang di 16 kota di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat 46,7 pengguna komputer dengan mayoritas menggunakan komputer untuk bekerja.

2.2. Computer Vision Syndrome

Ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan banyak dikeluhkan pengguna komputer. Sejak tahun 1986, World Health Organization WHO telah mencanangkan hal ini sebagai growing health problem. Survei yang dilakukan oleh American Optometrist Association AOA menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta pemeriksaan mata pertahun di Amerika Serikat dilakukan untuk masalah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara penglihatan oleh penggunaan komputer AOA, 2007. Kumpulan gejala akibat penggunaan komputer disebut Computer Vision Syndrome CVS AOA, 2003; Wimalasundera, 2006; Madhan, 2009. Banyak penelitian menunjukkan benar adanya CVS pada pengguna komputer Clayton et al., 2005; Khan et al., 2005; Biljana et al., 2007. Sekitar 88-90 pengguna komputer mengalami CVS Sirikul et al., 2009; Chu et al., 2011. Gejala CVS dibedakan menjadi keluhan gejala pada mata, muskuloskeletal, dan umum AOA, 2007. Penelitian Zhaojia 2007 menunjukkan 25,7 pengguna komputer mengeluhkan gejala muskuloskeletal sedangkan Hiroko 2007 menunjukkan gejala ini dikeluhkan 68,7 pengguna komputer. Zunjic 2004 menunjukkan 80 pengguna komputer mengeluhkan gejala umum terutama nyeri kepala, Aakre 2007 menunjukkan angka 62,5. Mayoritas, sekitar 75-90, pengguna komputer mengeluhkan gejala oftalmikus Anshel, 2007. Di Indonesia, Amalia 2010 menunjukkan 92,9 pengguna komputer mengeluhkan gejala oftalmikus. Jenis-jenis gejala oftalmikus yang dapat dialami yaitu mata lelah astenopia, mata kering, mata merah, mata kabur, mata tegang, mata terbakar, refleks berair, Dain et al., 1988; Yaginuma et al., 1990; Hikichi et al., 1995; Sitzman, 2005; Blehm et al., 2005; Barar et al., 2007; Bali et al., 2007; Chu et al., Megwas et al., 2009. Menurut Sheedy 2003, gejala oftalmikus CVS dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu gejala internal sakit dan tegang pada bola mata dan eksternal terbakar, iritasi, kering disertai refleks pengeluaran air mata. Berbagai literatur menyebutkan bahwa dalang dari semua gejala ini adalah berkaitan dengan mata kering Schlote et al., 2004. Terlihat bahwa rincian gejala CVS tumpang tindih dengan gejala sindrom mata kering Salibello et al., 1995; Shimmura et al., 1999; Doughty, 2001.

2.3. Sistem Lakrimalis